Pendahuluan

BUILDING ENTREPRENEUR STUDENT (BEST) PROGRAM 

Image

Mahasiswa perguruan tinggi telah dibekali ilmu pengetahuan sesuai dengan minatnya, namun pengasahan dan pengembangan kreatifitas dan motifasi sangat minim dilakukan. Akibatnya, setelah mereka lulus pada umumnya mereka merasa belum siap untuk berkarya (bekerja atau berwirausaha).

Banyak lulusan yang kurang tangggap melihat peluang-peluang usaha yang ada. Kalaupun melihat peluang tersebut, mereka tidak berani memanfaatkannya. Pemegang ijazah Diploma maupun Sarjana baru masih ragu dan belum siap untuk bekerja ataupun berusaha. Dipandang dari perspektif jaminan mutu, kemampuan lulusan baru tersebut sebenarnya masih termasuk dalam kategori "SDM Siap Latih". Kurikulum di bangku kuliah sebagian besar lebih berorientasi kepada teori-teori daripada praktek. Bekal pengetahuan yang diperoleh selama kuliah tersebut belum sepenuhnya membantu untuk segera dapat bekerja sebagai pelaku wirausaha ataupun sebagai pengelola usaha orang lain. Hanya sedikit sekali dari hasil pendidikan yang dapat dimanfaatkan bagi perkembangan jiwa kewirausahaan.

Di lain pihak, kebanyakan pengusaha/ pemilik usaha kecil sampai menengah baik yang dikelola oleh lulusan perguruan tinggi ataupun lulusan sekolah menengah cenderung menangani seluruh kegiatan berbekal naluri, institusi, dan pengalaman pribadi. Hanya sedikit sekali pengalaman atau pengetahuan hasil pendidikan yang diperolehnya selama sekolah dapat dimanfaatkan bagi perkembangan jiwa kewirausahaan mereka. Hasil studi mengenai usaha kecil dari ILO tahun 1992 di Jawa dan Bali, menyatakan bahwa lebih dari 40% usaha kecil dalam tahun-tahun permulaan usaha mengalami kegagalan dan 86% yang telah berjalan usahanya tidak berkembang menjadi usaha menengah. Permasalahan yang timbul tersebut disebabkana antara lain oleh:
  1. Kualitas SDM/ pengelola yang rendah.
  2. Kurang memiliki jiwa kewirausahaan.
  3. Pengetahuan administrasi usaha yang kurang.
  4. Jaringan dan informasi pemasaran yang rendah.
  5. Pengelolaan keuangan usaha yang marjinal.
  6. Kurang mampu menjalin akses lembaga pendanaan.

Dalam usaha mewujudkan calon-calon pengusaha muda terdidik atau pengusaha muda pemula, Fakultas Peternakan IPB membuka wadah Unit Kewirausahaan sebagai wahana penumbuhkembang budaya kewirausahaan di perguruan tinggi melalui program Building Entrepreneur Student (BEST).

Tujuan diselenggarakannya program BEST :

  1. Membentuk pola berpikir wirausaha.
  2. Meningkatkan pemahaman dan penjiwaan kewirausahaan di kalangan mahasiswa agar mampu menjadi wirausahawan yang berwawasan jauh ke depan dan luas berbasis ilmu yang diperolehnya.
  3. Meningkatkan pemahaman manajemen (organisasi, produksi, keuangan dan pemasaran).
  4. Memperkenalkan cara melakukan akses informasi, pasar, teknologi, cara pembentukan kemitraan usaha, strategi dan etika bisnis, serta pembuatan rencana bisnis atau studi kelayakan yang diperlukan agar lebih siap dalam pengelolaan usaha yang sedang akan dilaksanakan. 


Output yang Diharapkan :

  1. Perubahan sikap/perilaku dari pasif menjadi aktif dalam mencari peluang-peluang usaha.  
  2. Peningkatan pengetahuan tentang kiat berusaha untuk menjadi wirausaha yang sukses.
  3. Peningkatan pengetahuan tentang manajemen usaha, produksi, pemasaran dan keuangan.
  4. Mempunyai kemampuan membuat perencanan bisnis (bussines plan) dan mengimplementasikan dalam bentuk usaha yang sesuai dengan minat peserta.

Rangkaian program BEST yang akan diterapkan meliputi :

  1. Seleksi berdasarkan bakat dan kemampuan berwirausaha,
  2. Pembekalan materi manajemen usaha, pemasaran, produksi dan keuangan, dsb.
  3. Penyusunan proposal (bussiness plan)
  4. Presentasi bussiness plan
  5. Magang
  6. Aplikasi bussiness plan terbaik
  7. Konsultasi bisnis dan pendampingan usaha.