Inovasi

  • Sapi Punya Selera

    Dalam usaha peternakan sapi potong, pertumbuhan bobot sangatlah penting. Untuk itu, pakan sapi diberi bahan tambahan (konsentrat) untuk meningkatkan pertumbuhan beratnya. Konsentrat yang tersedia sering kali tidak memperhatikan faktor palatabilitas.

    Inovasi ini meningkatkan nafsu makan sapi, dengan menambahkan rasa manis dan aroma pada konsentrat untuk merangsang indera perasa dan penciumannya. Selain itu, campuran ini juga dilengkapi dengan minyak esensial yang berperan meningkatkan kecernaan serta mengendalikan populasi mikroba dalam rumen sapi.

    In beef industry, weight gain is essential and this achieved through the use of feed additives (concentrates). The available concentrates vary in quality and palatability. This innovation offers a palatability enhancer to increase the appetite of cows, by adding a sweet flavor and inviting aroma. It is also enriched with essential oils to enhance the cow’s digestion.
    Perspektif: Kita sering melupakan bahwa ternak juga memiliki selera dan citarasa. Penambahan berat ternak, selain ditentukan oleh gizi pakan, juga ditentukan oleh selera makan.

    Keunggulan Inovasi:

    » Campuran ransum meningkatkan nafsu makan ternak
    » Meningkatkan kecernaan dan mengontrol mikroba rumen
    » Memperbaiki pertumbuhan bobot sapi
    Potensi Aplikasi:

    -

    Inovator
    Nama : Dr. Ir. Suryahadi Dr. Ir. Afton Atabany
    Institusi : Institut Pertanian Bogor
    Alamat : Direktorat Riset dan Inovasi IPB Gedung Rektorat Andi Hakim Nasoetion Lt. 5 Kampus IPB Darmaga Bogor 16680
    Status Paten: Dalam Proses Pengajuan

  • Satu Formula Baik untuk Semua

    Domba berusia di bawah lima bulan (BALIBU) makin populer diolah menjadi berbagai hidangan. Inovasi ini menyajikan hasil penelitian tentang komposisi pakan yang optimal untuk induk dan anakan domba, dibuat dari minyak dan bungkil biji bunga matahari yang kaya akan asam linoleat.

    Melalui uji perbandingan, ditemukan bahwa pemberian pakan dengan komposisi minyak bunga matahari pada induk menghasilkan anakan yang lebih besar, lebih sehat, bahkan lebih banyak (karena semakin banyak yang kembar) dibanding pakan biasa. Ketika pakan tersebut diberikan pada anakan, daging yang dihasilkan pun lebih empuk dan kadar lemak tidak jenuhnya tinggi.

    This innovation offers a feed formula with added sunflower oil rich in linoleic acid, which increase the quality and quantity of offspring when given to the ewes. When given as regular feed to the offspring, the meat quality is more tender and rich in polyunsaturated fatty acids.
    Perspektif: Inovasi sederhana yang sama bisa menghasilkan nilai tambah ganda, jika diaplikasikan pada berbagai tahapan pada suatu rangkaian proses produksi.

    Keunggulan Inovasi:

    » Sederhana dan mudah diterapkan
    » Meningkatkan kemandirian peternak dalam pemberian pakan
    » Meningkatkan produksi dan kualitas daging domba

    Potensi Aplikasi:

    -


    Inovator
    Nama : Dr. Ir. Lilis Khotijah, M.Si Dr. Tuti Suryati, S.Pt, M.Si
    Institusi : -
    Alamat : Direktorat Riset dan Inovasi IPB Gedung Rektorat Andi Hakim Nasoetion Lt. 5 Kampus IPB Darmaga Bogor 16680
    Status Paten: Dalam Proses Pengajuan

  • Sehat bersama berkat omega

  • Selamat berkat si lalat hitam

  • Sosis Sedap nan Sehat

    Inovasi ini mengembangkan sosis fermentasi probiotik melalui pemanfaatan bakteri asam laktat (Lactobacillales) isolat lokal, yang mempunyai keunggulan sebagai probiotik, dalam rangka peningkatan keaneka-ragaman pangan fungsional. Pembuatan sosis fermentasi yang didasarkan pada teknologi proses pembuatan “urutan” (sosis tradisional daerah Bali yang berasal dari daging babi), namun menggunakan bakteri asam laktat (BAL) isolat lokal Indonesia.

    BAL dari daging sapi lokal (peranakan Ongole) ini memiliki sifat probiotik anti diare, sehingga memberikan nilai tambah dan daya saing bagi produk olahan daging ini. Sosis fermentasi probiotik memiliki daya simpan hingga 28 hari.

    Perspektif: Definisi mutu produk pangan masa depan tidak hanya ditentukan oleh selera konsumen; tetapi ditentukan juga oleh nilai gizi, keamanan dan manfaatnya bagi kesehatan.

