Latest

Indonesia dan Malaysia memilki potensi yang sangat besar dalam pengembangan sapi di perkebunan sawit. Luas perkebunan sawit di Indonesia yang mencapai 7.5 juta ha dan di Malaysia 5 juta ha adalah sumber pakan potensial bagi ternak sapi. Dari aspek teknis intergrasi sapi di perkebunan sawit memberikan manfaat tidak hanya untuk ternak  namun juga bagi tanaman sawit itu sendiri. Dari sudut pandang ekonomi juga memberikan manfaat dalam menekan biaya pemeliharaan perkebunan sawit. Hal tersebut terungkap dalam acara International Feed Seminar (IFS).  Acara yag digelar oleh Himpunan Mahasiswa Nutrisi dan Makanan Ternak (HIMASITER) pada hari Rabu (10/10) yang bertempat di Auditorium JHH menghadirkan para pembicara antara lain Mohammad Amizi  (Universitas Teknologi Mara, Perlis, Malaysia), A.R. Patrianov (Dinas Peternakan Prov Riau), I Made Jaya Adhi (Dinas Peternakan Kalimantan Timur). Acara ini dimoderatori oleh Despal (Dosen Fakultas Peternakan IPB). Sebagai Keynote speaker hadir Abdul Karnaen mewakili Direktorat Jenderl Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Acara ini dihadiri oleh sekitar 250 orang peserta terdiri dari dosen, mahasiswa peternakan IPB serta 45 orang mahasiswa peternakan dari 15 Perguruan Tinggi se Indonesia. Pada siang harinya acara IFS ini dirangkai dengan acara pembentukan South East Asian Animal Science Student Network (SEAASS-Net), serta pada malam harinya diselenggaraan Culture Night. [intp]

Bogor (29/9),  Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, telah menyelenggarakan Seminar Nasional yang merupakan salah satu rangkaian dari kegiatan Fapet Golden Week (FGW) 2012. Program percepatan Swasembada Daging Sapi dan Kerbau (PSDSK) 2014 yang dicanangkan pemerintah kabinet Indonesia Bersatu jilid 2 tentu sudah banyak dikenal para pelaku dan akademisi peternakan. Oleh karena itu, BEM Fapet IPB mengangkat tema “Swasembada daging 2014, akankah terealisasi?” sebagai wujud kepedulian mahasiswa terhadap pelaksanaan program tersebut. Kegiatan yang dilaksanakan di gedung Graha Widya Wisuda (GWW) ini dihadiri oleh Dr. Ir. M. Yamin, M.Agr. Sc (Wakil Dekan Fapet IPB), Dr. Ir. Abu Bakar, MM (Direktur Perbibitan Ternak) Robi Agustiar (Sekretaris 2 DPD PPSKI Jawa Barat), Dr. Ir. Arif Daryanto, M.Ec (Direktur Manajemen Bisnis IPB), dan Karnadi Winaga (Operasional Direktur PT Karya Anugerah Rumpin). Seminar yang di moderatori oleh Prof. Muladno ini begitu hidup dan menarik dengan berbagai keberhasilan dan kekurangan dari pelaksanaan program PSDSK 2014 yang disampaikan oleh para narasumber.

Usaid Gharizah, Ketua BEM Fapet IPB melaporkan kegiatan ini dilaksanakan untuk menggali informasi, menganalisis dan evaluasi dari masing-masing narasumber yang berbeda background dengan menghadirkan akademisi, praktisi/pebisnis, pemerintah dan perhimpunan atau komunitas. Lengkap sudah ABG dan C atau Academision, Bussinesman, Government dan Community beradu pendapat untuk keberhasilan program PSDSK 2014. “Tema yang diangkat dalam seminar ini, bukanlah pernyataan pesimistis dari mahasiswa terhadap program PSDSK 2014, namun tema ini mari kita jadikan dorongan untuk mencapai PSDSK 2014. Sehingga dengan adanya seminar ini diharapkan memberikan pengetahuan dan informasi bagi mahasiswa dan masukan-masukan untuk para pelaku dan pemangku kebijakan”, Dr. Yamin sampaikan dalam sambutannya sekaligus membuka secara resmi seminar.
Read more: Swasembada Daging 2014, akankah terealisasi?