Fakultas Peternakan IPB Luncurkan Program BEST

Program Building Entrepreneur Student (BEST) yang diinisiasi oleh Fakultas Peternakan (Fapet) IPB diresmikan oleh Rektor, Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc di Ruang Diskusi Fapet (5/12). Setelah diresmikan, BEST langsung menggelar pelatihan bagi mahasiswa IPB.

Rektor IPB dalam sambutannya menyampaikan kegiatan ini merupakan program yang lebih menekankan pada aktivitas bisnis langsung. Inisiasi dari Fapet ini diharapkan dapat diikuti oleh fakultas yang lain. Hal ini terkait dengan tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini adalah masalah pengangguran terdidik yang sudah mencapai angka 1 juta. "Untuk itu, saya berharap lulusanIPB setelah diwisuda dapat langsung membangun kemandirian dalam bisnis," tandasnya.

Sementara itu, unit ini dibentuk untuk membina mahasiswa agar menjadi wirausahawan yang tangguh. Program ini akan dijadikan sebagai wadah yang dapat membangun, memotivasi dan mengembangkan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa, ujar Ir. Zulfikar Moesa, MS, staf pengajar di Fapet sekaligus koordinator BEST.

"Saya dengan Dekan Fapet, Dr. Luki Adullah satu visi dan misi untuk mennciptakan lulusan yang mampu menjadi wirausahawan serta dapat langsung membuka lapangan pekerjaan. Untuk itulah dibentuk unit kewirausaahan," tegasnya.

Selain itu, kegiatan ini juga dilatarbelakangi oleh adanya program dari DIKTI yakni Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKMK). Dari program PKMK ini, mahasiswa diwajibkan membuat business plan untuk mendapatkan sokongan dana.

"Kebanyakan business plan yang dibuat mahasiswa kualitasnya belum bagus sehingga masih sedikit yang diterima, jadi dengan adanya BEST ini kita akan membina mahasiswa untuk menjadi wirausahawan dan bisa membuat business plan yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga jika diusulkan di lembaga sumber dana bisa diterima," ungkapnya.

Pelatihan perdana ini diikuti 30 peserta yang lolos seleksi. Peserta mendapatkan materi Achievement Motivation Training, kiat-kiat berwirausaha, manajemen pemasaran, manajemen produksi, dan manajemen keuangan. Selanjutnya mahasiswa diwajibkan membuat business plan sesuai dengan materi yang telah diberikan. Instruktur yang dihadirkan berasal dari praktisi, staf pengajar, trainer UKM dan pengelola UKM se-Jawa Barat.

"Kami berharap mereka yang kita bina, proposalnya akan kita usahakan dapat dana kredit, namun kita benahi dulu supaya mereka bisa tembus pendanaan. Harapan ke depan unit kewirausahaan menjadi suatu wadah untuk para mahasiswa yang ingin terjun ke bidang entrepreneur, karena di sini mahasiswa dididik menjadi wirausahawan yang tangguh. Semoga ke depan ini dapat dijadikan program IPB, tandasnya.(zul)