Inovasi

Seleksi Cepat dan Akurat Sifat Kualitas Daging pada Sapi Bali Menggunakan Penanda Molekuler Gen Stearoyl-Coa Desaturase (SCD) dan Gen Calpastatin (CAST)

 

Deskripsi Singkat


Sapi bali (Bos sondaicus) merupakan sumber daya genetik sapi asli Indonesia penghasil daging sapi berkualitas. Gen stearoyl-coa desaturase (SCD) dan gen calpastatin (CAST) pada sapi ini mengendalikan beberapa karakteristik penting dari kualitas daging. Untuk itu penanda (marker) kedua gen di atas perlu dijadikan sebagai ukuran pada seleksi bibit sapi. 
 
Dengan penanda molekuler berbasis gen SCD (SNP g.10428C>T) dan CAST|Alu-I sebagai metode seleksi, dapat ditentukan kualitas daging yang mencakup skor persebaran lemak (marbling), persentase marbling, tebal lemak punggung, dan tebal daging longissimus dorsi. Selain dapat menghemat waktu dan biaya, seleksi ini lebih akurat dibanding metode seleksi secara fenotipe konvensional, karena identifikasi bibit sapi dapat dilakukan tanpa harus menunggu sapi menjadi dewasa.
 
Perspektif

Untuk menghasilkan kualitas terbaik dari produk-produk peternakan, identifikasi genetik dalam pemuliaan bibit ternak, akan semakin berperan penting di masa mendatang.

Keunggulan Inovasi:

• Mampu mempercepat waktu dan biaya pada seleksi bibit sapi unggul
• Penentuan kualitas daging lebih akurat dibanding cara konvensional

Potensi Aplikasi:

-

Innovator:

Tim Inovasi

Jakaria; Alwiyah; Roaslein Putri; Rudy Priyanto; Henny Nuraini; Asep Gunawan; Paskah Partogi Agung; Muhammad Fachrul Ulum; Maskur

Institusi

Institut Pertanian Bogor

Alamat

Direktorat Riset dan Inovasi Gd. Andi Hakim Nasoetion Lt. 5 Kampus IPB Darmaga Bogor 16680 Jawa Barat

Status Paten

Dalam Proses Pengajuan

Kesiapan Inovasi

** Siap Dikomersialkan

Kerjasama bisnis

** Luas

Peringkat Inovasi

** Sangat Prospektif

 

 

Seleksi Selama 3 Generasi Untuk Pembentukan Ayam Kampung Pedaging dari Hasil Persilangan Ayam Lokal Dengan Ayam Tipe Pedaging Yang Respon Terhadap Pakan Konvensional

 

Deskripsi Singkat


Inovasi ini menjawab tantangan bagi penyediaan ayam kampung pedaging dengan pertumbuhan baik dengan memanfaatkan pakan berbasis dedak padi.  Seleksi G1 pada seleksi pertama, menghasilkan bobot badan berkisar 905 -1.100 gram. G2 menghasilkan bobot potong 935-1250 kg pada umur 10 minggu. Hasil seleksi ketiga, menghasilkan bobot badan ayam 537-1050 G3 lebih rendah dibanding G1 dan G2. Karkas ayam G3 mencapai 68% dengan kualitas daging yang empuk dan layak sebagai ayam lokal pedaging.

 

Perspektif

Harga daging ayam kampung di Indonesia jauh lebih tinggi dibandingkan dengan ayam broiler (ayam negeri). Oleh karena itu, ayam kampung yang dibudidayakan seperti ayam negeri yang cepat pertumbuhannya dan cepat dapat dipanen pasti akan menguntungkan.  


Keunggulan Inovasi:

  • Menghasilkan dengan ayam broiler lokal yang bernilai tinggi setara ayam kampung, lebih seragam, dan dapat dibudidayakan secara massal. 
  • Dikembangkan/diseleksi dari jenis ayam yang mudah didapat di indonesia.
  • Menambah nilai ekonomis pada pakan konvensional dari dedak padi.

