News

Tim Program Matching Fund Kedaireka tahun 2022 dengan tema Hilirisasi Produk Pakan Ternak dan Hewan Kesayangan Berbasis Black Soldier Fly (Hermetia Illucens) tahun ini menggandeng mitra
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Magetan. Upaya tersebut ditempuh untuk menuntaskan masalah sampah organik menjadi kompos dan pakan ternak di Pasar Plaosan. 

Program yang diketuai oleh Prof Dewi Apri Astuti,  Guru Besar Fakultas Peternakan IPB University mengawali kegiatan dengan pelatihan pengolahan limbah organik sebagai pakan larva BSF secara hybrid, 17-18/9. Pada hari kedua dilakukan praktik budidaya BSF dan pembuatan pelet pakan ternak di pasar Plaosan, Magetan, Jawa Timur.

Dekan Fakultas Peternakan IPB University, Dr Idat Galih Permana, mengatakan, pelatihan ini  dalam rangka menyelesaikan masalah sampah organik melalui pengolahan menggunakan BSF. Nantinya, produk turunan yang dihasilkan akan digunakan sebagai pakan ternak untuk memberikan manfaat dan impact bagi masyarakat. 

Sementara, Wakil Rektor IPB University, Bidang Inovasi dan Bisnis, Prof Erika B Laconi yang bergabung secara virtual, berharap, kegiatan ini dapat memberikan dampak yang besar dalam pengembangan bisnis kompos dan pakan ternak di Kabupaten Magetan.

Dalam materinya, Prof Arief Sabdo Yuwono, menyampaikan tentang biokonversi limbah organik menjadi protein pakan dan kompos. Sedangkan Prof Dewi Apri Astuti membahas topik tentang pemanfaatan larva BSF dan turunannya sebagai pakan unggas, ruminansia dan ikan.

Prof Dewi Apri, berharap, setelah pelatihan berlangsung, sampah yang ada di pasar Plaosan bisa termanfaatkan dengan baik. Tidak hanya itu, sampah organik yang diolah dapat menghasilkan maggot serta dapat dimanfaatkan sebagai  pakan ternak dan ikan serta menyediakan kompos untuk pertanian sayuran di lahan sekitar telaga Sarangan (ipb.ac.id)

Tim pelaksana Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Himpunan Mahasiswa Nutrisi & Makanan Ternak (HIMASITER) Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan (INTP) IPB University mengadakan pelatihan pembuatan mayonaise untuk penggiat UMKM Udikpreneur. Kegiatan ini dilakukan pada (18/9) di Rumah Udikpreneur Desa Situ Udik, Cibungbulang, Bogor.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) yang diemban HIMASITER dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) untuk melakukan pembinaan. Tujuannya dari pelatihan ini dilakukan yaitu untuk menjawab keresahan yang dirasakan ibu-ibu Udikpreneur yang terbebani dengan harga beli mayonaise jadi di pasaran yang relatif mahal sehingga berdampak pada harga produk olahan yang mereka jual. Pada pelatihan tersebut, salah satu anggota tim PPKO HIMASITER mempraktikkan cara pembuatan mayonaise dengan bahan-bahan dan peralatan yang mudah didapat. Bahan dasar yang digunakan adalah telur, minyak goreng, garam, dan cuka. Sedangkan alat yang digunakan yaitu hand blander dan wadah untuk tempat mengaduk.

Pembuatan mayonaise ini sangat mudah dan juga rasa yang dihasilkan dapat disesuaikan dengan menambahkan bahan tambahan seperti gula, susu kental manis, jeruk nipis, penyedap rasa, atau yang lainnya sesuai dengan keinginan masing-masing. Setelah itu, para anggota Udikpreneur mencoba membuat sendiri mayonaise seperti yang telah dicontohkan dengan menambahkan bahan yang mereka inginkan seperti gula dan jeruk nipis hingga menemukan komposisi yang sesuai dengan rasa yang mereka inginkan.

"Melalui kegiatan ini, HIMASITER ingin para anggota Udikpreneur dapat menerapkan ilmu dari pelatihan pembuatan mayonaise ini kedepannya. Dengan membuat mayonaise sendiri, mereka dapat menghemat biaya produksi dan menambah keuntungan dari harga jual produk olahan yang mereka hasilkan," ujar Ketua PPK Ormawa HIMASITER, Jidan Ramadani.

“Dengan adanya pelatihan ini sangat membantu sekali ya, sekarang jadi bisa buat mayonaise sendiri, bisa tambahin bahan-bahan sesuai mau kita sendiri juga. Untuk ibu-ibu lain yang nggak pakai mayonaise di produk mereka juga bisa bikin mayonaise buat makanan sehari-hari buat keluarganya. Jadi pelatihan ini sangat membantu, terima kasih” ungkap Eni, salah satu anggota Udikpreneur yang mengikuti kegiatan tersebut. (Annisa’ Fadhilatul Ummah)