Inovasi

Refraksi Batok dan Enrichment Bungkil Inti Sawit untuk Menghasilkan Bahan Baku Industri Pakan Berkualitas Tinggi


Deskripsi Singkat


Bungkil inti sawit (palm kernel meal) mengandung berbagai nutrisi yang diperlukan untuk pakan ternak. Namun, kandungan batok pada bungkil mengandung serat kasar yang tidak dapat dicerna oleh ternak. 
 
Pada inovasi ini, batok pada bungkil dipisahkan dengan metode penyaringan dan pemisahan menggunakan aliran udara, kemudian dilakukan proses pelleting dan crumbling, untuk mendapatkan bungkil inti sawit dengan kadar serat kasar lebih rendah, kadar protein kasar lebih tinggi dan kecepatan pelepasan nutrisi bungkil yang sesuai dengan fisiologi pencernaan ternak. Dengan produksi tahunan pakan ternak sebesar 16,4 juta ton, potensi kebutuhan akan olahan bungkil sawit ini bisa mencapai 0,8-1,6 juta ton per tahun. 
 
Perspektif

Limbah adalah akibat dari ketidak-mampuan ilmu dan teknologi, untuk secara ekonomis memisahkan bagian yang berguna untuk hal tertentu, dengan bagian yang berguna untuk hal yang lain. 

Keunggulan Inovasi:

• Bahan baku tersedia melimpah 
• Proses pengolahan relatif sederhana
• Dapat digunakan baik untuk ternak unggas maupun ruminansia
• Harganya berpotensi kompetitif dibanding bungkil kedelai dan bungkil jagung

Potensi Aplikasi:

-


Innovator:

Tim Inovasi

Prof. Dr. Ir. Nahrowi, M.Sc Dr. Ir. Zaenal Abidin, M.Sc.Agr Ir. Agus Wiyono Dr. Ir. Anuraga Jayanegara, M.Sc

Institusi

Institut Pertanian Bogor

Alamat

Direktorat Riset dan Inovasi Gd. Andi Hakim Nasoetion Lt.5 Kampus IPB Darmaga Bogor 16680 Jawa Barat

Status Paten

Dalam Proses Pengajuan

Kesiapan Inovasi

** Siap Dikomersialkan

Kerjasama bisnis

** Luas

Peringkat Inovasi

** Sangat Prospektif

Suplementasi Tepung Kulit Buah Manggis dan Vitamin E terhadap Respon Gen HSP 70 pada Ayam Petelur yang Mengalami Cekaman Panas melalui Pendekatan Nutrigenomik


Deskripsi Singkat


Kulit manggis adalah limbah buah manggis (Garcinia mangostana L) yang telah diambil isinya. Kulit manggis kaya akan berbagai senyawa aktif yang memiliki khasiat sebagai anti-oksidan setara dengan anti-oksidan sintetis seperti vitamin E. Inovasi ini berkaitan dengan pemanfaatan tepung kulit manggis (TKM) sebagai pengganti vitamin E untuk mengatasi cekaman panas pada ayam petelur.
 
Hasil uji in-vivo menunjukkan suplementasi TKM (2 g TKM/Kg) pengganti vitamin E (200 mg VE/kg) dalam ransum memberikan hasil setara pada respon gen HSP 70 ayam petelur. Suplementasi di atas menghasilkan kualitas kimia telur optimal, jika dilihat dari peningkatan enzim anti-oksidan superoxide dismutase (SOD) dan menurunnya radikal bebas  thiobarbituric acid reactive substances (TBARS).
 
Perspektif

Yang baik bagi kesehatan manusia juga baik bagi ternak kita, karena pada akhirnya kesehatan manusia juga tergantung pada kesehatan ternak, melalui produk-produk ternak yang kita makan.

