News

Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University menerima kunjungan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tegal pada (1/12). Bertempat di ruang sidang Fapet, rombongan yang terdiri dari Kepala Bappeda beserta jajarannya. Dr. Sugeng Santoso, pihak yang menjembatani pertemuan tersebut menjelaskan bahwa setiap tahun ada kegiatan IPB di Tegal (Bappeda). Dosen Fakultas Pertanian IPB University ini mengatakan jika akan lebih baik jika ada orang IPB lebih banyak berpartisipasi di Tegal.

Dekan Fapet, Dr. Idat Galih Permana menyambut baik kunjungan tersebut. Agenda kunjungan adalah mendiskusikan kerjasama Fapet dengan Kab. Tegal melalui program pengembangan kambing dan domba di Kab. Tegal. “Tegal merupakan daerah lintasan Jateng ke Jabar, suatu kondisi yang strategis untuk pengembangan ternak tidak hanya untuk kebutuhan Tegal namun juga Jabotabek” ujar Dekan Fapet dalam pembukaan acara tersebut.

Kepala Bidang Perekonomian dan Sumberdaya Alam Bappeda Tegal,  Sigit Dwi Nugroho S, S.TP menyampaikan beberapa poin penting perihal kerjasama antara Kab. Tegal dengan IPB. Diawali tahun 2006 Bappeda Kab. Tegal bekerja sama dengan IPB untuk menyusun masterplan pertanian hingga saat ini sudah terjalin kerjasama lainnya termasuk KKN mahasiswa dan pengabdian masyarakat. “Pada tahun ini, menjajaki Kedaireka pertanian. Untuk peternakan kami melihat potensi daging kambing dan domba untuk kebutuhan sate tegal. Ada 200 warung sate di 5 kecamatan di Tegal  dengan kebutuhan : 500-1000 ekor per hari dan saat ini belum ada teknologi memperbanyak domba” ungkapnya.

Rencana tersebut didukung pula oleh kehadiran Prof. Asep Gunawan dan M. Baihqi, M.Sc  yang nantinya akan terlibat langsung dalam kerjasama tersebut. Menurut Prof. Asep, dengan adanya kedaireka dapat lebih mempercepat program tersebut “Inovasi dan kolaborasi hal yang luar biasa untuk pemda, kami terus lakukan perbaikan dan identifikasi kualitas bibit dan daging premium yang kaya akan kandungan mineral, anti hipertensi dan sudah menemukan marker seleksi untuk keempukan” ujar peraih penghargaan People of The Year Metro TV 2022 ini.

Ketua Departemen INTP Fapet, Prof. Anuraga Jayanegara turut mendukung program tersebut. “Kami siap berkolaborasi, di INTP ada pakan ada nutrisi, khusus domba ada standar kebutuhan dan kami akan rekomendasikan kebutuhan zat gizi” ujarnya. (Femmy)

Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University sepakat menjalin kerjasama dengan PT. Performa Qualita Mandiri. Penandatanganan Perjanjian Kerjasama dilaksanakan di Ruang Sidang Fapet, Kampus IPB Dramaga Bogor, (1/12). Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Kerjasama Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof Irma Isnafia Arief mengatakan bahwa kerjasama ini meliputi bidang pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat dan mahasiswa MBKM dsan bisa juga mendapatkan nama untuk IKU.

Turut hadir pada acara tersebut Dr. Idat Galih Permana, Dekan Fapet yang  dalam sambutannya mengungkapkan bagaimana seorang inovator mengembangkan kerjasama dan mahasiswa dapat melakukan pengembangan inovasi lebih lanjut. “Selain itu, kerjasama dengan Fapet semakin luas juga mendorong para dosen bekerja sama khususnya mengembangkan hijauan” ujarnya.

Desi Maryanti, Direktur PT. Performa Qualita Mandiri mengapresiasi kerjasama tersebut untuk memberikan kesempatan mahasiswa fapet untuk bisa terlibat di dalam kegiatan pengembangan produk yang akan dipasarkan. “Perusahaan kami bergerak di bidang rehabilitasi lahan. Keterlibatan mahasiswa dalam kedaireka ini bisa saling sharing pengalaman, ilmu, diharapkan bisa memanfaatkannya” jelasnya. Desi juga berharap kerjasama ini bisa menambah dan memberikan kepercayaan diri. Kepada mahasiswa yang terlibat dan dari perusahaan bisa berkontribusi memberikan kesempatan kerja.

Prof. Panca Dewi Manu Hara Karti, Guru Besar Fapet yang menginisiasi kerjasama ini menjelaskan “Program kita di Kedaireka mengenai satu produk Miko-Seedcookies, media tanam yang kita gunakan di lahan pasca tambang merupakan kolaborasi antara SEEDCOOKIES dengan MIKORIZA” jelasnya. Lebih lanjut dipaparkan bahwa paduan antara media yang mampu menjadi tempat tumbuh benih serta bibit yang mampu menempel di area-area marginal dengan kemiringan ekstrim dengan fungi yang mampu meningkatkan kemampuan bibit bertahan dan tumbuh di lingkungan ekstrim. “Kita mengurangi pembiayaan untuk nursery, dalam program ini ada 2 lokasi, lahan pasca tambang semen di Narogong dan lahan pasca tambang batubara dan tujuannya agar berhasil mendapat satu produk yang bisa kita komersialisasi” pungkasnya (Femmy)