    Keunggulan Inovasi:

        -  Dapat meningkatkan skala ekonomi industri pengolahan daging
        -  Meningkatkan keamanan pangan bagi masyarakat serta meningkatkan produksi pangan yang sehat di dalam negeri
        -  Produk yang dihasilkan memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan

    Potensi Aplikasi:

    -

    Inovator
    Nama : Dr. Irma Isnafia Arief, S.Pt, M.Si Dr. Epi Taufik, S.Pt, M.VPH, M.Si Zakiah Wulandari, S.T.P, M.Si
    Institusi : Institut Pertanian Bogor
    Alamat : Direktorat Riset dan Inovasi IPB Gedung Rektorat Andi Hakim Nasoetion Lt. 5 Kampus IPB Darmaga Bogor 16680
    Status Paten: Dalam Proses Pengajuan

  • Susu Sutra

    Penambahan fortifikan protein pada susu bubuk biasanya menggunakan kasein dan whey. Whey merupakan isolat protein yang paling banyak digunakan namun harganya sangat mahal dan belum diproduksi di dalam negeri.

    Pupa (sisa kepompong) Ulat Sutra Bombyx mori yang dianggap sebagai limbah dari industri sutra yang berpotensi sebagai pangan sumber protein tinggi. Invensi ini memanfaatkan teknik pengolahan pangan berupa pengisolasian protein pupa ulat sutra dan fortifikasi isolat protein pupa ulat sutra (IPPUS) tersebut pada susu bubuk. Dengan penambahan 10% isolat protein pupa ulat sutra Bombyx mori, kandungan protein susu bubuk meningkat sebanyak 7,75%.

    Casein and Whey is used a lot in powder milk as protein forticant. The fortificants are expensive and is not produced locally yet.

    In silk industry, the pupae of Silk Worm Bombyx mori is neglected as waste, though it contains high protein. The protein from the pupae is then isolated, and can be utilized as a good substitute for protein fortication. Adding 10% of this protein isolate, will increase the milk’s protein by 7.75%.
    Perspektif: Di industri pangan, penambahan kadar protein meningkatkan nilai jual produk pangan secara signifikan. Padahal di industri sutra alam, pupa dengan kadar protein sangat tinggi kurang dimanfaatkan. Inovasi menjadi relevan ketika satu produk limbah menjadi fortifikan yang tinggi nilainya.

    Keunggulan Inovasi:

    • Bahan baku mudah didapat dan murah
    • Memberikan nilai tambah bagi limbah industri pemintalan sutra
    • Merupakan sumber protein alternatif
    • Kualitas protein lebih baik dari protein kedelai, ikan dan daging sapi
    • Produk berpeluang besar mensubstitusi fortifikan impor.

     

    Potensi Aplikasi:

    Dapat diaplikasikan bagi industri pengolahan susu dan industri pangan lainnya.


    Inovator
    Nama : Muhammad Sarwa Khan; Ribka; Acep Usman Abdullah; Ulfa Nimal Aulia; Ryan Pratama, S.Pi; Zakiah Wulandari, S.TP, M.Si.; Dr. Ir. Rarah Ratih Adjie Maheswari, DEA (alm)
    Institusi : Institut Pertanian Bogor; PT Charoen Pokphand Indonesia
    Alamat : (diwakili) Kantor Dir. Riset dan Kajian Strategis IPB Gedung Rektorat Andi Hakim Nasoetion Lt. 5 Kampus IPB Darmaga - Bogor 16680
    Status Paten: Tidak Ingin Didaftarkan

  • Telur Omega 3

     

    Telur omega 3 karya pakar ayam IPB Prof Iman Rahayu Hidayati Soesanto berhasil dikomersialisasikan dan telah menembus pasar Jabodetabek.

    Produksi telur kaya DHA IPB sebagai produk unggul berbasis riset dan telah mendapatkan Patent Granted No ID P 0023652 dapat diberikan sebagai suplemen/ campuran mikro pada pakan unggas (ayam ras, kampung, puyuh dan itik) untuk menghasilkan telur yang kaya kandungan asam lemak tidak jenuh omega-3 DHA, sehingga akan menambah nilai jual dari produk tersebut, disamping itu banyak manfaat yang diperoleh, diantaranya dapat mencegah terjadinya penyakit jantung koroner (PJK), penyakit degeneratif, meningkatkan perkembangan sel otak balita dan pralahir (jika dan dapat dikonsumsi oleh ibu hamil).

    Pada masa yang akan datang produksi telur ini diharapkan sebagai aset IPB yang konsern dengan produk unggulan berbasis riset/ paten dan dapat memberikan sumbangan untuk bangsa Indonesia dengan peningkatan kualitas SDM melalui asupan protein hewani berkualitas.

