FPSI dan IPB Teken MoU Pembibitan Sapi

Institut Pertanian Bogor (IPB) menjalin kerja sama dengan Forum Peternak Sapi Indonesia (FPSI) untuk membangun pusat pendidikan dan pelatihan pembibitan sapi di Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Memorandum of Understanding (MoU)  ditandatangani oleh Rektor IPB Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto dan Ketua Umum FPSI Ir. Bambang Purwohadi, MSi, MT,  Rabu (14/4), di Kampus IPB Baranangsiang dengan disaksikan Menteri Pertanian, Ir.Suswono,MM.

Mentan mendukung penandatangan MoU ini untuk mewujudkan swasembada daging pada tahun 2014. "Selama ini kebutuhan daging Indonesia 35 persen dipenuhi dari impor. Sekitar 70 ribu ton daging sapi dan 650 ribu ekor sapi didatangkan dari Australia dan New Zealand." Sebagai tahap awal Kementrian Pertanian akan berusaha melakukan penyelamatan 200 ribu sapi betina produktif lokal  yang dipotong setiap tahun. Selama ini,peternak  lebih memilih sapi jantan untuk penggemukan.  "Minimal 50 ribu ekor diselamatkan, syukur-syukur  bisa 100 ribu ekor terselamatkan," kata Mentan.

 Rektor mengatakan, kerja sama ini akan dikembangkan lebih luas sebagai proyek percontohan pembibitan sapi nasional."Kita akan mengembangkan sapi lokal dan melakukan pemuliaan untuk memperoleh bibit yang baik," katanya. Selama ini, lanjut dia, masyarakat Indonesia belum memberikan penghargaan yang memadai terhadap potensi ternak lokal. "Indonesia hanya menjadi pasar besar bagi negara lain. Selama ini kita dininabobokan oleh jalan pintas untuk mengimpor sapi," tandas Rektor.

Sementara itu, Ketua Umum FPSI Bambang Purwohadi mengatakan, lokasi pembibitan sapi di Unit Pendidikan dan Penelitian Peternakan Jonggol (UP3J) Fakultas Peternakan IPB tersebut selanjutnya akan dijadikan proyek percontohan pembibitan sapi. Di lokasi seluas 167 hektare itu sudah dibangun kandang. Peran FPSI dalam kerja sama ini menyediakan modal operasional usaha berupa 5 ribu ekor sapi, pakan, tenaga kerja dan perbaikan fasilitas yang terkait kerja sama serta pemasaran.
Sementara IPB akan menyediakan lahan, kandang, ruang belajar dan ruang sekretariat serta penyelenggara pendidikan dan pelatihan.

Bambang mengatakan, dari kerjasama dengan IPB tersebut diharapkan muncul pendamping-pendamping peternak untuk mengawal upaya pemenuhan target swasembada daging."Tahun ini kita akan membangkitkan peran peternak sapi lokal, karena target (swasembada daging) 2014 harus dikawal," katanya. Ia mengakui bahwa selama ini peternak lokal sulit bersaing dengan daging sapi impor karena harga produk impor tersebut lebih murah. Di samping itu, petani lokal juga belum memiliki teknik beternak yang memadai. "Untuk itulah kerjasama dengan IPB  menjadi sangat penting," kata Bambang.

Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan penandatanganan Surat Perjanjian Kerja Sama antara Ketua Koperasi FPSI Ir.Endiek Dwi  dengan Dekan Fakultas Peternakan IPB, Dr.Ir.Luki Abdullah, M.Sc untuk operasional UP3J.(ris)