News

Divisi Ruminansia Biro Ilmu Keprofesian (Ilpro) Himpunan Mahasiswa Nutrisi & Makanan Ternak (Himasiter) Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan (INTP) IPB University laksanakan program kerja kunjungan peternakan ruminansia ke Suteru Farm Tegal Waru, Ciampea, Bogor (11/3). 

Zidan selaku staf divisi ruminansia yang juga koordinator lapang mengatakan, kunjungan ruminansia merupakan kegiatan survei langsung pada peternakan ruminansia. Hal ini guna menambah pengetahuan tentang peternakan melalui diskusi dan wawancara. 

“Tujuan program ini untuk mengedukasi dan menambah ilmu pengetahuan, wawasan tentang dunia peternakan khususnya ruminansia, menginformasikan serta memaparkan kepada masyarakat luas yang berkaitan dengan peternakan ruminansia,” ujarnya.

Suteru Farm bergerak di peternakan sapi perah jenis Fries Holland (FH). Berdiri sejak tahun 2013, kini Suteru Farm memiliki aset biologis sebanyak 11 ekor sapi perah, 4 sapi muda atau pedet dengan lahan peternakan seluas 11.000 m2. 

Pemilik Suteru Farm, Hasrul berlatar belakang sebagai dosen ekonomi dan bisnis di Universitas Pakuan (Unpak). Lokasi peternakan ini berada di sekitar perumahaan masyarakat desa Tegal Waru, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor yang rata-rata tata letak tempat tinggal masih berjauhan satu dengan lainnya, sehingga masih memiliki lahan kosong untuk ditanami tumbuhan produktif.

“Sebelum pandemi tahun 2020, kami memiliki 68 sapi perah, tetapi setelah adanya pandemi hanya tersisa 16-17 ekor saja. Selain adanya peternakan sapi perah, di sini juga terdapat produksi tahu. Hasil dari limbah atau ampas tahu tersebut kami jadikan pakan untuk sapi perah,” ungkap Hasrul. 

Ia mengurai, bersama keluarga ia secara rutin melakukan pemberian pakan, pembersihan kandang dan pemerahan susu. Aktivitas pemerahan sapi dilakukan dua kali sehari, yakni setiap pukul 05.00 pagi dan pukul 16.00 sore. 

“Produksi susu yang dihasilkan setiap harinya bisa mencapai 10 liter per ekornya. Pakan yang diberikan berupa rumput lapang. Hasil dari produksi susu langsung dikirim untuk menjadi olahan susu seperti yoghurt,” ujarnya.

Menurut Balqis, salah satu peserta kunjungan ruminansia mengatakan, “Kunjungan ruminansia kali ini seru sekali, karena bisa sambil healing sebelum ujian tengah semester (UTS). Banyak hal baru yang didapatkan di lapangan, salah satunya cara memerah sapi secara manual.”  

“Kunjungannya seru. Ini pertama kali kami mencoba memerah sapi secara langsung,” ujar Denisa yang juga peserta kunjungan ruminansia kali ini.

Dodi selaku Ketua Himasiter juga berharap melalui kegiatan ini dapat menambah wawasan dan minat mahasiswa peternakan IPB University dalam mengembangkan usaha peternakan untuk dapat memenuhi kebutuhan protein hewani di indonesia.

“Harapannya kunjungan ruminansia ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa, terutama terkait tata cara pemeliharaan sapi perah dan cara pengolahan susu sapi, mulai dari sistem pemerahan sampai pemasaran produknya,” pungksa Dodi (ipb.ac.id)

Beberapa waktu lalu, mahasiswa IPB University yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Nutrisi dan Makanan Ternak (Himasiter) mengunjungi kediaman Prof Nahrowi di Bogor. Prof Nahrowi merupakan salah satu alumni sukses Fakultas Peternakan IPB University. Ia juga merupakan dosen di IPB University.
 
Kunjungan ini merupakan bagian dari program Kunjungan Alumni 2023 yang digelar oleh Himasiter. Kunjungan Alumni merupakan wadah atau ajang untuk berbagi pengalaman dari alumni Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan IPB University yang memiliki pengalaman sesuai bidangnya masing-masing.
 
“Dengan berkunjung langsung, kami ingin menciptakan hubungan yang baik antara mahasiswa dan alumni. Kegiatan ini merupakan diskusi dan sharing antara Himasiter dan alumni sebagai narasumber,” ujar Pascal, perwakilan pengurus Himasiter.
 
Menurutnya, saat ini banyak mahasiswa yang masih belum mempunyai rencana karir setelah melewati masa perkuliahan selama empat tahun di dunia kampus. Hal tersebut perlu ditindak lanjuti dengan cara mengadakan suatu kegiatan yang melibatkan alumni yang telah terjun langsung dalam dunia pekerjaan.
 
Dalam kegiatan ini, Prof Nahrowi sangat terbuka atas kunjungan dari mahasiswa dari Departemen INTP, Fakultas Peternakan IPB University. Prof Nahrowi memiliki berbagai macam hewan ternak di kediamannya. Seperti sapi perah, kambing, domba, merpati, bebek, ayam, angsa, kelinci, marmut dan program budidaya maggot.
 
Selain peternakan, Prof Nahrowi juga mendirikan Taman Kanak-Kanak (TK). Taman kanak-kanak ini didirikan untuk anak-anak yang ingin belajar tetapi terkendala oleh biaya, dimana biaya yang harus dikeluarkan yaitu seikhlasnya.
 
Dengan adanya taman kanak-kanak dan peternakan ini, Prof Nahrowi ingin melakukan integrasi yaitu anak-anak mengenal dan belajar mencintai hewan ternak agar tidak takut atau bahkan membencinya.
 
Sebelum berkunjung menuju kediaman Prof Nahrowi, mahasiswa diberikan panduan yaitu dalam keadaan steril untuk mencegah penularan penyakit karena akan berinteraksi dengan hewan ternak yang memiliki sifat sangat sensitif.
 
Reifahren, salah satu mahasiswa yang berkunjung menyampaikan apresiasi kepada pengurus Himasiter yang telah memberikan wadah bagi mahasiswa untuk mengenal alumni secara lebih dekat.
 
“Melalui kunjungan alumni ini, kita memiliki gambaran bagaimana membuat rencana pasca lulus nanti. Bersama Bapak Nahrowi yang sangat humble membuat kita merasa nyaman berada di kediamannya, sangat memotivasi dan panutan untuk kita semua,” ujarnya