News

  • Halal bi halal Fapet IPB, Mempererat Silaturahmi Warga Fapet

    Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University menggelar Halalbihalal 1443 H dan Pelepasan Purnabakti (18/5). Acara tersebut digelar di Plaza Depan Fapet IPB yang berupa area outdoor lapangan rumput dan dihadiri oleh warga Fapet maupun luar Fapet antara lain dari Badan Pengelolaan Investasi dan Dana Sosial (BPIDS) IPB, PT. Bank Syariah Indonesia, PT. Santana Manggala Karya,  PT. Multi Sarana Pakanindo, dan PT Pramana Pangan Utama.

    Dalam sambutannya, Dr. Idat Galih Permana, M.Sc.Agr, Dekan Fapet IPB University menyampaikan ucapan Idul Fitri kepada para tamu undangan “Setelah 2 tahun lebih mengalami pandemi dan Halalbihalal secara online, Alhamdulillah hari ini bisa melakukan Halalbihalal offline. Kami dari Fakultas dan Departemen berharap kita semua dapat kembali melaksanakan aktivitas di kampus untuk memberikan pelayanan terbaik” ungkapnya.

    Dewan Penasehat Himpunan Alumni Peternakan (HANTER) Harianto Budi Rahardjo yang hadir secara langsung turut menyampaikan rasa syukur dan bahagia atas kerjasama kolaboratif selama ini dengan HANTER secara guyub dan kekeluargaan mensupport kegiatan di Fapet selama ini.

    Ketua HANTER IPB Dr. Ir. Audy Joinaldy, S.Pt, M.Sc, M.M, IPM, ASEAN.Eng menyampaikan permohonan maaf lahir batin serta ucapan Idul Fitri. Melalui sebuah tayangan video, alumni Fapet sekaligus Wakil Gubernur Sumatera Barat ini ke depannya silaturahmi dengan civitas Fapet terus terjalin, kolaborasi dan aktivitas harus ditingkatkan ditingkatkan dan selanjutnya akan meyelenggarakan Hari Pulang Kandang.

    Sementara, Dr. Asep Nurhalim, Lc, M.Pd.I yang dihadirkan sebagai penceramah menjelaskan empat hal  kebahagian dengan selesainya puasa, yaitu bertambah karakter takwa, diampuni segala dosa, dikabulkan segala doa, serta dilipatgandakan pahala. “Orang yang jiwa dan karakternya lebih bertakwa, kehidupannya bahagia, pada kehidupan dunia tidak meninggalkan waktu sekecil apapun melainkan melakukan hal berguna” ujar pria yang akrab disapa Ustad Asep ini. Pada ceramahnya, pria yang juga seorang Dosen di Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB ini menyampaikan bahwa orang  bertakwa seluruh hidupnya jadi ibadah, segalanya menjadi lillah,  bukan tugas dan amanah yang biasa, tapi juga ibadah yang terkoneksikan dengan Allah.

    Dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan pelepasan purnabakti kepada Dosen yaitu dan  Tenaga Kependidikan dari tahun 2019 sampai 2022. Dosen tersebut adalah Kel. (Alm.) Dr. Ir. Moh. Yamin, M.Agr.Sc, Dr. Ir. Suryahadi, DEA dan Dr. Ir. Rukmiasih, MS serta tenaga kependidikan yaitu Susi Heryati, SE, Cicih Sugiarsih, Ika Sugiharja, Mulya Hidayat, Dedi Permadi, A.Md, Kusnadi, Dodi Permana, Kel. (Alm.) Darmawan, Mamit Sumitra, Ade Rohman dan Sanih Rosmiati. Dekan Fapet juga menghaturkan apresiasi kepada purnabakti Fapet atas dedikasinya selama bekerja sampai masa pensiun.  (Femmy).

  • Halal Bil Halal Fakultas Peternakan IPB 1437 H

     

     

    Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor mengadakan acara Halalbihalal dalam rangka Idul Fitri 1437 H, pada hari Rabu tanggal 20 Juli 2016, di Auditorium JHH Fapet IPB.  Pada kesempatan yang bahagia, berkat rahmat, anugrah dan hidayah-Nya, kita telah sampai di puncak kemenangan dan kebahagiaan dalam suasana hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1437 H. Sebuah kebahagiaan yang di dasarkan agama, sebuah kebahagiaan dan kemenangan yang didasarkan pada keimanan. Halalbihalal ini dihadiri oleh seluruh sivitas Fapet IPB, diantaranya Dosen dan tenaga kependidikan, dan hadir pula para pensiunan dan guru besar dari Fapet IPB. 

    Dalam sambutannya,  Dekan Fakultas Peternakan IPB, Dr. Ir. Moh. Yamin, menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri, Taqobballahu Minna Wa Minkum, shiyamana wa Shiyamakum serta memohon maaf atas segala salah dan khilaf. Dekan berujar  bahwa Idul Fitri tahun ini menjadi momen kemenangan kaum muslimin dalam melawan hawa nafsu,  sekaligus menyambut kemenangan setelah berpuasa di bulan Ramadhan selama sebulan penuh. Dalam sambutannya tersebut pula Dekan memaparkan selayang pandang kinerja Fapet IPB pada bulan Januari-Juni tahun 2016, dimana cukup banyak capaian yang didapatkan Fapet IPB di bidang akademik dan kemahasiswaan serta bidang sumberdaya, kerjasama dan pengembangan.

    Hadir menyampaikan tausiyah Halal Bil Halal IPB ini adalah Ust. Salahuddin El Ayyubi, Lc, M.A, salah satu imam di Mesjid Al-Huriyyah IPB. Dalam tausiyahnya, ia menyampaikan mengenai pentingnya maaf memaafkan sesama umat muslim. “Allah tidak mengampuni dosa seorang hamba jika diantara sesama tidak saling memaafkan,” tegasnya. Salahudin juga menyampaikan bahwa ujian kesolehan yang sebenarnya  adalah setelah bulan puasa, dimana kita seharusnya tetap istiqomah menjalankan kesolehan yang biasa dilakukan bulan Ramadhan, misalnya Sholat malam, shodaqoh, beramal baik, dsb. 
     
