News

Ulat tepung yang sering digunakan pakan burung ternyata memiliki banyak protein yang baik dikonsumsi oleh manusia. Koes Hendra, Alumnus IPB University berhasil memanfaatkan ulat tepung menjadi pangan bergizi. Peternakan King Worm, Cibungbulang Kabupaten Bogor Jawa Barat yang dikelolanya berhasil mendapatkan binaan dari Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek). Di bawah naungan PT Sugeng Jaya Grup yang berdiri bulan April 2019 ini, Koes selaku CEO berhasil mengekspor ulat tepung kering ke berbagai negara seperti Belanda, Singapura, dan Malaysia.

“Pengolahan ulat tepung cukup sederhana. Yakni dengan dikeringkan pada suhu 200 derajat celsius lalu didiamkan selama tujuh menit. Setelah itu ulat tepung pun siap disajikan dengan rasa yang gurih tanpa ditambah bumbu apapun,” jelasnya.

Menurutnya, hewan kecil ini bisa menjadi alternatif sumber protein bagi manusia. Satu ekor ulat tepung mengandung 47 persen protein. Selain itu, di dalam ulat tepung juga terdapat omega-3 sebanyak 37.48 persen dan omega-6 sebanyak 35.52 persen.

Selain dikeringkan, Koes berhasil mengubah ulat tepung menjadi abon. Masih dengan proses yang sederhana. Ulat tepung kering yang sudah dihaluskan ditambah bawang putih, gula, daun jeruk dan cabai, lalu aduk hingga merata dan abon ulat tepung pun siap disajikan.

“Abon ulat tepung ini juga sudah dipasarkan dan terjual sebanyak 200 botol ukuran 30 gram dalam kurun waktu kurang lebih satu bulan. Nama lain abon ulat tepung ini disebut dengan mealworm furikake di Jepang,” tuturnya.

Keunggulan lain dari budidaya ulat tepung ini ialah hanya dibutuhkan tempat seluas satu meter persegi untuk menampung 60 kilogram ulat tepung. Ini jauh efisien dibandingkan peternakan ayam yang hanya bisa menampung empat ekor.

“Jenis peternakan ini ialah urban farming, yang bisa dilakukannya budidaya di rumah. Selain itu, kandangya juga tidak mengeluarkan bau,” tandasnya (ipb.ac.id)

Fakultas Peternakan IPB University mengadakan Promosi Virtual untuk para pelajar SMA/sederajat pada hari Sabtu (6/3). Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan Program Studi yang ada di Fakultas Peternakan secara lengkap dan menyeluruh. Lebih dari 100 peserta yang berasal dari berbagai SMA di Indonesia menghadiri Acara promosi virtual ini, yang diakses melalui zoom serta kanal YouTube : Wakil Dekan AK Fapet IPB dengan judul acara "Canvassing Mahasiswa Fakultas Peternakan IPB University".

Acara ini juga menghadirkan Ir. Audy Joinaldy, SPt, MSc, MM, IPM, ASEAN.Eng - Wakil Gubernur Sumatera Barat dan Frans Marganda Tambunan, S.Pt - Direktur Komersial PT Rajawali Nusantara  Indonesia (Persero) yang membagi kisahnya sebagai alumni Fakultas Peternakan IPB University yang sukses dalam bidangnya masing-masing.

Dekan Fakultas Peternakan, dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya atas kehadiran peserta yang mengikuti acara ini serta memaparkan bahwa pada saat ini Fakultas Peternakan sudah menerapkan Kurikulum K2020 yang mengintegrasikan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka dimana mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengikuti kegiatan di luar kampus sampai dengan 20 SKS. “Disamping itu, kegiatan kemahasiswaan yang semula hanya merupakan kegiatan ekstra kurikuler telah diintegrasikan ke dalam kegiatan kurikulum sehingga para mahasiswa yang melakukan kegiatan kemahasiswaan dapat mengkalim kegiatan tersebut dalam bentuk SKS” jelasnya.

Apresiasi juga disampaikan kepada Ir. Audy Joinaldy, SPt, MSc, MM, IPM, ASEAN.Eng - Wakil Gubernur Sumatera Barat dan Frans Marganda Tambunan, S.Pt - Direktur Komersial PT Rajawali Nusantara  Indonesia (Persero) yang telah hadir sebagai bintang tamu acara tersebut untuk membagi kisahnya sebagai alumni Fakultas Peternakan IPB University yang sukses dalam bidangnya masing-masing.

Pada kesempatan ini, Ir. Audy Joinaldy, SPt, MSc, MM, IPM, ASEAN.Eng, selaku salah satu alumni Fakultas Peternakan IPB membagi pengalaman dan kesan-kesan dari mulai menjadi mahasiswa Fapet yang menurutnya adalah pilihan yang tepat. Audy juga berbagi cerita mengenai para dosen serta rekan-rekannya sesama alumni Fapet yang banyak memberikan kesan baik hingga sedikit bercerita tentang perjalanan karirnya dari mulai jadi pengusaha hingga kini menjabat sebagai Wakil Gubernur Sumatera Barat.

Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Irma Isnafia, banyak menjelaskan kepada calon mahasiswa mengenai gambaran perkuliahan di IPB, beliau juga menjawab pertanyaan beberapa peserta terkait program dan kondisi kegiatan belajar mengajar di IPB khususnya di tahun awal kuliah mahasiswa.

Presentasi mengenai masing-masing program studi yaitu IPTP (Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan), INTP (Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan) dan THT (Teknologi Hasil Ternak) disajikan secara apik dan menarik melalui media video dan presentasi yang disampaikan secara lugas oleh Iyep Komala, S.Pt, M.Si dari  Program Studi IPTP danTHT serta Rika Zahera, S.Pt, M.Si dari Program Studi INTP.