Manajemen Pergudangan dalam Sistem Logistik Pakan

Dalam sistem logistik pakan, salah satu faktor penting yang harus diperhatikan adalah penyimpanan dan pergudangan. Hal tersebut bertujuan untuk menjaga karakteristik, baik fisik maupun kimia, yang dimiliki bahan pakan selama waktu penyimpanan setelah proses pemanenan dan pengeringan. Hal itu disampaikan oleh Pengajar Fakultas Peternakan IPB Dr. Heri Ahmad Sukria dalam sebuah pelatihan tentang manajemen logistik pakan yang diselenggarakan oleh Forum Logistik Peternakan Indonesia (FLPI) dan Asosiasi Ahli Nutrisi dan Pakan Indonesia (AINI) di Kampus IPB Darmaga, pada 26-27 Maret 2019.

Perhatikan pula faktor-faktor penyebab terjadinya kehilangan kualitas dan kuantitas Bahan selama penyimpanan seperti jamur (fungi), serangga (insects), rodent (rat and mice), respirasi dan migrasi uap air (moisture migration). Beberapa hal yang mempengaruhi pertumbuhan jamur yakni Kadar air, temperatur bahan baku pakan, kondisi biji-bijian yang disimpan, material asing dalam bahan baku, serta keberadaan mikroorganisme lain dalam bahan baku seperti serangga dan kutu. Untuk menghindari tumbuhnya jamur, maka suhu optimum dalam gudang sebaiknya berkisar 25-30 derajat celcius dengan kelembaban RH : 65% - 93%. Pengendalian jamur, tambah Heri dapat dilakukan dengan secara kimia ataupun fisik. Cara kimia dapat dilakukan dengan menggunakan asam propionate dan asam asetat, sedangkan cara fisik selain mengontrol suhu dan kelembaban, juga dapat dilakukan dengan melepas gas tertentu ke dalam gudang.

Dalam mengoperasikan penyimpanan pada sistem pergudangan, beberapa prinsip berikut ini perlu dijadikan pegangan demi tercapainya sistem pergudangan yang efisien. Prinsip-prinsip itu yakni menjaga dan menjalankan prinsip first in first out (FIFO), tumpukan barang disususn dengan aman, membuat layout (plan layout) barang untuk akses dan menemukan barang, pencatatan semua perpindahan barang, kehilangan (losses) pada form yang sesuai dan benar, pengarsipan segera semua dokumen dan catatan (record), melakukan perencanaan: barang/staf/transport yang dibutuhkan, menjaga keamanan barang, menjaga kebersihan gudang (harian/mingguan/bulanan), membuang segera barang yang rusak, selalu berkomunikasi secara efektif dengan pihak terkait, serta melakukan cek persedian (inventory) barang secara regular. (agropustaka.com)