    Halal Bil Halal ini kian marak dengan penampilan marawis dari ibu-ibu tenaga penunjang kebersihan, persembahan lagu dari mahasiswa Fapet, pembacaan puisi ramadhan dari Ketua dan Sekretaris Departemen, dan lagu-lagu religi persembahan dari tenaga kependidikan Fapet IPB. Acara diakhiri dengan saling bersalam salaman, ramah tamah, dan makan siang.
  • Halal Bil Halal Fakultas Peternakan IPB 1440 H

    Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor mengadakan acara Halalbihalal dalam rangka Idul Fitri 1440 H, pada hari Rabu tanggal 19 Juni 2016, di Auditorium JHH Fapet IPB.  Pada kesempatan yang bahagia, berkat rahmat, anugrah dan hidayah-Nya, kita telah sampai di puncak kemenangan dan kebahagiaan dalam suasana hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1440 H. Sebuah kebahagiaan yang di dasarkan agama, sebuah kebahagiaan dan kemenangan yang didasarkan pada keimanan. Halalbihalal ini dihadiri oleh seluruh sivitas Fapet IPB, diantaranya Dosen dan tenaga kependidikan, dan hadir pula para pensiunan dan guru besar dari Fapet IPB. 

    Dalam sambutannya,  Wakil Dekan Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Peternakan IPB, Prof. Sumiati, menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri, Taqobballahu Minna Wa Minkum, shiyamana wa Shiyamakum serta memohon maaf atas segala salah dan khilaf. "Idul Fitri tahun ini menjadi momen kemenangan kaum muslimin dalam melawan hawa nafsu,  sekaligus menyambut kemenangan setelah berpuasa di bulan Ramadhan selama sebulan penuh" Lanjutnya.

    Hadir menyampaikan tausiyah Halal Bil Halal IPB ini adalah Ust. Ki Agus Dahlan, salah satu imam di Mesjid Al-Huriyyah IPB. Dalam tausiyahnya, ia Menjelaskan tentang Hakikat Idul Fitri dimana sesama umat muslim harus saling mendoakan setelah selesai melaksanakan puasa di bulan ramadhan dengan ucapan Taqobballahu minna wa minkum, dengan harapan agar amal ibadah dan puasa kita dapat diterima oleh Allah SWT.
     
    Halal Bil Halal ini kian marak dengan penampilan persembahan lagu dari mahasiswa Fakultas Peternakan. Acara diakhiri dengan saling bersalam salaman, ramah tamah, dan makan siang.
  • Halal bil Halal Fapet IPB 1438 H

    Dalam Rangka Mempererat tali silaturahmi, Keluarga Besar Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor Kembali mengadakan acara Halalbihalal dalam rangka Idul Fitri 1438 H, pada hari Senin tanggal 10 Juli 2017, di Auditorium JHH Fapet IPB.  Halalbihalal ini dihadiri oleh seluruh sivitas Fapet IPB, diantaranya Dosen dan tenaga kependidikan, dan hadir pula para pensiunan dan guru besar dari Fapet IPB. 

    Dalam sambutannya,  Dekan Fakultas Peternakan IPB, Dr. Ir. Moh. Yamin, menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri, Taqobballahu Minna Wa Minkum, shiyamana wa Shiyamakum serta memohon maaf atas segala salah dan khilaf. Idul Fitri tahun menjadi momen kemenangan kaum muslimin dalam melawan hawa nafsu,  sekaligus menyambut kemenangan setelah berpuasa di bulan Ramadhan selama sebulan penuh.

    Hadir menyampaikan tausiyah Halal Bil Halal IPB ini adalah Ust. Furqon. Dalam tausiyahnya, ia menyampaikan mengenai pentingnya maaf memaafkan sesama umat muslim. “Allah tidak mengampuni dosa seorang hamba jika diantara sesama tidak saling memaafkan,” tegasnya. Halal Bil Halal ini kian marak dengan penampilan marawis dari ibu-ibu tenaga penunjang kebersihan, dan persembahan lagu dari Tenaga Kependidikan Fapet. Acara diakhiri dengan saling bersalam salaman, ramah tamah, dan makan siang.
  • Hanter Bantu Korban Banjir Lebak

    Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Alumni Fakultas Peternakan (DPD Hanter) Banten IPB menyalurkan bantuan kepada korban banjir bandang di Cipanas, Lebak, Banten. Bantuan berupa makanan siap saji,telur, obat -obatan mandi  dan peralatan mck. (11/01).
     
    Heri Irawan Ketua DPD Banten mengungkapkan kegiatan ini bertujuan untuk membantu mengurangi kesulitan yang dialami korban banjir bandang yang terjadi beberapa waktu lalu. Bantuan rencanamya akan dibagi dua tahap. 
     
    “Untuk tahap pertama ini kita mendonasikan berupa makanan dll untuk korban yamg mengunggsi. Sedangkan tahap kedua nanti berupa bantuan dana untuk pemulihan bangunan pasca bencana. Donasi yang didapat berupa sumbangan dari amggota Hanter dan perusahaan peternakan di sekitar wilayah Banten,” ungkapnya.
     
    Ia berharap dengan kegiatan bakti sosial seperti menyalutkan bantuan untuk korban bencana dapat semakin mempererat silaturahmi antar anggota Hanter Banten (troboslivestock.com)
  • Hanter Berbagi kasih Jelang Idul Fitri 1441 H

    Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 H, Himpunan Alumni Peternakan IPB (HANTER) memberikan sumbangsihnya dalam pemberian sembako gratis untuk tenaga kependidikan di lingkungan Fakultas Peternakan IPB (Rabu, 13/05/2020). Pada kegiatan yang diselenggarakan di Auditorium Jannes H. Hutasoit tersebut dibagikan 237 buah paket sembako kepada tenaga kependidikan yang meliputi, staf kependidikan, tenaga penunjang kebersihan, staf keamanan kampus dan lab lapang, pensiunan fapet dan tenaga honorer.

