Sistem Rantai Dingin di Indonesia Semakin Berkembang

Sistem rantai dingin merupakan penerapan suhu dingin selama produksi, penyimpanan dan distribusi daging dan produk olahan dengan penyimpanan di bawah suhu 4 derajad celcius. Potensi peningkatan kebutuhan cold chain atau rantai dingin di Indonesia sangat besar.

Mengutip laporan dari International Trading Administration (ITA), Pimpinan PT Adib Cold Logistics Indonesia Irene Natasha memaparkan terdapat potensi kebutuhan akan sistem rantai dingin di Indonesia, terutama di industri farmasi, produk pertanian, produk unggas dan daging sapi, serta bidang perikanan. 

Hal tersebut diuraikan Irene dalam dalam sebuah pelatihan tentang manajemen rantai dingin produk daging yang diselenggarakan oleh Forum Logistik Peternakan Indonesia (FLPI) di Kampus IPB Darmaga Bogor pada 21 Februari lalu. 

Irene menjelaskan, di industri farmasi, perputaran ekonomi di bisnis tersebut mencapai 6 milyar dollar AS pada 2015, dan penjualan produk farmasi diperkirakan mencapai 9,7 dollar AS pada 2020. Untuk pasar produk pertanian di Indonesia, pertumbuhannya diperkirakan mencapai 200 dollar AS pada 2020. Adapun unggas dan daging sapi, akan meningkat pertumbuhannya sebesar 3-5% per tahun hingga 2020, sementara konsumsinya tumbuh mencapai 4-6% per tahun. (agropustaka.id)