Keunggulan Inovasi:

• Membuat TKM mudah dan dapat dilakukan sendiri oleh peternak ayam 
• Suplemen antioksidan TKM kekuatannya setara dengan antioksidan sintetis (vitamin E)
• Meningkatkan kadar SOD pada telur
• Menurunkan kadar radikal bebas TBARS pada telur
• Mendukung klaim produk telur ayam “organik” yang bernilai tinggi

Potensi Aplikasi:

-


Innovator:

Tim Inovasi

Dr. Ir. Rita Mutia, M.Agr Dr. Jakaria, S.Pt, M.Si Dr. Ridho Kurniawan Rusli, S.Pt, MP

Institusi

Institut Pertanian Bogor

Alamat

Direktorat Riset dan Inovasi IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion Lt. 5 Kampus IPB Darmaga Bogor 16680 Jawa Barat

Status Paten

Dalam Proses Pengajuan

Kesiapan Inovasi

** Siap Dikomersialkan

Kerjasama bisnis

** Luas

Peringkat Inovasi

** Sangat Prospektif

Aplikasi Teknologi Proteksi Asam Lemak Tidak Jenuh Asal Minyak Nabati dalam Bentuk Sabun Kalsium Untuk Meningkatkan Reproduksi, Produktivitas dan Kualitas Daging Sapi Bali


Deskripsi Singkat


Teknologi proteksi asam lemak tidak jenuh asal minyak kedelai dengan teknik sabun kalsium efektif melindungi asam lemak dari biohidrogenasi rumen. Inovasi ini adalah penambahan sabun kalsium minyak kedelai pada pakan sapi (Bali) yang mampu meningkatkan bobot sapi Bali 40%, memperbaiki karakteristik fermentasi rumen, dan efisiensi pemanfaatan nitrogen dalam tubuh yang mendukung peningkatan performa reproduksi sapi.  Selain itu, penambahan sabun kalsium ini nyata menurunkan kadar eosinophil darah sapi, mengindikasikan meningkatnya daya tahan sapi terhadap infeksi dan toksik lainnya. 

Perspektif

Sabun ternyata memberi manfaat kesehatan bagi manusia dan hewan dengan cara yang berbeda. 


Keunggulan Inovasi:

  • Telah terbukti meningkatkan produktivitas sapi Bali pada skala laboratorium lapangan. 
  • Menghasilkan sapi Bali yang lebih sehat dan lebih tahan penyakit. 
  • Manajemen pakan yang ramah lingkungan.

Potensi Aplikasi:

Berdasarkan hasil riset lapangan yang telah dilakukan, inovasi teknologi ini telah teruji di peternakan sapi Bali di Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB); dan berpeluang untuk diterapkan pada peternakan sapi  maupun di daerah lainnya. 


Innovator:

Tim Inovasi

Prof. Dr. Ir. I Komang Gede Wiryawan, Dr. Didid Diapari, M.Si, Dr. ir. I Gusti Lanang Oka Cakra, M.Si, Kadek Dwi Pebri Dyantari

Institusi

Institut Pertanian Bogor

Alamat

Kampus IPB Darmaga, Jl. Agatis, Bogor 16680

Status Paten

Belum Didaftarkan

Kesiapan Inovasi

* Prototype

Kerjasama bisnis

* Terbatas

Peringkat Inovasi

* Prospektif

Biskuit Suplemen Limbah Habbatussaudah untuk Meningkatkan Produksi Susu Kambing


Deskripsi Singkat


Habbatussaudah atau populer dikenal dengan nama Jintan Hitam (Nigella sativa) telah berabad-abad digunakan secara tradisional untuk mengobati berbagai penyakit. Inovasi ini menawarkan biskuit suplemen pakan kambing yang dibuat dari limbah habatussaudah yang mengandung zat-zat aktif antibakteri dan antioksidan untuk meningkatkan kekebalan sistem tubuh kambing, dan meningkatkan produksi dan mutu susunya. 
 