    Sekjen Hanter, Iyep Komala menuturkan, bahwa banyak alumni Fakultas Peternakan yang menjadi sosok sukses di Indonesia. Kesuksesan mereka tidak akan terjadi apabila tidak ada tenaga kependidikan yang  mendukung dalam kegiatan belajar mengajar sewaktu mereka melaksanakan perkuliahan di Fapet "pemberian sembako ini sebagai tanda tali kasih kepada tenaga kependidikan di Fapet IPB" tuturnya.

    Himpunan Alumni Peternakan IPB adalah wadah untuk para alumni Fakultas Peternakan di IPB. Bertujuan untuk menjadi wadah bersilaturahmi, bertukar pikiran, berbagi informasi dan peluang, serta mendapatkan informasi terbaru mengenai kampus kita tercinta.

  • Hanter IPB Kalbar Terbentuk

    Himpunan Alumni Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor ( Hanter IPB ) pada Selasa (22/10/2019 ) telah melaksanakan pelantikan pengurus HANTER DPD Kalimantan Barat yang berlangsung di Gedung Teater 1  Konferensi Universitas Tanjungpura. Pelantikan dihadiri oleh alumni Fakultas Peternakan IPB yang ada di Kalimanan Barat. 
     
    “Pendataan anggota di seluruh Indonesia sangat penting untuk mengetahui jumlah anggota kita dan agar Hanter IPB tambah solid,” ujar Audy Joinaldy ketua pusat Hanter IPB. Pulau Kalimantan sudah kita kukuhkan pengurus DPD HANTER Kaltim Kaltara dan Kalimantan Barat pada hari Selasa, 22 Oktober 2019 ini. 
     
    “Semoga Hanter IPB bisa ikut andil dalam pembangunan Kalimantan Barat, dia juga mengajak seluruh stackholder untuk bekerjasama dalam membangun Kalimantan Barat. Kalimantan Barat berbatasan langsung dengan negara tetangga bisa bekerjasama dengan Serawak dan Sabah Malaysia, sehingga ekonomi daerah perbatasan negara bisa hidup dan mencapai kemakmuran. Hadir juga alumni Fapet IPB dari Negara Bagian Sabah Malaysia yaitu  Samto Sulah. Dia mengatakan ekspor impor ternak dan produk peternakan bisa dilakukan kedua wilayah ini. Sabah berpotensi menjadi mitra strategis Hanter IPB dalam peningkatan SDM bisa dilakukan training-training peternakan dan magang industri untuk menimba ilmu dan berbagi pengalaman. 
     
    Hanter IPB DPD Kalbar melantik Duta Setiawan (Ketua), Mulya ( Sekretaris) dan Ady Fendy Usmawan (Bendahara). 
     
    Eka Indah Raharjo Ketua Umum Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (HA IPB) Kalimantan Barat  mengatakan Hanter IPB Kalbar bisa berkolaborasi dengan HA IPB dalam berbagai program-program  pertanian maupun sosial untuk memajukan masyarakat Kalimantan Barat. (troboslivestock.com)
  • Harga Telur Naik Tajam, Ini Kata Pakar Peternakan IPB University

     Harga telur melonjak lagi. Yang biasanya di tingkat pengecer sekitar 22 ribu rupiah sampai dengan 25 ribu rupiah, saat ini mencapai 30 ribu rupiah per kilogramnya.

    Kejadian naiknya harga ini menurut Prof Niken Ulupi, Dosen IPB University dari Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, hampir setiap tahun terjadi, terutama di akhir tahun menjelang perayaan natal dan tahun baru. Tahun ini, di masa pandemi peningkatannya lebih tajam dari tahun-tahun yang lalu. Kondisi ini terjadi hampir merata di seluruh wilayah Indonesia.

    Prof Niken menambahkan kenaikan harga telur juga dipicu oleh adanya beberapa faktor pendukung, seperti adanya peningkatan konsumsi telur di tahun 2020. Di masa pandemi ini, konsmsi telur naik dari 14.7 kg/kapita menjadi 18.7 kg/kapita (data dari Asosiasi Peternakan Ayam Petelur Nasional, 2020). Peningkatan permintaan ini tentu saja berdampak pada peningkatan harga telur. Selain itu menjelang akhir tahun 2020 ini, terjadi lonjakan harga bibit ayam petelur. Sebelumnya harga Day Old Chicken (DOC) ayam petelur berkisar Rp 7000/ekor, sekarang harga DOC mencapai Rp 17.000/ekor. Pemicu lainnya juga adalah adanya peningkatan bahan baku pakan impor, yang mencapai 40 persen.

    “Untuk itu, agar harga telur di tingkat pengecer tetap stabil, perlu adanya evaluasi regulasi mengenai prediksi dan pengadaan kebutuhan bibit ayam petelur. Ini penting dievaluasi agar bisa diantisipasi adanya kenaikan permintaan konsumsi masyarakat terhadap telur konsumsi. Selain itu  yang perlu dievaluasi adalah regulasi tentang larangan penjualan telur hatching egg ayam broiler (telur tertunas) fresh sebagai telur konsumsi,” ujarnya.

    Pada dasarnya, terjadinya perubahan harga telur adalah karena adanya ketidakseimbangan antara supply dan demand telur. Selain itu, distribution channel penjualan telur juga masih cukup panjang. Selama ini masih melalui broker atau trader telur, seharusnya langsung ke retailer biar sedekat mungkin dengan konsumen (ipb.ac.id)

  • Hari Pulang Kandang 2015

    Dalam rangka membangun jejaring dan meningkatkan kerjasama diantara alumni, Ikatan Alumni Fakultas Peternakan IPB yang lebih dikenal dengan HANTER menggelar acara Hari Pulang Kandang (HPK) Akbar di IPB International Convention Centre - Botani Square, Baranangsiang Bogor, yang diselenggarakan pada hari Minggu tanggal 22 November 2015. 

