News

Himpunan Mahasiswa Nutrisi dan Makanan Ternak (Himasiter) IPB University melaksanakan Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) di Desa Situ Udik, Cibungbalang, Bogor. Program ini berupa pembinaan dan pemberdayaan peternak ayam petelur. Kegiatan PHP2D mendapat pendanaan dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Chemistry Melika, Ketua Tim menjelaskan, pada program ini timnya menyiapkan pakan alternatif untuk ayam petelur dari maggot. Ia menyebut, maggot merupakan potensi sumber daya alam yang ada di desa. 

“Maggot dapat digunakan sebagai alternatif pakan ternak, selain itu maggot juga memiliki manfaat lain yaitu sebagai pengurai sampah organik, dalam artian pakan maggot dapat diberikan berupa sampah organik hal ini akan menciptakan lingkungan yang bersih,” kata Chemistry Melika, mahasiswa IPB University dari Fakultas Peternakan.

Lebih lanjut ia menerangkan, bekas pakan yang telah terurai dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman. Tidak hanya itu, budidaya maggot memberikan manfaat untuk peternak dan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. 

Chemistry Melika berharap timnya dapat berkolaborasi dengan baik terkait pengembangan konsep kandang ayam petelur dan pakan maggot. “Kami dan warga desa siap untuk mengembangkan pemeliharaan ayam petelur yang telah dirancang. Semakin banyak kolaborasi mitra berbagai pihak, semakin banyak juga manfaat yang didapatkan oleh masyarakat setempat,” ungkap Chemistry. 

Tidak hanya membantu menyiapkan pakan alternatif, Chemistry dan rekan-rekannya juga membantu peternak menyiapkan kandang ayam. Ia mengaku, konsep kandang ayam petelur  terintegrasi dengan kolam ikan lele. 

"Kandang yang digunakan yaitu kandang baterai dengan cage. Satu cage terdapat empat kotak, dalam satu kotak berisi dua ayam," kata Chemistry.

Ia juga menjelaskan, pemeliharaan ayam petelur sebanyak 192 ekor. Sementara itu, bibit ikan lele yang akan dibudidayakan sebanyak 1000 ekor.

Sementara itu, Jidan Ramadani anggota tim mengatakan dengan adanya pembuatan pakan dari maggot diharapkan dapat membantu peternak ayam petelur. “Kami berfokus pada pemanfaatan sumber daya alam yang ada di desa, dengan adanya kegiatan ini masyarakat diharapkan dapat ikut berpartisipasi supaya menjadi inovatif dan desa akan maju,” kata Jidan Ramadani, mahasiswa IPB University.
 
Lebih lanjut ia menerangkan, selain dapat mengoptimalkan sumber daya alam, dengan diadakannya program ini menciptakan masyarakat yang inovatif dan mengefisiensikan ekonomi pada usaha peternakan ayam petelur. “Selain diadakannya pembuatan pakan, kami akan mengadakan sosialisasi ke masyarakat dengan pembelajaran formulasi ransum, dengan formulasi ransum harapannya masyarakat menjadi inovatif dalam mengoptimalkan sumber daya alam, serta membuat pakan menjadi ekonomis,” ungkap Jidan (ipb.ac.id)

Nutricell adalah sebuah produsen obat hewan, yang berlokasi di Tangerang Selatan.  Perusahaan ini merupakan produsen obat hewan yang dikendalikan oleh beberapa alumni Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University. Sebut saja, Suaedi Sunanto, alumnus IPB University Angkatan 28 yang menduduki CEO/ Chief Executive Officer  perusahaan. Ia juga menjadi Ketua HANTER Cabang DKI Jakarta. Tidak hanya itu, ada Wira Wisnu Warnadi, alumnus IPB University angkatan 37 yang menduduki Direktur Research dan Development.

Suaedi Sunanto, menjelaskan, dalam perjalanannya, Nutricell merupakan perusahaan yang menyediakan solusi nutrisi dan kesehatan hewan bagi peternak dan perusahaan pabrik pakan di Indonesia. Bahkan telah menembus pasar manca negara. 

“Kiprah Nutricell dalam mengembangkan produk ekspor dimulai sejak Tahun 2019, dimana Nutricell melepas produk ekspor perdananya ke Vietnam,” kata Suaedi. 

Lebih lanjut, kata Suaedi, Nutricell merayakan kesuksesannya menembus pasar Eropa pada Tahun 2020. Saat itu, Nutricell berhasil melayarkan produk herbalnya ke Jerman.  

Adapun tahun 2021 ini, Nutricell merayakan ulang tahunnya yang ke-6. Dengan slogan The Sixth Nutricell on Nourishing People and Planet, Nutricell merayakannya dengan beberapa kegiatan, antara lain seminar bisnis perunggasan dengan tema The Art and Science in Poultry Industry.

Seminar yang dibuka oleh Audy Joynaldi, Ketua HANTER Fakultas Peternakan, IPB University ini menghadirkan beberapa pembicara kelas dunia seperti Martijn de Coqc dari MDC Feed Consulting Belanda, Pierre Domps dan Fernando Moreira, Direksi dari ADM Animal Nutrition, dan Fernando, Ketua World Poultry Science Association, Cabang Eropa.  

Masih dalam rangkaian merayakan ulang tahunnya yang keenam, Nutricell melepas produk ekspornya ke Korea Selatan, 13/9. Produk ekspor tersebut berupa produk suplementasi pakan ruminansia yang dikembangkan oleh putra-putri terbaik Nutricell di bawah kendali Dr Wira Wisnu Wardani.

Wira Wisnu mengaku, produk ini dapat menjadi tonggak tersendiri bagi Nutrcell dan industri obat hewan nasional. Ia pun menjelaskan, produk suplemen pakan yang berbasis minyak sawit ini, terbukti mampu meningkatkan produksi susu pada ternak perah serta meningkatkan lemak susu.  Hal ini sekaligus membuktikan bahwa perusahaan yang dikendalikan oleh putra-putri Indonesia mampu menembus pasar global.

Pelepasan produk obat hewan dengan nama Nutrifat Ca-84 sebanyak 28 ton dengan nilai 3,6 milliar rupiah dilakukan oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian RI.

Bagi civitas academika IPB University, Nutricell bukanlah perusahaan yang asing, karena perusahaan ini juga menjalin kerjasama dengan IPB University dan Fakultas Peternakan IPB University.  Salah satu kerjasama yang dilakukan adalah pengembangan produk dan solusi untuk menurunkan emisi gas dari ternak, khususnya ternak ruminansia.  Solusi yang mengadopsi dari beberapa tenaga ahli Fapet IPB University ini, diterjemahkan dalam aplikasi industri oleh Nutricell. 

Pasalnya, Nutricell dan Fapet IPB University mempunyai kesamaan nilai untuk menjadikan industri peternakan bermanfaat bagi manusia dan lingkungan.  Hal itulah yang menginspirasi Nutricell dalam membawakan pesan ulang tahunnya yang keenam ini, yaitu Nourishing People and Planet (ipb.ac.id)