Potensi Aplikasi:

Inovasi ini dapat diaplikasikan bagi program ketahanan pangan yang berbasis pada sumber daya lokal dan tradisi daerah, untuk menghasilkan nilai tambah dari ayam kampung yang memang telah bernilai tinggi melalui peningkatkan produktivitasnya. 

 

Innovator:

Tim Inovasi

Dr.Ir. Sri Darwati, M.Si

Institusi

Institut Pertanian Bogor

Alamat

-

Status Paten

Belum Didaftarkan

Kesiapan Inovasi

* Prototype

Kerjasama bisnis

* Terbatas

Peringkat Inovasi

* Prospektif

 

Telur itik merupakan salah satu sumber protein hewani yang dapat terjangkau oleh masyarakat luas. Inovasi ini menawarkan telur itik yang kaya antioksidan, omega 3 dan 6 seimbang serta rendah kolesterol. Telur ini dapat menjadi pangan alternatif sumber antioksidan dan omega 3 yang dapat meningkatkan kesehatan masyarakat.

Untuk memproduksi telur ini digunakan tepung daun Indigofera sp (sumber antioksidan alami) dan minyak ikan lemuru (sumber omega 3) pada ransum itik. Selain itu, tepung daun Indigofera sp juga dapat menggantikan bungkil kedelai sebagai sumber protein ransum dan minyak ikan lemuru merupakan limbah proses pengalengan atau penepungan sehingga meningkatkan nilai ekonomi limbah tersebut.

Perspektif:
Inovasi bisa menyulap itik menjadi pabrik, untuk menghasilkan produk berspesifikasi dan berstandar.

Keunggulan Inovasi:

• Inovasi ini dapat menghasilkan telur dengan tinggi kandungan omega 3 dan 6 berimbang
• Menghasilkan telur yang rendah kolesterol dan tinggi Vitamin A
• Menghasilkan telur dengan kadar MDA kuning telur yang rendah
• Menghasilkan telur dengan skor warna kuning telur yang tinggi

Potensi Aplikasi:

-


Inovator

Nama : Prof. Dr. Ir. Sumiati, M.Sc   -   Dr. Ir. Widya Hermana, M.Si    -   Arif Darmawan, S.Pt, M.Si    -   Lanjarsih, S.Pt
Institusi : Institut Pertanian Bogor
Alamat : Direktorat Riset dan Inovasi Gd. Andi Hakim Nasoetion lt.5 Kampus IPB Dramaga Bogor 16680 Jawa Barat
Status Paten: Dalam Proses Pengajuan

 

 

Untuk menghasilkan telur yang baik dan berkualitas, ayam perlu diberikan suplemen. Dengan menggunakan limbah perikanan yang diproses dengan pengemulsian dan dispersi dapat diciptakan suplemen Omega-3 yang baik untuk ayam.

Suplemen tersebut dapat meningkatkan produksi telur sampai 30%, kualitas fisik dan nutrisi telur, khususnya DHA yang esensial untuk perkembangan otak balita. Suplemen juga dapat menurunkan kandungan lemak dan kolesterol total telur. Asam lemak berkonyugasi dengan protein telur menghasilkan lipoprotein yang bersifat anti mikroba. Penggunaan suplemen juga cukup mudah, hanya sicampurkan sebanyak 5% ke dalam pakan ayam.

Perspektif:
Memproses lebih lanjut limbah alami yang masih kaya akan nutrisi menjadi suplemen bagi pakan ternak yang berkhasiat bukan hanya bagi ternaknya, namun juga bagi manusia yang mengkonsumsi telur yang dihasilkan.