    Hari Pulang Kandang (HPK) merupakan hari dimana alumni Fakultas Peternakan IPB kembali ke almamaternya, yang diadakan dalam setiap kepengurusan HANTER. Hari dimana para alumni Fapet IPB kembali untuk menyambung silaturahim dan bersama-sama memberikan sesuatu yang berarti untuk almamater yang dicintainya, baik secara fikiran, tenaga maupun material.

    Acara didahului dengan registrasi, menyanyikan mars fapet, sambutan Dekan Fapet dan ketua Hanter, dan Keynote Speech dari Dirjen Peternakan, Prof. Muladno. Dalam acara itu pula dilakukan launching buku Fapet IPB dan dana sosial Hanter, pemilihan Hanter Award (Apriliani Purwanto).
     

     

  • Hari Susu Sedunia 2020, Apa Bedanya Susu UHT dengan Susu Pasteurisasi?

    Kamu mungkin sering melihat kotak atau botol susu bertuliskan UHT dan pasteurisasi di rak supermarket. Keduanya merupakan jenis susu kemasan yang diproses dengan cara yang berbeda. Menurut Dr. Epi Taufik, S.Pt, MVPH, M.Si, Kepala Divisi Teknologi Hasil Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor (IPB), ada dua tipe susu berdasarkan proses pengolahannya. UHT merupakan singkatan dari ultra high temperature.

    Kata Epi, susu jenis ini sering juga disebut sebagai susu steril. “ Susu UHT itu dipanaskan 140-an derajat celsius selama 1-2 detik. Karena dia steril, dia sering disimpan di rak tanpa pendingin di supermarket,” ujar Epi pada Kompas.com, Sabtu (30/5/2020). Sementara susu pasteurisasi, adalah susu yang dipanaskan tidak sampai steril seperti UHT. Dinamakan pasteurisasi karena penemu metode pasteurisasi bernama Louis Pasteur yang berasal dari Perancis. “ Susu pasteurisasi dipanaskan 72-75 derajat celsius selama 15 detik saja. Kalau enggak bisa juga 65 derajat celsius selama 30 menit,” papar Epi. “Bedanya, kalau di supermarket pasti dia disimpan di lemari pendingin karena lama umur simpannya itu hanya satu bulan,” lanjutnya. Perbedaan metode yang dilakukan antara keduanya akan memengaruhi masa simpan produk atau yang biasa kamu kenal sebagai tanggal kadaluarsa. Karena sudah dipanaskan lebih dari 100 derajat celsius, maka susu UHT sudah dalam kondisi steril yang membuatnya lebih tahan lama. Susu UHT, kata Epi, bisa selama sekitar 2-3 bulan selama tidak dibuka dari kemasannya.

    “Ketika sudah dibuka kan sudah kontak dengan udara, tangan. Jadi walaupun UHT kalau sudah buka kemasan dan ditutup lagi, maka harus disimpan di lemari pendingin supaya bakteri tidak masuk dan berkembang,” papar Epi. Namun pemanasan yang tinggi terhadap susu UHT akan berpengaruh pada zat gizi dan mikronutrisi yang terkandung pada susu. Pemanasan yang dilakukan apalagi sudah lebih dari 100 derajat celsius, akan menghilangkan sebagian vitamin dan zat gizi yang ada pada susu. “Makanya kadang ada susu yang difortivikasi, ditambah vitamin nutrisi suplemen gitu setelah disterilisasi,” ujar Epi. Sementara itu, susu pasteurisasi punya kandungan gizi yang lebih banyak dari pada UHT karena hanya dipanaskan dengan suhu tak lebih dari 100 derajat celsius. (travel.kompas.com)

  • Hari terakhir Perhelatan, Puluhan Mahasiswa Fakultas Peternakan IPB University Hadiri Indo Livestock Expo dan Forum 2022

    Gelaran Indo Livestock 2022 Expo dan Forum yang yang masih berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) hingga hari ini (8/7) mengundang perhatian berbagai kalangan, termasuk mahasiswa Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University.

    Salah satu mahasiswa Fapet yang hadir dan mengunjungi pameran internasional ini adalah Rima Mutiara. Mahasiswa Jurusan Teknik Produksi Ternak (TPT) semester 4 ini mengatakan bahwa dengan mengunjungi pameran ini sangat menambah pengalaman dan juga pengetahuan, khususnya tentang peternakan, baik teknologinya ataupun produk olahannya.

    “Acara yang menarik dan menambah wawasan di industri peternakan Indonesia” ujar Bagus Aryo wibisono, mahasiswa jurusan Nutrisi dan Teknologi Pakan yang juga hadir dalam pameran tersebut. Senada dengan Bagus, Syaefani Haris, mahasiswa dari jurusan Teknologi Hasil Ternak merasa mendapatkan wawasan lebih banyak dan berharap acara ini akan diadakan kembali.

    Iyep Komala, S.Pt, M.Si, Dosen IPTP sekaligus penanggungjawab booth IPB University mengatakan bahwa banyak sekali pengunjung ke stand Fapet baik dari instansi pemerintah, swasta, alumni Fapet, civitas akademika, dan mahasiswa Fapet. “Mahasiswa Fakultas Peternakan difasilitasi menggunakan bus IPB sebanyak 30 mahasiswa untuk berkunjung dan belajar di Indo Livstock 2022. Banyak sekali ilmu yang bisa didapat oleh mahasiswa terutama tentang industri peternakan”jelasnya.

