Mahasiswa IPB Manfaatkan Limbah Habbatussauda untuk Tingkatkan Bobot Domba Lokal

Mahasiswa Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB), Ryza Agung Gustian melakukan penelitian yang bertujuan mengevaluasi pengaruh pemberian limbah industri pengolahan habbatussauda (Nigella sativa) terhadap performa domba lokal. Domba lokal merupakan ternak penghasil daging yang dibutuhkan masyarakat. Biasanya permintaan terhadap daging domba meningkat pada saat Hari Raya Idul Adha dan acara aqiqah. Selain itu, kuliner kekinian juga banyak menggunakan daging domba.

Umumnya masyarakat menginginkan domba muda dengan bobot badan tertentu. Oleh sebab itu, untuk memenuhi permintaan masyarakat, maka dibutuhkan pakan sumber protein pada domba lokal untuk menunjang penambahan bobot badan yang tinggi.

Hal inilah yang mendasari Ryza meneliti limbah habbatussauda untuk pakan domba. Habbatussauda atau sering disebut dengan jintan hitam merupakan tanaman asli dari wilayah Asia Barat dan sering dibudidayakan di daerah Timur Tengah. Di Indonesia sendiri, habbatussauda banyak ditanam di daerah dataran tinggi seperti Dieng, Jawa Tengah dan Lembang, Jawa Barat.

Bagian tanaman habbatussauda yang sering dimanfaatkan adalah biji. Biji umumnya digunakan sebagai obat herbal dan komponen utama dari biji habbatussauda adalah minyak atsiri. Pengolahan biji habbatussauda untuk diekstrak akan menghasilkan limbah berupa bungkil. Limbah habbatussauda mengandung protein kasar yang tinggi dan dapat digunakan sebagai pakan sumber protein yang dimanfaatkan sebagai pakan domba.

Ryza menguji tiga perlakuan dengan lima kelompok sebagai ulangan. Ia menggunakan 15 ekor domba lokal jantan berumur  sekitar lima bulan. Perlakuan sebagai berikut : Perlakuan satu (30 persen hijauan  ditambah 70 persen konsentrat tanpa limbah habbatussauda), Perlakuan dua (30 persen berupa hijauan ditambah 70 persen konsentrat mengandung 14 persen limbah habbatussauda), Perlakuan tiga (30 persen hijauan ditambah 70 persen konsentrat mengandung 28 persen limbah habbatusauda). Selanjutnya, domba diberi pakan sesuai perlakuan masing-masing dengan periode pemeliharaan selama dua bulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan limbah habbatussauda memberikan pengaruh positif terhadap performa domba lokal melalui peningkatan pertambahan bobot badan domba yang lebih tinggi. Selain itu, dengan analisis IOFC (Income Over Feed Cost), diperoleh pendapatan yang lebih tinggi tanpa mempengaruhi konsumsi bahan kering dan efisiensi penggunaan ransum (ipb.ac.id)