News

Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University mengadakan Green Campus Movement untuk mendukung visi green campus IPB University, (11/10). Green Campus Movement dilaksanakan dalam bentuk webinar dengan diikuti oleh mahasiswa dan masyarakat umum.
 
“Webinar ini diselenggarakan untuk mendukung program kampus hijau IPB University. Kami berharap, kegiatan ini bisa memberikan pemahaman kepada mahasiswa dan masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan,” jelas Rika Fahira, Ketua Pelaksana Green Campus Movement.
 
Terkait pengolahan limbah, Alumni IPB University, Dr Sri Wahyuni menjelaskan salah satu limbah potensial untuk diolah adalah limbah peternakan. Limbah peternakan ini sangat melimpah dan generasi muda dapat memanfaatkan peluang tersebut.
 
“Semua yang di peternakan tidak ada yang terbuang. Pasalnya limbah kotoran dari hewan ternak atau hasil ekskresi akhir dari hewan ternak seperti sapi, kambing, domba dan ayam dapat dimaanfaatkan sebagai biogas,” ungkap Sri yang saat ini menjadi Direktur PT Swen Inovasi Transfer.
 
Lebih lanjut Sri mengatakan potensi biogas di Indonesia sangat tinggi. Sejauh ini, pemasangan biodigester di Indonesia masih berkisar 16 ribu unit sementara di China sudah mencapai 35 juta unit.
 
“Biogas ini menjadi alternatif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, karena gas metan yang dihasilkan dari buangan peternakan menjadi pemasok gas rumah kaca terbesar,” kata Sri.
 
Sebagai upaya menjaga konsistensi penerapan green life style, Chintia Kusumarani, Miss Earth Indonesia 2019, mengajak para mahasiswa dan masyarakat untuk menerapkan gaya hidup hijau sehari-hari. Hal tersebut dapat diimplementasikan dengan beberapa hal kecil seperti mengurangi penggunaan plastik dan menghemat listrik. (kumparan.com)

Dalam upaya meningkatkan soft skill public speaking mahasiswanya, Fakultas Peternakan (Fapet) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fapet IPB University hadirkan Ir Suryopratomo, Duta Besar RI untuk Singapura. Alumni IPB University yang pernah menjabat sebagai Direktur Utama Metro TV (2017-2019) ini mengarahkan mahasiswa agar mulai membiasakan diri berbicara di depan publik.

“Mulailah mengatasi ketakutan untuk tampil di depan umum. Untuk mengurangi rasa takut tersebut, ada sepuluh tips yang bisa saya bagikan. Yakni know the room, know the audience, know your material, relax, work from your personal brand (try the exercise), realize that people want you to succeed, don’t apologize, concentrate on the message not the medium, turn nervousness into positive energy dan nain experience,” ujarnya dalam Webinar Public Speaking and Communication Skill belum lama ini.

Menurutnya, orang terbaik yang bisa dijadikan sebagai role model dalam bidang public speaking adalah Steve Jobs. Pikiran dan gagasannya dapat dijadikan jembatan untuk mewujudkan mimpi menjadi nyata. Public speaking yang baik adalah memvisualisasikan informasi yang diberikan ke dalam imajinasi pendengar, serta penggunaan suara perut yang membuat suara yang dikeluarkan menjadi lebih bulat.

Sementara itu, Muhammad S Mujab, soft skill trainer menyampaikan bahwa public speaking adalah sesuatu hal yang harus di lakukan secara berulang. Beberapa kesalahan yang dilakukan oleh kebanyakan orang ialah kurangnya persiapan, ketakutan akan kesalahan, tidak mengetahui terkait info audiens, fokus kepada penampilan dan kurangnya pengalaman berbicara di depan umum. “Selain itu, persiapan waktu berbicara pun sangat penting untuk memberikan infoemasi secara jelas,” ujarnya (ipb.ac.id)