    Selama 3 hari pameran, produk-produk yang paling diminta pengunjung meliputi produk pakan ternak sorinfer, magot, pamofeed bubuk, wafer limbah sayur. Untuk produk hasil ternak, madu dan telur omega 3 banyak diminati pengunjung, selain itu, yogurt Fapet juga selalu diserbu hingga sudah habis di hari ke-2. Produk alumni Fapet berupa makanan siap saji tradisional seperti rendang, dendeng, dll juga banyak diminati oleh pengunjung.  (Femmy)

  • Himaproter Ajarkan Buat Susu goreng dan Pempek Ayam kepada Mahasiswa

    Himpunan Mahasiswa Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan (Himaproter), Fakultas Peternakan, IPB University gelar pelatihan peternakan, mulai dari manajemen ternak sampai pengolahan hasil peternakan. Pelatihan ini digelar di Kampus IPB Dramaga, Bogor (29/2).

    Dalam pelatihan ini Himaproter mengajarkan beragam ilmu peternakan seperti cara pembuatan susu goreng dan pempek ayam, manajemen pemeliharaan kelinci, cara mengecek birahi (kelinci minta dikawinkan, melakukan palpasi kelinci (kebuntingan kelinci), memperkenalkan penyakit-penyakit yang sering terjadi pada kelinci, serta manajemen pemeliharaan kelinci dan kandang perawatan kelinci, pengobatan ketika kelinci terkena penyakit dan juga pakannya.

    Selain itu, pelatihan ini juga mengajarkan tentang perbedaan kualitas telur yang baik dan kurang baik dari tiga jenis telur. Yaitu telur ayam, telur bebek dan telur puyuh. Peserta juga diajari proses pemotongan ayam yang halal sesuai syariat Islam, proses scalding (pencabutan bulu), proses parting dan deboning (proses pemotongan karkas ayam menjadi beberapa bagian). Peserta juga mendapatkan materi tentang proses pembuatan silase atau pakan untuk ternak ruminansia yang difermentasikan.

    Peserta yang mengikuti pelatihan adalah Pemuda Pertanian Program Pendidikan Kompetensi Umum (PPKU), IPB Farmers Student Club, mahasiswa Credit Earning (CE) Fakultas Peternakan Universitas Andalas, mahasiswa Universitas Indonesia serta mahasiswa IPB University. "Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan ilmu yang bermanfaat bagi peserta bidang peternakan," ujar Muhammad Dimas Permana selaku Ketua Himaproter (

  • Himaproter gelar Seminar dan Workshop Agribisnis Peternakan 2018

    Setelah Sukses melaksanakan SWAP Tahun 2017 yang lalu, Himpunan Mahasiswa Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan IPB (Himaproter) kembali mengadakan acara Seminar dan Workshop Agribisnis Peternakan (SWAP) pada hari Sabtu, 28 April 2018. Rangkaian Acara yang diadakan pada pukul 08.40 sampai pukul 16.40 WIB ini terdiri atas Seminar, Workshop, serta Lomba Business Model Canvas (BMC). Acara ini diselenggarakan di di Auditorium JHH Fapet IPB. Adapun peserta yang hadir sebanyak 120 orang yang terdiri dari mahasiswa, kelompok ternak, dan masyarakat umum.

    Kegiatan SWAP dimulai dengan acara Seminar dari 4 orang pembicara dengan tema "Meningkatkan Pengetahuan tentang Prospek Peternakan Kepada Masyarakat Umum khususnya Pra Pensiun dengan Basis Agribisnis Peternakan", dengan pembicara pertama yaitu Dr. Ir. Sri Rahayu, M.Si (Dosen Fapet IPB) , dilanjutkan dengan pembicara kedua yaitu Budi Susilo Setiawan, S.Pt (Pemilik MT Farm), dan diakhiri dengan pembicara ketiga Ahmad Anwar dan Subarkah (Peternak Jangkrik).

    Pada kegiatan Workshop, dimulai dengan Pemaparan tentang Perkembangan dunia peternakan kambing domba (Kado), mulai dari prospek, populasi dan keunggulan Kado oleh Dr. Ir. Sri Rahayu, M.Si dan diakhiri oleh pemaparan Pemeliharaan Jangkrik oleh Winarno, S.P serta Ulat Hongkong oleh Sugeng Jaya Farm. Sedangkan Kegiatan BMC diikuti oleh 7 kelompok yang lolos sebagai finalis, terdiri atas 3-4 orang. Kegiatan ini diawali oleh materi mengenai BMC lalu dilanjutkan dengan lomba BMC.

    Pada kesempatan ini, diumumkan Juara I untuk kompetisi Business Model Canvas (BMC) diraih oleh mahasiswa Departemen Proteksi Tanaman (PTN) IPB.  Tim yang terdiri dari Natassa Kusumawardani, M. Gagah Saptarengga, Rima Wulansari dan Melinda Agustina ini melahirkan produk “criquet cakes”, cake lezat berbahan dasar tepung jangkrik.  

    Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para peserta dapat mendapat ilmu mengenai peternakan on-farm  dan off-farm serta dapat menerapkan bisnis-bisnis terkait dengan peternakan.

  • Himaproter IPB Gelar Festival Ayam Pelung 2014

    Himpunan Mahasiswa  Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan (Himaproter) Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan Fakultas Peternakan (IPTP Fapet) Institut Pertanian Bogor (IPB), Sabtu (1/11) kembali menggelar Festival Ayam Pelung Nasional 2014.

    Kegiatan tahunan yang ke-6 ini diikuti oleh 92 ekor ayam, dan dibuka secara resmi oleh Sekretaris Departemen IPTP Fapet IPB Dr Asep Gunawan. Bertempat di lapangan Rektorat Andi Hakim Nasoetion Kampus IPB Dramaga Bogor, Dr Asep dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada para pencinta ayam pelung  yang telah berpartisipasi dalam festival tersebut. Menurutnya, secara tidak langsung para pencinta ayam pelung ini telah membantu dalam melestarikan plasma nutfah Indonesia berupa ayam yang memiliki bobot badan lebih besar dibanding ayam lainnya ini.

