Fakultas Peternakan IPB University Gelar Sertifikasi Operator Perunggasan

Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University gelar Kegiatan Sertifikasi Kompetensi Perunggasan operator telur tetas (24/5) dan pencampur pakan (3/6) untuk mahasiswa aktif, fresh graduate maupun alumni yang berkecimpung di dunia peternakan unggas. Kegiatan sertifikasi yang diikuti oleh 40 orang peserta ini merupakan subsidi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan terselenggara atas kerjasama Fapet IPB University dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Agribisnis Ambissi.

Kegiatan menghadirkan enam orang asesor dari LSP Agribisnis Ambissi dan 4 orang diantaranya merupakan PLP di Fapet IPB University “Seseorang dikatakan ahli atau kompeten di bidang tertentu, harus ada pengakuan secara legal. Kompeten itu merupakan irisan dari pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja. Adanya subsidi Program Sertifikasi Kompetensi Kerja (PSKK) dari BNSP merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengikuti sertifikasi” jelas Laeli Komalasari, SP, M.Si, asesor pada skema operator telur tetas. “Tugas asesor itu sendiri adalah mengumpulkan bukti-bukti yang terdiri dari bukti langsung yaitu dengan melakukan uji demonstrasi dan bukti tidak langsung yaitu uji tulis pada saat asesmen ” tambah PLP dari Divisi Unggas Departemen IPTP Fapet ini.

Muhammad Fakhrurozi, peserta sertifikasi telur tetas mengaku program bimtek plus sertifikasi ini sangat baik dan bermanfaat bagi para mahasiswa. “Saya rasa Divisi Unggas Fakultas Peternakan sudah cukup baik menjalankan program ini, fasilitas yang diberikan sangat lengkap. Kami diberikan bimbingan teknis yang disampaikan oleh para ahli terkait penetasan telur unggas, dan dapat memperaktikan langsung menggunakan alat-alat yang layak untuk uji kompetensi” ujar mahasiswa angkatan 56 dari prodi Teknologi Produksi Ternak yang juga seorang Duta IPB perwakilan dari Fapet ini.

Peserta lain dari skema pencampur pakan, Hafidz Muhammad Muhshi, sangat bersyukur mendapat kesempatan untuk melakukan sertifikasi operator pencampur pakan, Hafidz beralasan hal ini perlu didapatkan sebagai tolak ukur bahwa kita bisa melakukan pencampuran pakan dan juga bisa mengerti apa yang akan dilakukan oleh seorang operator apabila kita menjadi seorang atasan. “Semoga ada kegiatan sertifikasi lainnya ataupun tingkat lanjutan dan bisa diselenggarakan sepanjang tahun” ungkap mahasiswa Prodi S2 Ilmu Nutrisi dan Pakan ini. (Femmy).