News

Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University turut berpartisipasi pada kegiatan Jelajah IPB 2023 yang berlangsung di Gedung Grha Widya Wisuda pada (16/09). Fapet IPB yang terdiri dari 3 Prodi yaitu Teknologi Produksi Ternak (TPT), Nutrisi dan Teknologi Pakan (NTP) dan Teknologi Hasil Ternak (THT) banyak menarik perhatian pengunjung pameran yang sebagian besar berasal dari kalangan pelajar SMA dan sederajat. Beberapa siswa MAN 14 Jakarta terlihat antusias mendengarkan pemaparan di booth NTP yang menjelaskan produk-produk makanan snack untuk ternak.

Siswa lain dari SMAN 1 Cisolok, Kab. Sukabumi yang juga berkunjung ke booth NTP, Sofia, mengatakan “Prodi NTP keren! Saya tertarik masuk ke peternakan karena melihat pengolahan pakan yang dibutuhkan peternak untuk penggemukkan dan menghasilkan hewan ternak yang sehat”ujarnya. Fitriani, rekan Sofia yang juga berasal dari SMAN 1 Cisolok memiliki minat yang berbeda. “Saya ingin masuk prodi TPT karena dari kecil sudah akrab dengan unggas ayam broiler pedaging. Semoga saya dapat diterima di Fapet IPB dan meneruskan usaha orangtua di bidang ternak” harapnya.

Bukan hanya kalangan pelajar, Guru yang mendampingi para siswa banyak yang ingin mengenal lebih jauh tentang prodi yang ada di Fapet. Ayu, Guru BK dari SMAN 1 Megamendung Kab. Bogor mengaku baru mengenal produk yang dihasilkan oleh prodi THT berupa yogurt dengan perpaduan rasa strawberry dan rosella yang dikemas secara praktis. “Sangat surprising ada produk yogurt yang mengandung rosella, kebetulan keluarga saya pecinta yogurt dan produk yang saya cicipi ini rasanya enak dengan kandungan yang menyehatkan. Semoga marketingnya dapat diperluas lagi” ungkapnya.

Jajang Nurjaman, Guru BK dari SMAN 1 Babakan Madang Sentul yang berkunjung ke booth prodi NTP berbagi pengalaman terkait pakan ternak yang dikelola di sekolahnya. “Kebetulan di sekolah kami ada yang namanya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan salah satu programnya budidaya maggot” jelasnya. Jajang lalu menjelaskan proses produksi maggot yang berasal dari sampah-sampah organik, setelah menjadi maggot lalu diproduksi lagi menjadi pelet untuk ikan maupun ayam. “Awalnya saya pikir untuk melanjutkan minat siswa yang terlibat di produksi maggot ini bisa melanjutkan ke pertanian, namun setelah mengunjungi booth NTP ini saya jadi dapat menginformasikan kepada para siswa di sekolah bahwa di Fakultas Peternakan pun ada prodi NTP yang terkait dengan hal tersebut” pungkasnya.

Selain penjelasan mengenai prodi, pelajar yang berkunjung ke booth Fapet juga dihibur oleh berbagai quiz pengetahuan dan games dengan hadiah berupa merchandise dan produk-produk menarik dari ketiga prodi di Fapet. (Femmy)

Dr Widya Hermana, dosen IPB University dari Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan mengurai jenis-jenis dan manfaat feed additive yang dapat digunakan oleh peternak layer maupun broiler. Ia berpendapat bahwa feed additive sangat diperlukan agar dapat meningkatkan performa, kesehatan, produksi, dan kualitas produk yang dihasilkan.

Dosen IPB University itu menjelaskan, zat aditif pakan dikategorikan ke dalam probiotik, prebiotik, sinbiotik, enzim, herbal, vitamin dan mineral. Probiotik merupakan mikroorganisme yang ditambahkan ke dalam pakan, sedangkan prebiotik merupakan pakan dari mikroorganisme tersebut. Sementara sinbiotik merupakan gabungan dari probiotik dan prebiotik.

“Menurut saya, jenis sinbiotik dapat memberikan hasil yang lebih baik daripada hanya probiotik atau prebiotik karena di dalamnya sudah terdapat mikroorganisme beserta makanan yang diperlukan untuk perkembangannya,” kata Dr Widya dia dalam Mimbar Trobos Livestock seri ke-38 dengan tema ‘Ragam Feed additive untuk Menunjang Performa Ayam’, 29/8.

Untuk jenis enzim, kata Dr Widya, jumlahnya dapat ditambahkan sesuai tujuan, yakni nutrien apa yang ingin lebih cepat dicerna. Untuk jenis herbal, katanya, dapat berasal dari tumbuh-tumbuhan rimpang maupun dari dedaunan seperti daun sirsak, daun salam, dan daun binahong. Sedangkan, pemberian vitamin dan mineral dapat berupa bentuk langsung dari produsen farmasi.

“Selain untuk menunjang performa ayam, feed additive juga dapat berfungsi untuk meningkatkan palatabilitas atau tingkat kesukaan pakan, pengawet, penghambat mikroorganisme patogen, meningkatkan kecernaan nutrien, antijamur, serta membantu pencernaan,” kata Dr Widya Hermana.

Dosen IPB University itu menjelaskan, penambahan probiotik Lactobacillus sp pada pakan ayam petelur, misalnya, dapat memberikan peningkatan produksi telur dan peningkatan bobot karkas. Sementara, penambahan vitamin dan mineral, juga harus ada dalam pakan karena vitamin tidak disintesis oleh unggas padahal perannya sangat esensial untuk perkembangan jaringan normal untuk kesehatan, pertumbuhan dan hidup pokok.

“Apabila vitamin tidak terdapat dalam pakan atau tidak dapat diabsorpsi oleh ternak, maka unggas akan mengalami defisiensi vitamin,” tutupnya (ipb.ac.id)