News

Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan, Agrianita Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University membagikan bingkisan untuk tenaga  kependidikan (tendik) di Lingkungan Fapet. Acara berlangsung di plaza Fapet Kampus IPB Darmaga pada Jum’at (8/3). Bingkisan berupa paket sembako yang  terdiri dari beras, tepung terigu, gula pasir, mie telur, minyak, telur dibagikan untuk tendik yang berstatus kontrak dan tenaga harian lepas (THL).

“Dana kegiatan ini berasal dari salah satu program sosial di Agrianita Fapet yaitu program SERBU (sehari seribu). Program ini tidak dipaksakan dan siapapun boleh ikut menabung” jelas Ketua Agrianita Fapet IPB Ir. Dwi Dasawati, MM. Ibu Wiwiek, sapaan akrabnya juga menyampaikan teknis sehari seribu menjadi sebulan tiga puluh ribu yang dikumpulkan setiap awal awal bulan ke salah satu pengurus Agrianita Fapet bernama Ibu Reni, namun dana yang terkumpul per orang biasanya sekitar minimal lima puluh ribu rupiah. “Do’akan Ibu-Ibu Donatur agar dimudahkan rezekinya jadi program ini bisa tetap berjalan” tutupnya.

Acara ini juga dihadiri oleh Dekan Fapet Dr. Idat Galih Permana, KTU Fapet Pungki Prayughi, M.Kom serta para KTU Departemen yaitu Taufik Hidayat, SE dan Adang Undiana, S.Mn (Femmy).

Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University menerima kunjungan Perbadanan Bioteknologi dan Biodiversiti Negeri Johor (J-Biotech), Malaysia yang didampingi oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Kunjungan tersebut dalam rangka diskusi inisiasi kerjasama Tri Partied yang bisa dilakukan antara Fapet, J-Biotech dan BRIN. Rombongan diterima oleh Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan Fapet IPB, Dr. Sri Suharti di Ruang Sidang dan Inovasi Fapet, Kampus Dramaga, Bogor, (6/3).

Dato’ Haji Mustaffa Kamal Bin Dato’ Haji Samsudin, Ketua Pegawai J-Biotech mengatakan kunjungan ini merupakan susulan kunjungan sebelumnya dan tujuan kunjungan kali ini adalah ingin mempelajari isu kebergantungan makanan ruminan. “Kita harus melakukan sesuatu, dulu di J-Biotech tidak ada orang luar, sekarang saya minta 9 orang dalam bidang yang berbeda. Kami membuka pintu masuk ke perguruan tinggi  untuk menyumbang food security dengan mempelajari formulasi ruminan dan ayam supaya kebergantungan kepada import diselesaikan”tuturnya. Dalam kunjungan sebelumnya rombongan J-Biotech sudah ke Jonggol “Sorghum masih jarang di eksplore, boleh dibantu untuk maka dari itu kami ingin menyambung kerjasama ini secara formal, J-Biotech sebagai jembatan secara riset dan komersial”tutupnya.

Dalam kegiatan tersebut hadir pula ahli agronomis yang sudah berpengalaman di bidang potensi lahan yaitu Prof. Dr. Ir. Panca Dewi Manu Hara Karti S., M.Si. Menurutnya, tanaman pakan sudah banyak yang berkembang, ada juga teknologi untuk lahan marjinal. “Salah satunya kita bekerjasama dengan BRIN dan cukup tinggi produksinya. “Hampir sama dengan jagung, tapi sorghum bisa 4-5 kali panen, jagung hanya sekali. Selain itu keunggulan sorghum juga tahan di lahan kering, di Indonesia Timur banyak wilayah kering”jelas Kepala Divisi Ilmu Teknologi Tumbuhan Pakan dan Pastura Departemen INTP Fapet ini.

Prof. Panca juga menyampaikan beberapa hal antara lain teknologi kombinasi produk pupuk hayati (bio fertilizer), mitigasi pada kondisi kekeringan, formulasi, produk Indo Mikoriza, dan lain sebagainya. Tim J-Biotech yang hadir pada kunjungan tersebut antara lain Dr. Abd Rahim bin Harun selaku Plant Breeders, Community Base Tourism Expert Prof. Dr. Azlizam Bin Mohamad, serta beberapa peternak sapi dari Malaysia. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Peneliti BRIN yaitu Dr. Wulansih Dwi Astuti. (Femmy).