Dakwah Minum Susu, Peringati Hari Susu Nusantara di Fapet IPB

Minum Susu Segar Bersama" mengisi rangkaian peringatan Hari Susu Nusantara (HSN) 2010, Selasa (1/6) di Auditorium Jannes Humuntal Hutasoit Fakultas Peternakan (Fapet) Kampus IPB Darmaga Bogor. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fapet IPB dengan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian RI.

"Semoga kegiatan pagi ini tidak sekadar seremonial. Namun kita jadikan hal ini sebagai bagian dari dakwah minum susu dalam rangka memperbaiki kesehatan kita," ujar Dekan Fapet IPB, Dr. Luki Abdullah, saat mengawali minum susu sebagai tanda pembukaan acara HSN 2010.
Ajakan untuk membiasakan meminum susu segar juga disampaikan para pembicara pada seminar "Susu Segar Sejahterakan Indonesiaku" sebagai rangkaian HSN 2010 di Fapet IPB.

"Sayangilah peternak kita. Jika kita tidak mengkonsumsi susu segar, maka kita telah menelantarkan 69 ribu peternak dan 210 ribu pekerjanya," kata Staf pendidik Fapet IPB Prof.Dr. Toto Toharmat.

Senada dengan Prof. Toto, Direktur Pengolahan Hasil Pertanian Kementerian Pertanian, Ir. Chairul Rahman, MM., mengatakan, sadar akan susu segar, berarti telah menolong peternak.

Dari sudut pandang gizi, Pakar Gizi  IPB Prof.Dr. Hardinsyah menjelaskan, susu mengandung zat-zat gizi yang bermanfaat bagi pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan anak. Oleh karena itu, jika tidak  intoleransi laktosa dan mampu menyediakan, berikan susu 1-2 gelas sehari pada anak setelah usia 6 bulan. Namun bila mengalami intoleransi lactosa, konsumsilah dalam bentuk yoghurt, es krim, atau keju.


Meski demikian, asupan gizi harus seimbang. Harus ada makanan pokok (karbohidrat), daging, sayuran, buah dan susu. "Itulah yang terbaik untuk anak," ujar Prof. Hardinsyah.

Pembicara lainnya adalah Dr.Ir. Rarah Ratih Adjie Maheswari, staf pendidik Fapet IPB, yang mengulas kualitas susu segar yang baik untuk konsumsi dan pemanfaatan untuk produk olahan skala rumah tangga ataupun UMKM.

Desa model

Hadir sebagai peserta seminar antara lain kaum ibu dari Desa Babakan, Dramaga, Cikarawang, Cibanteng dan Cihideung Ilir, yang merupakan desa lingkar kampus. Ibu Ayi, dari Desa Cikarawang mengajukan keinginan untuk dapat bekerja sama dengan Fapet IPB, dalam penyediaan susu segar bagi peserta Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Posyandu.

Di akhir acara, Direktur Pengolahan Hasil Pertanian mengatakan kepada kaum ibu yang hadir, bahwa mereka akan mendapatkan pembinaan dari Dinas Peternakan dan Fapet IPB mengenai cara beternak dan mengolah hasil ternak. Hal ini dimaksudkan agar kaum ibu dapat menghasilkan susu dari hasil ternak sendiri, sehingga dapat memenuhi gizi anak dan peningkatan ekonomi keluarga.
"Untuk jenis hewannya, terserah ibu, sapi atau kambing. Kami akan buat daerah sini jadi model," imbuh Direktur. (nm)