  • Teman Renik Sang Ayam

    Kontaminasi bakteri Salmonella enteridis transovarian pada telur disebabkan oleh infeksi bakteri tersebut di ovarium sang induk ayam. Kontaminasi ini jelas berdampak negatif pada tingkat keamanan telur yang dihasilkan oleh para peternak. Paket teknologi penerapan probiotik Lactobacilus fermentum terbukti efektif mencegah infeksi oleh bakteri Salmonella enteritidis.

    Pemberian probiotik pada ayam petelur sebagai agen biokontrol memberikan hasil positif. Formula probiotik terbukti juga mempertahankan kondisi fisik dan performa ayam, bahkan secara signifikan meningkatkan konsumsi pakan, produksi telur, dan menurunkan rasio konversi pakan.

    Perspektif:
    Biokontrol, yaitu menemukan bakteri yang baik, dan menjadi musuh alami bakteri yang jahat; merupakan solusi yang lebih murah, lebih aman, dan lebih menyehatkan.
    Keunggulan Inovasi:
    • Sebagai biokontrol yang dapat menjaga ketahanan pangan
    • Menurunkan jumlah populasi Salmonella enteritidis di ovarium dan telur ayam petelur
    • Mampu meningkatkan konsumsi pakan
    • Meningkatkan produksi telur
    • Menurunkan konversi pakan
    Potensi Aplikasi:

    Industri peternakan unggas dari skala rumahan sampai skala besar yang berorientasi pada pengingkatan hasil dan mutu produksinya


    Inovator


    Nama : Ir. Niken Ulupi, M.S; Irma Isnafia Arief, S.Pt, M.Si; Dr.Ir.Bram Brahmantiyo, M.Si
    Institusi : Institut Pertanian Bogor
    Alamat : Direktorat Riset dan Kajian Strategis, Gedung Andi Hakim Nasoetion Lt.5. Kampus IPB Darmaga Bogor 16680
    Status Paten: Dalam Proses Pengajuan

     

  • Tumbuh Besar Berkat Mengkudu

    Ekstrak daun mengkudu selain berkhasiat sebagai antioksidan ternyata dapat dimanfaatkan untuk memperbesar ukuran telur puyuh. Caranya sangat mudah, yaitu dengan mencampurkan ekstrak daun mengkudu ke dalam air minum burung puyuh. Hal ini dilakukan agar homogenitas dapat terjaga serta dapat diserap dengan cepat oleh tubuh ternak.

    Hasil dari inovasi ini menunjukkan bahwa 15% ekstrak daun mengkudu dalam air minum menjadikan puyuh lebih cepat dewasa secara seksual serta mempunyai daya tetas lebih tinggi. Selain itu ekstrak daun mengkudu sangat baik untuk mencegah kematian serta meningkatkan produksi telur.

    Besides as antioxidants, noni leaf extract can be used to increase the size of quail eggs. The process is done by simply adding the extract in the quails’ drinking water. This keeps the homogeneity, and the quails can quickly absorb the extract.
    Result shows that combining 15% of extract in the drinking water cause the quails to reach sexual maturity quicker and have higher egg hatchability. Noni leaf extract also helps prevent avian mortality and raise egg production.
    Perspektif: Daun mengkudu berkhasiat sebagai bahan obat yang mampu memperbesar ukuran telur puyuh tanpa meninggalkan bahan residu pada produk ternak.

    Keunggulan Inovasi:

    » Teknologi pengolahan daun mengkudu sebagai antibiotik alami yang awet, mudah, murah dan selalu tersedia
    » Tidak menghasilkan residu dalam produk ternak

    Potensi Aplikasi:

    » Meningkatkan daya tahan tubuh dan berat badan serta menurunkan mortalitas burung puyuh starter
    » Meningkatkan konsumsi pakan serta mempercepat pendewasaan puyuh secara seksual
    » Pengolahan daun mengkudu sebagai antibiotik alami bernilai ekonomi dan mudah didistribusikan
    » Mendukung program ketahanan pakan
    » Mempercepat produksi serta memperbesar ukuran telur puyuh


    Inovator


    Nama : Prof. Dr. Ir. Yuli Retnani, M.Sc Ir. Tuty Maria Wardiny, M.Si Taryati
    Institusi : Institut Pertanian Bogor
    Alamat : Institut Pertanian Bogor Direktorat Riset dan Inovasi IPB Gedung Rektorat Andi Hakim Nasoetion Lt. 5 Kampus IPB Darmaga Bogor 16680
    Status Paten: Dalam Proses Pengajuan

  • Wafer Ruminansia

    Limbah sayuran di pasar masih menjadi masalah untuk diatasi, dikarenakan jumlahnya yang besar dan cepat busuk, sehingga berdampak buruk bagi lingkungan. Padahal limbah masing mengandung nilai gizi cukup baik baik ternak. Pengolahan limbah sayuran pasar menjadi wafer untuk pakan ternak merupakan solusi dalam menjawab permasalahan tersebut.

