News

Forum Logistik Peternakan Indonesia (FLPI) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Supply Chain Bahan Pakan Lokal Strategis untuk Ketahanan Pangan Nasional”. FGD yang dilaksanakan pada Senin, 18 Desember 2017 di Fakultas Peternakan IPB ini didukung oleh AINI dan HITPI.  FGD dibuka oleh Prof.Dr.Ir.Luki Abdullah, MscAgr selaku Chairman FLPI. “FLPI sebagai forum yang beranggotakan kalangan akademisi, industri, pemerintah dan komunitas peternak menyelenggarakan FGD yang bertujuan untuk menyusun solusi pemecahan masalah dalam sistem supply chain bahan baku pakan lokal berupa policy paper, rekomendasi bagi Pemerintah”, jelas Luki.

Kegiatan FGD ini dihadiri oleh 20 peserta undangan FGD yang terdiri dari para stakeholder bahan pakan lokal yang mewakili kalangan akademisi, Pemerintah, industri dan komunitas peternak mandiri.  Peserta undangan yang mewakili  Pemerintah yang hadir antara lain Direktorat Pakan Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, PT PELNI (Persero),  akademisi antara lain dari Fakultas Peternakan IPB dan Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB. Adapun dari kalangan pelaku usaha pakan ternak/feedmill  sekaligus peternak mandiri antara lain KPBS Pangalengan, PT Yana Gita Indigofera, PT Sinar Terang Madani, dan lainnya.

Kegiatan FGD diawali dengan pemaparan materi dari tiga narasumber, antara lain Direktorat Pakan , Kementerian Pertanian RI yang diwakili oleh Ibu Eni memaparkan tentang regulasi Pemerintah terhadap rantai pasok bahan pakan lokal strategis yang disertai dengan data-data pendukung. Narasumber kedua adalah Dr.Suryahadi yang merupakan salah satu dosen di Fakultas Peternakan IPB dan juga menjadi nakhoda di Pusat Studi Hewan Tropika (CENTRAS) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat  IPB. Dr.Suryahadi memaparkan materi tentang Strategi Jaminan Ketersediaan Bahan Pakan Lokal Strategis. Menurut Suryahadi, langkah strategis dalam menjamin ketersediaan bahan pakan lokal strategis antara lain (a)menjadikan pakan sebagai komoditas komersial melalui p emanfaatan lahan marginal, membuka peluang bagi petani, menciptakan harga yang kompetitif;(b)penguatan/pengembangan komponen SLP yaitu sarana/prasarana; softsystem; sumberdaya pakan, asar/depot logistik/ bank pakan;(c)memanfaatkan potensi yang tersedia;(d)fungsionalisasi lumbung pakan;(e)mengembangkan teknologi pakan hi-fer (hijau, awet, fermentasi, dalam kemasan komersial, praktis dan mudah diproduksi dan menguntungkan petani/peternak sehingga dapat digunakan sebagai suply pakan sapi selama pengangkutan. 

Read more: FGD “Supply Chain Bahan Pakan Lokal Strategis untuk Ketahanan Pangan Nasional”

Bogor-Fakultas Peternakan IPB melaksanakan kegiatan kick off meeting berupa seremoni penandatanganan kerjasama pengembangan skema sertifikasi profesi bidang logistik peternakan dan pembekalan perdana pada Sabtu, 16 Desember 2017. Penandatanganan kerjasama ini dilaksanakan antara Fakultas Peternakan IPB yang diwakili oleh Dr.Ir.Moh Yamin,MAgr.Sc selaku Dekan dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Logistik Indonesia yang dibentuk oleh Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) dengan nama PT Sembada Bina Pratama yang diwakili oleh Dr. Nofrisel, SE, MM, CSLP selaku Direktur..

Kerjasama ini semakin memantapkan langkah Fakultas Peternakan IPB untuk meningkatkan capacity building dan  mempersiapkan kompetensi SDM yang dibutuhkan industri terkait logistik peternakan baik secara nasional maupun global. Fakultas Peternakan IPB akan mengajukan beberapa tim dosen untuk melaksanakan training sebagai assessor yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Tim dosen tersebut akan menjadi tim assessor di bidang logistik peternakan setelah melaksanakan training dan sertifikat dari BNSP.