    Ketua Panitia, Muhammad Sukri, menerangkan festival ini memperebutkan piala bergilir Kementerian Pertanian RI, piala tetap, dan sejumlah uang tunai. Mahasiswa Departemen IPTP angkatan 49 ini mengatakan, penilaian yang dilakukan oleh dewan juri dari Himpunan Pencinta ayam Pelung Indonesia (Himapi) ini meliputi kategori suara, bobot badan, dan penampilan. Mengenai suara, Sukri menyebut ayam pelung memiliki suara yang khas dengan durasi mencapai 15 detik. Sementara ayam broiler dan ras hanya mampu bersuara tiga sampai lima detik saja. (Sumber : ipb.ac.id)
  • Himasiter Fapet IPB Gelar Feed Formulation Training

    Ini yang ke-13 kalinya Himpunan Mahasiswa Nutrisi Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor (Himasiter Fapet IPB) menyelenggarakan “Feed Formulation Training”, tepatnya pada 15-16 September 2018 di Kampus IPB Dramaga.  

    Setelah sukses di tahun 2017 dengan tema Formulasi Ransum dan Pengolahan Pakan Ruminansia Berbasis Indigofera sp, di tahun ini Himasiter Fapet IPB mengusung tema ”Formulasi Ransum Ruminansia Berbasis Website dalam Pembuatan Silase Ransum Komplit”.

    Penyelenggaraan kegiatan pelatihan merupakan salah satu wujud kepedulian mahasiswa terhadap dunia peternakan di Indonesia. Biaya produksi terbesar yang harus dikeluarkan para peternak yaitu pakan menjadi perhatian khusus. Oleh karena itu, dengan diadakannya FFT diharapkan dapat meningkatkan skill peternak dalam melakukan formulasi ransum sehingga penggunaan pakan menjadi lebih efisien.

    Kegiatan FFT 2018 yang diikuti oleh 41 peserta telah sukses diselenggarakan. Sejumlah materi pelatihan telah diberikan oleh  trainer profesional dan beberapa guru besar Fapet IPB diantaranya: 

    Pengenalan Bahan Pakan serta Evaluasinya oleh Dr. Anuraga Jayanegara; Aplikasi Iptek dalam Manajemen Logistik Silase oleh Prof. Dr. Luki abdullah;  Pengenalan Total Mix Ration Konservasi dan Precision Farming Era Industri 4.0 oleh Dr. Despal;  Formulasi Ransum dengan Least Cost Balance Nutrition Ration Menggunakan Website oleh Dr. Idat Galih Permana; dan Aplikasi Teknologi Pengolahan Jus Silase oleh Prof. Dr. Nahrowi.

    Peserta FFT sangat antusias mengikuti pelatihan juga berkat adanya forum diskusi antara sesama peserta dan pembicara.

    “Pelatihan ini sangat menarik dengan materi yang disuguhkan, panitia juga sangat ramah dari mulai pendaftaran hingga membantu proses reservasi penginapan dan proses mobilisasi ke lokasi pelatihan. Sebaiknya di tahun depan juga mengundang dari pihak perbankan seperti direktur PT Bank BRI Syariah yang notabenenya alumni Fapet IPB, agar peserta juga memahami analisis ekonomi dalam dunia peternakan," ujar Mira, salah satu peserta dari Direktorat Pakan, Kementerian Pertanian. Tingginya antusiasme beberapa peserta FFT 2018 juga tampak dari keinginan untuk mengikuti FFT berikutnya. (ipb.ac.id)

  • Himasiter IPB University Hadirkan Pakar Cabai untuk Edukasi Masyarakat

    Himpunan Mahasiswa Nutrisi dan Makanan Ternak (Himasiter), Fakultas Peternakan IPB University bersama Pemerintah Desa Sinarsari, Kecamatan Dramaga, Bogor merealisasikan program peningkatan ekonomi masyarakat melalui kegiatan pemanfaatan lahan pekarangan dengan budi daya tanaman cabai. Upaya ini dilakukan untuk mewujudkan ketahanan pangan keluarga di Desa Sinarsari.

    Kegiatan yang merupakan bagian dari Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Himasiter IPB University ini mendapat sambutan hangat dari perangkat desa. Kepala Desa Sinarsari, Ukon menerangkan bahwa program ketahanan pangan bagi masyarakat perlu ditingkatkan. 

    “Diharapkan dari acara ini warga Desa Sinarsari mampu menerapkan pengetahuan budi daya tanaman cabai di pekarangan rumah. Semoga mereka juga mampu memilah sampah, memanfaatkan sampah organik dan diolah menjadi ekoenzim yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman cabai,” ucap Mutiara, salah satu anggota tim saat acara berlangsung di Majlis Ta’lim Assiyfa, Desa Sinarsari.

    Pada acara ini, Prof Syukur selaku Guru Besar Fakultas Pertanian IPB University  hadir menjelaskan terkait budi daya tanaman cabai. Tim PPK Ormawa juga membagikan 10 paket tanaman cabai yang terdiri dari bibit cabai, planter bag, media tanam, pupuk cair dan sprayer. Pembagian paket tersebut diharapkan mampu memotivasi warga agar dapat merawat tanaman cabai di halaman rumahnya masing-masing.

    Mutiara menjelaskan, hasil cabai nantinya dapat dimanfaatkan untuk konsumsi pribadi ataupun bisa dijadikan peluang bisnis, sehingga menambah penghasilan keluarga. Hal tersebut tentu sesuai dengan pelaksanaan program peningkatan ekonomi masyarakat. 

    “Selain itu, semoga dengan kegiatan ini warga lebih giat lagi untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan menata dan memanfaatkan lahan pekarangan rumah, salah satunya dengan menjadikannya sebagai tempat budi daya tanaman cabai,” katanya.

    Pada kesempatan yang sama, tim Himasiter IPB University juga melaksanakan program Hayuk Resik dengan menyerahkan perangkat tempat sampah yang bisa dimanfaatkan masyarakat desa untuk pemilahan sampah.