 

Keunggulan Inovasi:
  • Memanfaatkan limbah pengalengan ikan
  • Produknya ramah lingkungan
  • Proses dan penggunaannya mudah dan murah
  • Peningkatan produksi telur (30%)
  • Kualitas fisik dan nutrisi telur meningkat, khususnya DHA, dapat menurunkan kandungan lemak dan kolesterol total
  • Asam lemak berkonyugasi dengan protein telur menghasilkan lipoprotein yg bersifat anti mikroba
Potensi Aplikasi:

Mengkonversi limbah industri perikanan yang tidak diinginkan lagi, dan menjadikannya supplemen dengan nilai tambah tinggi yang dibutuhkan bagi industri peternakan ayam, untuk menghasilkan telur dengan gizi tinggi.


Inovator

Nama : Prof. Dr. Ir. Iman Rahayu HS, MS
Institusi : IPB
Alamat : Gedung Rektorat Lt. 5 Kampus IPB Darmaga, Bogor
Status Paten: Telah Terdaftar
Kesiapan Inovasi: * Prototype
Kerjasama Bisnis: *** Terbuka
Peringkat Inovasi: ** Sangat Prospektif

 

 

Produksi keju di Indonesia masih belum mencukupi kebutuhan ditunjukkan oleh jumlah impor keju yang semakin meningkat. Peningkatan impor keju yang cepat belakangan ini, antara lain adalah akibat kemampuan produksi keju lokal yang rendah. Produksi keju yang rendah diakibatkan oleh beberapa faktor antara lain keterbatasan bahan baku koagulan rennet.

Abomasum domba lokal memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan menjadi bahan baku rennet. Waktu koagulasi susu dalam pembuatan keju dengan menggunakan tablet rennet instan adalahsekitar 30 menit  karena tablet tersebut mengandung CaCl2 yang berfungsi membantu agregasi kasein misel dalam susu dan adanya penambahan bakteri probiotik yang hasil fermentasinya membuat aroma dan  rasa lebih disukai.

Rennet is an enzyme used in coagulating milk proteinase in cheese making. Local sheep abomasum has great potential  to be used as materials to produce sheep rennet. Coagulation time of milk in cheese making using rennet tablet is about 30 minutes because of CaCl2, which help the aggregation of casein micelles in milk and the addition of probiotic bacteria fermentation makes the aroma and flavor are preferred.

Perspektif: Hambatan dalam berinovasi seringkali bukan tembok batu besar yang menghadang, tetapi kerikil kecil yang membuat kita tersandung. Kemampuan kita memproduksi rennet domba lokal adalah seperti menyingkirkan kerikil-kerikil kecil yang membuat kita terus-terusan mengimpor keju, padahal kita seringkali memiliki banyak susu domba tersisa.

Keunggulan Inovasi :

  •     Bahan baku yang tersedia melimpah.
  •     Kebutuhan rennet dalam negeri cukup besar, melihat terus meningkatnya volume keju impor.
  •     Rennet lokal lebih praktis dan mudah dalam penggunaan, penyimpanan, serta pendistribusiannya.
  •     Memberikan nilai tambah bagi hasil ikutan rumah pemotongan hewan.
  •     Dilengkapi bakteri probiotik sehingga aromanya lebih disukai dan lebih sehat.

 

Potensi Aplikasi :

Inovasi rennet lokal dengan bakteri probiotik membantu industri rumah tangga dan UKM dalam negeri agar bisa membuat keju domba mereka sendiri, menciptakan nilai tambah, atau menjadi alternatif pemanfaatan kelebihan susu domba yang mereka hasilkan.

Inovator :

Nama :  Muhammad Tegar KK; Siti Aminah; Dr. Ir. Rarah RAM, DEA; Sutriyo M.Si. Apt

Institusi :

Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor
Alamat : Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor Alamat : Gd. Fakultas Peternakan IPB Lt 3 Wing 1 Jl. Agatis Kampus IPB Bogor 16680

Status Paten:

Dalam Proses Pengajuan

 


Lihat Semua Berita >>