    Melalui pengolahan yang berkelanjutan, limbah diproses menjadi wafer sehingga dapat disimpan dalam waktu yang lama. Wafer limbah sayuran mempunyai nilai kandungan Protein Kasar (15,58%), Serat Kasar (31,55%), Lemak Kasar (0,96%), dan Beta N (35,48%). Domba yang diberi 50% wafer limbah sayur dan 50% rumput lapang bertambah bobot badannya sebesar 137,30 g/ekor/hari atau 24% lebih tinggi dari yang hanya diberi pakan wafer rumput lapang (110,71 g/ekor/hari).

    Traditional market’s vegetable waste is a problem due to its volume and smells during the decomposing process. Processing the waste into wafer form for the ruminants might be the solution.

    The wafer lasts longer and proven to provide better feed conversion ratio to cattles. Sheep that was fed with 50% portion in wafer gain weight 137.3 g/head/day; 24% higher than those who was not.
    Perspektif: Sebuah inovasi dalam mengolah limbah sayuran pasar menjadi produk pakan ternak yang dapat disimpan dalam waktu yang lama, dan terbukti meningkatkan pertumbuhan bobot harian ternak. Inovasi ini dapat menjadi solusi dalam pengolahan limbah di pasar dan juga sumber pakan ternak yang bernilai tinggi seperti konsentrat.

    Keunggulan Inovasi:

    • Mengolah limbah sayuran pasar yang berkualitas yang berlimpah jumlahnya
    • Mengatasi masalah lingkungan
    • Meningkatkan Rasio Konversi Makanan ke Berat tubuh hewan ternak
    • Bentuk wafer mudah disimpan, tahan lebih lama untuk digunakan kembali.

    Potensi Aplikasi:

    Inovasi ini sangat cocok dikembangkan dan diaplikasikan di Industri peternakan atau unit pengolahan limbah pasar tradisional.


    Inovator
    Nama : Dr. Ir. Yuli Retnani, M.Sc; Dr. Yudi Sastro, S.P.,M.P; Ir. Andi Saenab, M.Si; Andi Tarigan, S.Pt
    Institusi : Institut Pertanian Bogor
    Alamat : Kantor Direktorat Riset dan Kajian Strategis IPB Gedung Rektorat Andi Hakim Nasoetion Lt. 5 Kampus IPB Darmaga - Bogor 16680
    Status Paten: Telah Terdaftar

  • Yoghurt Bubuk Susu Kambing Sinbiotik

    Yoghurt selama ini kita kenal sebagai susu fermentasi dalam bentuk gel semi padat, berbahan susu sapi. Inovasi ini menawarkan yoghurt dalam bentuk bubuk, yang lebih awet, praktis, dengan bahan baku susu kambing. Selain memiliki khasiat umum yoghurt, yoghurt bubuk ini diperkaya dengan probiotik dan prebiotik (sinbiotik) dan memiliki khasiat terapeutik serupa susu kambing segar untuk penyakit TBC, asma, anemia, hepatitis, kram otot, dan tukak lambung.

    Yoghurt bubuk ini dihasilkan dengan mengkombinasikan tiga produk susu fermentasi, yaitu susu acidophilus, yoghurt prebiotik, dan susu bifidus. Karagenan ditambahkan ke dalam campuran ketiga produk ini dengan tujuan untuk menghasilkan yoghurt bubuk yang stabil.

    Perspektif:
    Meningkatkan nilai sebuah produk pangan bisa dilakukan dengan penggunaan bahan baku yang berkhasiat, penambahan bahan-bahan pendukung, dan pengolahan melalui proses yang lebih baik sehingga dihasilkan produk berkhasiat, praktis, dan lebih tahan lama.
     
    Keunggulan Inovasi:
    • Kultur starter indigenous
    • Menggalakkan industri olahan susu di pedesaan
    • Produk sinbiotik ini dapat menekan bakteri patogen atau penyebab penyakit
    • Produk yang dibuat dalam bentuk bubuk memudahkan proses penanganan dan transportasi
    Potensi Aplikasi:

    Dapat digunakan sebagai produk akhir atau sebagai produk antara bagi industri makanan dan minuman khususnya olahan susu. Pembuatan kultur starter dalam bentuk tablet untuk memudahkan pengembangan industri yoghurt di skala industri menengah kebawah.



    Inovator


    Nama :Dr. Ir. Rarah Ratih Adjie Maheswari, DEA
    Institusi :Institut Pertanian Bogor
    Alamat :Dit. RKS IPB, Gd. AHN Lt.5, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680
    Status Paten:Dalam Proses Pengajuan
     

     

Page 2 of 2