    “Kami juga menyerahkan hibah buku dari Komunitas Sosial Dedikasi Kita bersama Ruang Muda untuk Pemerintah Desa Sinarsari. Hasil donasi buku tersebut akan menjadi fasilitas di Rumah Estungkara dan pojok literasi Hayuk Resik,” imbuhnya

  • Himasiter IPB University Kunjungan Industri Pakan ke PT Prima Agrostis Nusantara

    Divisi Industri Pakan Biro Ilmu dan Keprofesian Himpunan Mahasiswa Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak (Himasiter), Departemen Nutrisi dan Teknologi Pakan (INTP), Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University melaksanakan program kerja visit industri pakan ke PT Prima Agrostis Nusantara (PAN), Jonggol, Kabupaten Bogor (4/3).

    Ketua pelaksana kunjungan industri pakan, Kurniawan mengatakan bahwa kunjungan ini merupakan kegiatan survei langsung ke industri pakan. Tujuannya untuk menambah pengetahuan dan informasi mengenai manajemen feedmill melalui diskusi dan wawancara langsung di lapangan dengan para pekerja di PT PAN.

    “PT PAN adalah salah satu industri yang bergerak dibidang pakan ternak. Industri pakan ternak yang baru berdiri kurang dari sepuluh tahun ini sudah difasilitasi dengan teknologi yang mutakhir. Dengan begitu, kami dapat menjadikannya sebagai tempat praktikum dan penelitian mahasiswa, dalam bidang budidaya hingga produksi hijauan pakan secara mekanik dan industri,” ujar Kurniawan.

    Manager PT PAN, Jihan Aqilla mengatakan, produk dari perusahannya memiliki merek dagang ‘Sorinfer’ yang merupakan pakan komplit fermentasi siap saji. Dengan Sorinfer, memberi pakan menjadi mudah.

    “Sorinfer bisa menjadi jawaban permasalahan pakan saat ini. Pasalnya, tidak semua peternak memiliki lahan yang cukup. Tidak semua juga mampu memformulasikan pakan yang berkualitas. Sorinfer adalah jawabannya,” ujarnya.

    Dalam kunjungan ini, para peserta dikenalkan dengan alat-alat yang dioperasikan dalam memproduksi Sorinfer. Selain dikenalkan dengan alat-alatnya, peserta didorong untuk mencoba mengoperasikan beberapa alat tersebut. Hal ini akan menambah pengalaman mahasiswa, terutama dalam produksi pakan berskala industri. 

    Pada kesempatan yang sama, peserta diajak mengeksplorasi padang penggembalaan, kebun sorgum dan kebun indigofera menggunakan traktor dengan tujuan mengenalkan kondisi lapang pada industri pakan ternak, khususnya di bagian hijauan pakan

  • Himasiter IPB University Kunjungi Alumni Sukses

    Beberapa waktu lalu, mahasiswa IPB University yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Nutrisi dan Makanan Ternak (Himasiter) mengunjungi kediaman Prof Nahrowi di Bogor. Prof Nahrowi merupakan salah satu alumni sukses Fakultas Peternakan IPB University. Ia juga merupakan dosen di IPB University.
     
    Kunjungan ini merupakan bagian dari program Kunjungan Alumni 2023 yang digelar oleh Himasiter. Kunjungan Alumni merupakan wadah atau ajang untuk berbagi pengalaman dari alumni Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan IPB University yang memiliki pengalaman sesuai bidangnya masing-masing.
     
    “Dengan berkunjung langsung, kami ingin menciptakan hubungan yang baik antara mahasiswa dan alumni. Kegiatan ini merupakan diskusi dan sharing antara Himasiter dan alumni sebagai narasumber,” ujar Pascal, perwakilan pengurus Himasiter.
     
    Menurutnya, saat ini banyak mahasiswa yang masih belum mempunyai rencana karir setelah melewati masa perkuliahan selama empat tahun di dunia kampus. Hal tersebut perlu ditindak lanjuti dengan cara mengadakan suatu kegiatan yang melibatkan alumni yang telah terjun langsung dalam dunia pekerjaan.
     
    Dalam kegiatan ini, Prof Nahrowi sangat terbuka atas kunjungan dari mahasiswa dari Departemen INTP, Fakultas Peternakan IPB University. Prof Nahrowi memiliki berbagai macam hewan ternak di kediamannya. Seperti sapi perah, kambing, domba, merpati, bebek, ayam, angsa, kelinci, marmut dan program budidaya maggot.
     
    Selain peternakan, Prof Nahrowi juga mendirikan Taman Kanak-Kanak (TK). Taman kanak-kanak ini didirikan untuk anak-anak yang ingin belajar tetapi terkendala oleh biaya, dimana biaya yang harus dikeluarkan yaitu seikhlasnya.
     
    Dengan adanya taman kanak-kanak dan peternakan ini, Prof Nahrowi ingin melakukan integrasi yaitu anak-anak mengenal dan belajar mencintai hewan ternak agar tidak takut atau bahkan membencinya.
     
    Sebelum berkunjung menuju kediaman Prof Nahrowi, mahasiswa diberikan panduan yaitu dalam keadaan steril untuk mencegah penularan penyakit karena akan berinteraksi dengan hewan ternak yang memiliki sifat sangat sensitif.
     
    Reifahren, salah satu mahasiswa yang berkunjung menyampaikan apresiasi kepada pengurus Himasiter yang telah memberikan wadah bagi mahasiswa untuk mengenal alumni secara lebih dekat.
     
    “Melalui kunjungan alumni ini, kita memiliki gambaran bagaimana membuat rencana pasca lulus nanti. Bersama Bapak Nahrowi yang sangat humble membuat kita merasa nyaman berada di kediamannya, sangat memotivasi dan panutan untuk kita semua,” ujarnya

  • Himasiter IPB University Kunjungi Suteru Farm

    Divisi Ruminansia Biro Ilmu Keprofesian (Ilpro) Himpunan Mahasiswa Nutrisi & Makanan Ternak (Himasiter) Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan (INTP) IPB University laksanakan program kerja kunjungan peternakan ruminansia ke Suteru Farm Tegal Waru, Ciampea, Bogor (11/3). 

