News

Media memiliki peran dalam penyebaran informasi kepada masyarakat. Untuk itu, bagi sebuah institusi, menjalin hubungan baik dengan media adalah penting. Hal ini disadari oleh Bagian Humas, Biro Komunikasi Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan mengadakan kegiatan Press Gathering di Mitra Tani Farm (MT Farm), Tegal Waru Ciampea, Bogor (30/10). Kegiatan ini dihadiri oleh wartawan berbagai media.

Kepala Biro Komunikasi IPB, Ir. Yatri Indah Kusumastuti, M.Si dalam sambutannya menyampaikan bahwa MT Farm sendiri merupakan usaha peternakan milik alumnus IPB, Budi Susilo Setiawan, S.Pt yang sudah memulai usaha budidaya domba sejak masih mahasiswa. 

“Mas Budi adalah adalah salah satu kebanggaan IPB yang sejak dulu hingga kini konsisten dalam pembinaan masyakarat dan pengembangan peternakan,” ujarnya.

Dalam Press Gathering ini, Budi (37 tahun) memaparkan sepak terjang bisnisnya, yang awalnya hanya ternak domba hingga saat ini yang sudah merambah pada bisnis properti.

Budi mulai merintis usaha budidaya domba tersebut saat dirinya masih tingkat dua di IPB. Bagi Alumni Fapet angkatan 37 ini, dengan berwirausaha ia dapat mengekpresikan potensi diri serta mampu mengaplikasikan ilmu yang dimiliki. Khususnya ilmu peternakan yang pernah ia dapatkan di IPB.

Pada tahun 2004, Budi memutuskan untuk memilih usaha peternakan domba. Usaha domba dipilihnya tak lepas dari dua alasan penting. Pertama alasan ideologis. Ia mengatakan bahwa dalam ajaran Islam, menjadi peternak domba itu akan melatih seseorang memiliki karakter lembut hati, tekun, rajin dan mampu belajar menghargai proses.

Kedua, alasan data. Bahwa saat ini ketersediaan domba berbanding dengan penduduk Indonesia hanya 1:10. Artinya, jika sepuluh persen penduduk Indonesia berkurban, maka stok domba dalam negeri kita sudah habis. Oleh karena itu, bisnis ini akan sangat potensial.

Sukses dalam bisnis peternakan domba tak membuat Budi puas, sejak empat tahun lalu ia juga melebarkan sayap bisnisnya di sektor properti melalui PT. Mitra Buana Asri Sentosa. Sudah berbagai proyek perumahan dan kavling terjual, seperti Tasnim Homestay, Tasnim Riverside dan Tasnim Garden. Nama yang terakhir merupakan bagian yang akan menjadi kawasan Geopark Pongkor yang dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor.

Budi juga menyampaikan tentang empat hal yang menjadi kunci dirinya bisa terus konsisten sampai hari ini.

“Ada empat hal yang menjadi motivasi saya dalam bekerja, sebuah intisari yang diambil dari surat al-Ashr. Yakni yakin, usaha yang optimal, ilmu dan sabar. Yakin bahwa apapun usaha yang kita akan jalankan adalah baik, benar dan bermanfaat. Kemudian usahakan secara optimal dan sebaik mungkin. Terus belajar dan berbagi ilmu, dan terakhir sabar dalam menjalani proses,” tuturnya.

Setelah menceritakan pengalamannya, Budi mengajak peserta untuk melihat langsung kawasan peternakan yang ia miliki. Di kawasan ini, Budi menunjukkan salah satu bisnis unik yang dikembangkannya yakni hotel qurban. Di bisnis ini, Budi menawarkan kepada orang-orang yang akan melaksanakan ibadah qurban, bisa menitipkan ternak muda untuk kemudian dirawat dan dibesarkan di hotel qurban, hanya dengan membayar biaya perawatan sebesar lima ribu rupiah per hari.

Press Gathering ini diakhiri dengan pengumuman pemenang Lomba Karya Jurnalistik Dies Natalis IPB ke-55. Lomba ini terdiri dari tiga kategori yaitu kategori karya tulis, fotografi dan video.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan IPB mampu terus menjaga hubungan baik dengan media agar inovasi dan informasi yang dimiliki institusi dapat tersampaikan kepada khayalak masyarakat, salah satunya kisah sukses Budi ini (ipb.ac.id)

Berawal dari kesadaran pentingnya menggosok gigi dan kebutuhan kepraktisan, dua mahasiswa Program Studi Teknologi Hasil Ternak (THT) Fakultas Peternakan (Fapet) IPB angkatan 53, yaitu Ahmad Fauji dan Fiona Salfadila, menggabungkan kedua hal tersebut dengan menciptakan pasta gigi praktis yang langsung dimasukkan ke dalam mulut dan langsung dapat disikat menggunakan sikat gigi. Tanpa harus mengoleskannya pada sikat gigi terlebih dahulu. Pasta gigi yang terbuat dari kerabang atau cangkang telur dengan campuran susu ini dinamakan dengan Eggsotist.

Menggosok gigi menggunakan Eggsotist dapat mengefisienkan waktu dan tenaga karena saat akan menyikat gigi tidak diperlukan adanya pergerakan membuka dan menutup kemasan pasta gigi, serta tanpa perlu mengoleskan pasta gigi ke sikat gigi. Eggsotist dapat menjadi salah satu solusi dalam permasalahan yang sering dijumpai, yaitu sering kali pasta gigi terjatuh saat kita mengoleskannya gigi ke sikat gigi.

“Selain praktis dan efisien, Eggsotist juga menyehatkan karena mengandung berbagai bahan hasil peternakan seperti susu dan kerabang telur yang mengandung kalsium tinggi. Eggsotist pun tidak mengandung detergen, sehingga aman digunakan,” terang Fauji.

Eggsotist telah membawa Fauji dan Fiona berhasil menorehkan prestasinya di kancah nasional. Fauji dan Fiona berhasil meraih Juara Dua dalam lomba  Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Fast Week 2018 yang diselenggarakan oleh Lembaga Kajian Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Andalas, (17-20/10). Kegiatan ini mengambil tema “Optimasi Peran Mahasiswa dalam Membangun Peternakan Berdaya Saing Industri”. “Awalnya memang tidak terlalu yakin menang, karena baru pertama kali mengikuti lomba karya tulis ilmiah, dan ditambah kami mendapat nomor urut pertama untuk presentasi. Selain itu, saingan kami berasal dari universitas ternama lain. Namun kami tetap berusaha untuk menampilkan yang terbaik,”ujar Fauji.

Untuk kelajutan Eggsotist, Fauji mengatakan bahwa saat ini Eggsotist sedang disempurnakan formulanya. “Kami masih mencari beberapa bahan untuk antibakteri dan bahan yang dapat menghasilkan busa dari peternakan. Agar kelak Eggsotist dapat diproduksi,”tuturnya.(ipb.ac.id)