Abaikan K3, 5 Orang Per Hari Celaka

Kasus kecelakaan kerja masih sering  terjadi di Indonesia. Tercatat sepanjang tahun 2007, 65.474 orang celaka. "Kalau dihitung, rata-rata tiap hari 5 orang mengalami kecelakaan kerja akibat masih kurangnya penerapan manajemen Keselamatan, Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja," ungkap Dirjen Pengawasan Ketenagakerjaan, Departemen Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Iskandar, SH saat membacakan Sambutan Menteri Kehutanan dalam acara Seminar bertajuk  'Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja Dalam Rangka Meningkatkan Produktivitas Perusahaan' Sabtu (29/3) di Auditorium Rektorat Andi Hakim Nasoetion Kampus IPB Darmaga.

International Labour Organization (ILO)  telah menetapkan standar  peningkatan mutu tenaga kerja dunia. Manajemen K3 ini disamping kepedulian pemerintah terhadap keselamatan pekerja, juga merespon standar tenaga kerja dunia yang ditetapkan ILO.   " Keamanan, Keselamatan Kerja tertuang dalan Undang-Undang No.13 tahun 2003 dan  Peraturan Pemerintah no 23 tahun 2005," ujar Iskandar.

Staf Pengajar Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB), Gunawan Santosa mengatakan lima bidang kerja  yang sering  terjadi kecelakaan kerja yakni:  konstruksi, kehutanan, industri,  transportasi dan pertambangan. Khusus di bidang kehutanan, angka kecelakan tertinggi terjadi pada kegiatan pemanenan kayu. Hal ini disebabkan  beberapa faktor diantaranya: produk log (gelondongan) besar dan berat, kondisi hutan (topografi) berat, penggunaan peralatan berat,  perhatian perusahaan terhadap K3 relatif rendah,  minimnya ketersediaan data K3 dan masih banyak anggapan kerja hutan berbahaya sehingga kecelakaan kerja dianggap wajar.

Menurut Gunawan,  para pekerja kehutanan hendaknya memahami manajemen K3. Ia menyayangkan manajemen K3 ini tidak lagi dimasukkan sebagai mata kuliah khusus di Fakultas Kehutanan IPB. Padahal kata Gunawan, ilmu ini penting sebagai bekal mahasiswa kehutanan jika kelak terjun di dunia kerja kehutanan.

 Wahyono dari Lembaga Sertifikasi   Profesi Indonesia  (LSPHI) menandaskan  perlunya sertifikasi kompetensi untuk mencegah kelalaian pekerja yang mengakibatkan kecelakaan kerja. Pembicara lain dalam seminar ini, Manager PT.Kangean Energy Indonesia,  Ir.Sutadi Sosroatmodjo, Ir.Sis Agus Triyanto dan Agus Jaya Saputra dari PT.Pupuk Kaltim. Staf Pengajar dari Departemen Hasil Hutan, IPB Dr.Ir.E.Yovi bertindak sebagai moderator seminar tersebut.

Acara yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Hasil Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini dibuka oleh Rektor IPB, Dr.Ir.Herry Suhardiyanto, M.Sc. (ris)