Agrinex Expo 2009 di Gelar 11-14 Maret 2009

Agrinex Expo adalah event pameran agribisnis yang dikemas dengan beberapa acara seperti lomba, seminar dan talkshow yang bertujuan mengedukasi publik tentang dunia agribisnis sehingga terbangun paradigma baru agribisnis Indonesia yang mensejahterakan rakyat. Maka motivasi utama perusahaan swasta, BUMN, litbang, perguruan tinggi, pemerintah pusat, pemerintah daerah dan UKM yang ikut sebagai peserta dan sponsor Agrinex Expo adalah kepedulian terhadap upaya percepatan pembangunan agribisnis Indonesia tidak semata target penjualan. Lewat Agrinex terlihat besar kecilnya komitmen para stakeholder agribisnis terhadap pembangunan agribisnis itu sendiri.

Pembangunan agribisnis akan lebih cepat dan tepat sasaran bila semua stakeholder memiliki visi yang sama dan bersama-sama mengedukasi publik sehingga publik bersimpati, berempati, dan selanjutnya mendukung berbagai upaya yang dilakukan pemerintah, DPR, swasta dan perguruan tinggi di sektor agribisnis. Agrinex Expo 2007 dan 2008 disponsori oleh Sampoerna Agro yang dengan dana sponsor tersebut selain membiayai promosi event juga mensubsidi kesertaan pelaku usaha UKM dan litbang sektor agro di Agrinex Expo. Agrinex Expo 2009 adalah Agrinex Expo ke-3 yang digelar dengan kerjasama antara Departemen Pertanian, IPB, HIPMI, DEKOPIN dan Performax. Agrinex Expo 2009 digelar dalam situasi turunnya harga produk pertanian, khususnya produk perkebunan, sehingga Agrinex Expo 2009 cukup sulit di dalam mensubsidi kesertaan UKM dengan harga murah akibat kurangnya sponsor dari industri pertanian, khususnya perkebunan kelapa sawit yang selama dua tahun menjadi sponsor utama di Agrinex Expo.

Agrinex 2007 diikuti 201 stand peserta, tahun 2008 diikuti 245 stand peserta dan tahun 2009 ini diikuti 197 peserta dan 30% di antaranya adalah UKM. Hal tersebut karena belum semua peserta UKM dapat diakomodir ikut di Agrinex Expo dengan harga yang sama dengan Agrinex Expo sebelumnya.Untuk meningkatkan potensi pembiayaan UKM sektor agro di Agrinex Expo, maka untuk pertama kali di Agrinex Expo 2009 ini disertakan CSR (Corporate Social Responsibility) dan program PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) perusahaan BUMN dan swasta besar untuk mensubsidi kesertaan UKM. PT. Antam, PT. Telkom, PT. Timah, PT. Adaro Indonesia dan Bosowa Foundation dapat ikut berpartisipasi dalam program ini.

Agrinex Expo 2009 dimulai pada Rabu (11-14/3) dan di Jakarta Convention Centre dan diwarnai berbagai acara diantaranya Dialog Interaktif Inovasi Unggulan Badan Litbang Pertanian Mendukung Pengembangan Agribisnis; Seminar Nasional Potensi Investasi Peternakan di Kawasan Indonesia Timur; Seminar Nasional Building Strategy for Agribusiness Competitiveness, serta aneka Talkshow dengan topik-topik: "Kebangkitan Agribisnis Nasional di Mata Pengusaha Muda", "Industri Sawit Dalam Negeri Menyikapi Pasar Ekspor"; "Langkah UKM Sektor Agro di Tengah Krisis Ekonomi Global"; "Peran Litbang dan LSM dalam Pengembangan Teknologi Pertanian"; "Peran Koperasi dalam Program Ketahanan Pangan Nasional"; "Peran Alumni IPB bagi Pengembangan Agribisnis Indonesia"; "Kebijakan Pemerintah Sektor Peternakan di Mata Pengusaha". Agrinex Expo 2009 juga dimeriahkan dengan digelarnya Pameran Foto Potensi Agribisnis Maluku Utara dan lomba Penulisan Berita dan foto tentang Pangan Berdasarkan Potensi dan Kearifan Lokal.

Mengapa Agrinex Expo tetap digelar dalam situasi harga produk pertanian, khususnya perkebunan sedang jatuh dan dana sponsor yang terbatas? Jawabannya adalah promosi akan potensi agribisnis menjadi sesuatu yang penting dalam upaya terus menggairahkan minat investasi di sektor ini karena kebutuhan akan pangan dan energi akan terus mengalami peningkatan seiring pertambahan jumlah penduduk.
Sampai saat ini belum ada pameran agribisnis yang paripurna sekaligus media edukasi publik seperti Agrinex Expo sehingga eksistensi Agrinex Expo patut dipertahankan, dan itu tanggung jawab bersama para stakeholder, antara lain pemerintah (Departemen Pertanian RI), penghasil sumber daya manusia berkualitas (IPB), pelaku usaha (HIPMI) kelembagaan petani (DEKOPIN), pelaku bisnis pameran (Performax) dan media massa (para media pendukung Agrinex Expo), serta para ahli di sektor agribisnis (para pembicara seminar dan talkshow Agrinex Expo). Patut disyukuri, dukungan media belakangan terus bertambah terhadap Agrinex Expo.

Ketua Penyelenggara Agrinex Expo 2009, Ir. Rifda Ammarina mengatakan, harapan untuk Agrinex Expo menjadi event expo agribisnis internasional ditunda sampai kondisi pasar finansial dan produk agribisnis dunia membaik. Selain itu, agenda rutin tahunan Agrinex ini diharapkan dapat membangunkan kesadaran masyarakat akan pentingnya sektor pertanian. Telah terbukti, sektor pertnian merupakan sektor yang paling tahan terhadap gejolak krisis ekonomi.. Selain itu diharapkan pula dapat mengubah paradigma pembangunan pertanian yang tidak hanya on farm belaka. Pertanian harus dipandang secara utuh, dari hulu hingga hilir dalam satu kesatuan sistem pengelolaan. Momen seperti ini juga diharapkan bisa semakin menyadarkan pentingnya pertanian sebagai platform pembangunan perekonomian bangsa Indonesia. (man/nUr)