    Zidan selaku staf divisi ruminansia yang juga koordinator lapang mengatakan, kunjungan ruminansia merupakan kegiatan survei langsung pada peternakan ruminansia. Hal ini guna menambah pengetahuan tentang peternakan melalui diskusi dan wawancara. 

    “Tujuan program ini untuk mengedukasi dan menambah ilmu pengetahuan, wawasan tentang dunia peternakan khususnya ruminansia, menginformasikan serta memaparkan kepada masyarakat luas yang berkaitan dengan peternakan ruminansia,” ujarnya.

    Suteru Farm bergerak di peternakan sapi perah jenis Fries Holland (FH). Berdiri sejak tahun 2013, kini Suteru Farm memiliki aset biologis sebanyak 11 ekor sapi perah, 4 sapi muda atau pedet dengan lahan peternakan seluas 11.000 m2. 

    Pemilik Suteru Farm, Hasrul berlatar belakang sebagai dosen ekonomi dan bisnis di Universitas Pakuan (Unpak). Lokasi peternakan ini berada di sekitar perumahaan masyarakat desa Tegal Waru, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor yang rata-rata tata letak tempat tinggal masih berjauhan satu dengan lainnya, sehingga masih memiliki lahan kosong untuk ditanami tumbuhan produktif.

    “Sebelum pandemi tahun 2020, kami memiliki 68 sapi perah, tetapi setelah adanya pandemi hanya tersisa 16-17 ekor saja. Selain adanya peternakan sapi perah, di sini juga terdapat produksi tahu. Hasil dari limbah atau ampas tahu tersebut kami jadikan pakan untuk sapi perah,” ungkap Hasrul. 

    Ia mengurai, bersama keluarga ia secara rutin melakukan pemberian pakan, pembersihan kandang dan pemerahan susu. Aktivitas pemerahan sapi dilakukan dua kali sehari, yakni setiap pukul 05.00 pagi dan pukul 16.00 sore. 

    “Produksi susu yang dihasilkan setiap harinya bisa mencapai 10 liter per ekornya. Pakan yang diberikan berupa rumput lapang. Hasil dari produksi susu langsung dikirim untuk menjadi olahan susu seperti yoghurt,” ujarnya.

    Menurut Balqis, salah satu peserta kunjungan ruminansia mengatakan, “Kunjungan ruminansia kali ini seru sekali, karena bisa sambil healing sebelum ujian tengah semester (UTS). Banyak hal baru yang didapatkan di lapangan, salah satunya cara memerah sapi secara manual.”  

    “Kunjungannya seru. Ini pertama kali kami mencoba memerah sapi secara langsung,” ujar Denisa yang juga peserta kunjungan ruminansia kali ini.

    Dodi selaku Ketua Himasiter juga berharap melalui kegiatan ini dapat menambah wawasan dan minat mahasiswa peternakan IPB University dalam mengembangkan usaha peternakan untuk dapat memenuhi kebutuhan protein hewani di indonesia.

    “Harapannya kunjungan ruminansia ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa, terutama terkait tata cara pemeliharaan sapi perah dan cara pengolahan susu sapi, mulai dari sistem pemerahan sampai pemasaran produknya,” pungksa Dodi (ipb.ac.id)

  • Himasiter IPB University Lakukan Kunjungan Industri Pakan ke PT Sugeng Jaya Grup

    Mahasiswa IPB University dari Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan (INTP), Fakultas Peternakan angkatan 57 dan 58 mengikuti kegiatan kunjungan industri pakan ke PT Sugeng Jaya Grup, beberapa waktu lalu. Kunjungan ini merupakan salah satu program kerja Divisi Industri Pakan, Biro Ilmu dan Keprofesian Himpunan Mahasiswa Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak (Himasiter). 

    Kegiatan kunjungan ini bertema ‘Feed Industry Professionals Quality’. Ketua pelaksana kunjungan industri pakan, Sekar Ayu Hawatama Ramadhani mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai bentuk pembelajaran secara langsung untuk mengenal proses, situasi dan kondisi industri pakan yang ada di Indonesia, salah satunya adalah PT Sugeng Jaya Grup. 

    “PT Sugeng Jaya Grup adalah salah satu industri pakan yang bergerak di bidang pakan ternak, khususnya ternak ruminansia. Industri pakan ini telah menjalani usaha kurang lebih selama enam tahun dengan memproduksi pakan sebanyak 60 ton per harinya. Selain memproduksi pakan ternak ruminansia, PT Sugeng Jaya Grup juga menjual dried insect, ulat hongkong sebagai pakan burung,” jelas Sekar yang merupakan mahasiswa INTP IPB University angkatan 57.

    Founder PT Sugeng Jaya Grup, Benny Akbar Kurniawan mengatakan, produk unggulan ‘Superfeed’ dari PT Sugeng Jaya Grup merupakan pakan konsentrat yang sudah didistribusikan hingga ke luar Jawa dan dapat dibeli melalui toko online maupun offline. 

    Dalam kunjungan ini, Benny menceritakan awal mula berdirinya PT Sugeng Jaya Grup. Suka duka yang dijalaninya mengenalkan rasa optimis yang sudah tertanam sejak ia masih menempuh perguruan tinggi hingga akhirnya PT Sugeng Jaya Grup sukses seperti saat ini. Para peserta sangat antusias untuk bertanya hingga terbangun diskusi yang positif. 

    “Dengan adanya kunjungan ini diharapkan dapat menambah relasi mahasiswa INTP IPB University dengan tokoh berpengalaman di bidang industri pakan serta menambah ilmu terkait pemilihan agen bahan pakan, pemilihan bahan pakan, proses pembuatan pakan ternak, pengemasan, pergudangan dan pemasarannya baik secara online maupun offline,” harap Sekar (ipb.ac.id)