Biskuit habbatussaudah merupakan suplemen dari bahan-bahan bebas antibiotika sehingga produk susu bebas dari antibiotik. Selain itu, pemberian biskuit limbah habbatussaudah dapat meningkatkan 40% produksi susu kambing dibandingkan tanpa pemberian biskuit limbah habbatussaudah serta menurunkan kandungan kadar air dan meningkatkan aroma susu kambing. 
 
Perspektif

Apa yang telah teruji baik bagi kesehatan manusia, bisa diterapkan untuk kesehatan ternak. Pada gilirannya, kesehatan ternak akan juga memberi manfaat bagi kesehatan manusia. 

Keunggulan Inovasi:

• Dapat meningkatkan sampai 40% produksi susu kambing
• Meningkatkan mutu dan aroma susu kambing
• Suplemen pakan mudah dibuat, mudah didistribusikan, serta dapat disimpan sehingga tersedia setiap saat
• Susu yang dihasilkan bebas dari residu antibiotika dan bahan kimia lainnya

Potensi Aplikasi:

-

Innovator:

Tim Inovasi

Prof. Dr. Ir. Yuli Retnani, M.Sc Taryati, S.Pt, M.M

Institusi

Institut Pertanian Bogor

Alamat

Direktorat Riset dan Inovasi IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion Lt. 5 Kampus IPB Darmaga Bogor 16680 Jawa Barat

Status Paten

Dalam Proses Pengajuan

Kesiapan Inovasi

** Siap Dikomersialkan

Kerjasama bisnis

** Luas

Peringkat Inovasi

** Sangat Prospektif

 

Kulit Buah Naga Sebagai Anti Bakteri Salmonella Typhimurium Pada Peternakan Burung Puyuh

Deskripsi Singkat


Budidaya burung puyuh sangat rentan pada periode starter (umur 2-3 minggu) dimana kematian (mortalitas) bisa mencapai 80%, salah satunya akibat kontaminasi bakteriSalmonella. Inovasi ini mengembangkan "antibiotik" alami dari kulit buah naga (Hylocereus sp), yang murah dan lebih aman bagi ternak dan manusia. Kulit buah naga merah mengandung senyawa flavonoid, steroid, triptrenoid dan saponin yang berfungsi sebagai antibakteri dan antioksidan. Tingkat mortalitas burung puyuh yang diberi ekstrak kulit buah naga dalam air minumnya adalah 1,6% dan pertambahan bobot badan yang dihasilkan adalah 2,83 gram/ekor/hari; lebih baik dibandingkan dengan pemberian antibiotik Bacitracin, dengan tingkat mortalitas 4% dan pertambahan bobot badan 2,43 gram/ekor/hari.

Perspektif

Inovasi ini mematahkan pilihan "dikotomis" antara: efektif namun kurang sehat dan kurang efektif namun sehat, dengan pilihan baru: lebih efektif dan lebih sehat sekaligus.


Keunggulan Inovasi:

  • Kulit buah naga terbukti lebih efektif sebagai antibakteri Salmonella typhimurium dibandingkan antibiotika Bacitracin.
  • Peningkatan bobot badan burung puyuh terbukti lebih baik, dibandingkan aplikasi antibiotika Bacitracin.
  • Lebih aman bagi manusia sebagai konsumen produk ternak. 
  • Inovasi mudah diaplikasikan sendiri oleh peternak.
  • Menciptakan nilai tambah untuk limbah kulit buah naga.

 


Potensi Aplikasi:

Inovasi ini berpotensi diuji-aplikasikan bagi ternak unggas lain yang mengalami gangguan akibat Salmonella typhimurium; bahkan  bagi ternak lain, dan kemungkinan aplikasinya bagi kesehatan manusia. 


Innovator:

Tim Inovasi

Prof. Dr. Ir. Yuli Retnani M.Sc., Taryati, S.Pt, M.M

Institusi

Institut Pertanian Bogor

Alamat

Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680

Status Paten

Belum Didaftarkan

Kesiapan Inovasi

* Prototype

Kerjasama bisnis

* Terbatas

Peringkat Inovasi

* Prospektif


Lihat Semua Berita >>