News

Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan, Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University menggelar kegiatan Gerakan Fapet Sehat yang diawali dengan Jalan Pagi Sehat (Japas) dengan rute sekitar kampus IPB Darmaga. Sebanyak 86 orang warga Fapet yang terdiri dari pimpinan, dosen, tenaga kependidikan, tenaga kebersihan serta Agrianita mengikuti kegiatan tersebut pada 25/3.

Gerakan Fapet Sehat diinisiasi oleh Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan Fakultas Peternakan Dr. Sri Suharti “Acara jalan pagi sehat merupakan rangkaian gerakan fapet sehat. Selama masa pandemi aktivitas terbatas secara offline, ketika sudah mulai relaksasi kita lakukan jalan pagi sehat” jelasnya.  Selain itu, Fakultas Peternakan juga mengadakan lomba kebersihan untuk memberi penghargaan kepada para tenaga kebersihan supaya mereka lebih termotivasi lagi di dalam kinerjanya dan menjaga kebersihan di lingkungan Fakultas Peternakan.

Dekan Fakultas Peternakan IPB University, Dr Idat Galih Permana hadir dan memberikan semangat kepada para peserta seusai mengelilingi kampus sejauh 2 kilometer. “Sudah kedua kali kita mengadakan japas, sudah lama kita tidak melakukan kegiatan bersama. Hari ini juga kita akan mengumumkan juara lomba kebersihan yang beberapa waktu lalu kita lakukan penilaian oleh ibu-ibu agrianita yang bertujuan untuk kita menciptakan kebersihan dari seluruh lingkungan kampus. Pada akhirnya yang paling penting adalah kebersamaan dan silaturahmi kita” ungkapnya. 

Dalam kesempatan tersebut hadir pula WR 4 IPB Prof. Erika B. Laconi. “Silaturahim ini harus tetap terjaga, karena dengan tugas yang banyak, kita harus sehat. Oleh sebab itu jalan pagi ini kalau bisa dirutinkan saja sebulan sekali, karena dengan keluar mungkin virus tidak akan ikut kita. Semakin banyak kita di rumah semakin banyak penyakit yang ada di kita. Saran saya semuanya mari kita mulai masuk ke kampus” ujarnya. Beliau juga berpesan agar  semua dosen dan tendik bekerjasama membantu fakultas peternakan untuk berkembang dan maju karena kita adalah Godfathernya untuk di peternakan.

Acara ini juga menghadirkan tausiyah Ramadhan oleh Prof. Anuraga Jayanegara. Dalam tausiyahnya beliau menyampaikan perihal kewajiban berpuasa. “Ternyata puasa itu lintas syariat, lintas umat, tujuannya agar kita semua menjadi orang yang bertakwa” jelasnya setelah mengutip surat Al Baqarah ayat 183. Prof. Anuraga juga dengan mengurai mengenai ketakwaan baik secara vertikal, horizontal maupun berkaitan dengan lingkungan/alam semesta serta menjelaskan mengenai tingkatan ibadah puasa, apa-apa saja yang dilakukan selama bulan ramadhan serta  kaitan sejarah dan kejadian yang terjadi pada bulan ramadhan. (Femmy).

Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan penghargaan kepada Wakil Gubernur Sumatera Barat, Dr Ir Audy Joinaldy, SPt, MSc, MM, IPM, ASEAN, Eng sebagai Wakil Gubernur dengan Gelar Akademik Terbanyak. Penyerahan penghargaan MURI dilaksanakan di Kampus IPB Dramaga, Bogor (16/3). Dr Audy adalah alumni IPB University dari Fakultas Peternakan.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor bidang Internasionalisasi, Kerjasama dan Hubungan Alumni IPB University, Prof Dodik Ridho Nurrochmat mengucapkan selamat dan mengapresiasi atas penghargaan rekor MURI yang diraih Dr Audy. Ia mengatakan menempuh ilmu itu adalah sesuatu yang baik dan menjadi seorang praktisi bisnis, birokrat sekaligus ilmuwan secara bersamaan itu tidak mudah.

“Birokrat itu karakternya konservatif, akademisi berkarakter rasional komprehensif dan praktisi mempunyai karakter pembaharu. Sehingga ini adalah suatu yang sulit dalam satu waktu. Untuk mendapatkan gelar terbanyak, harus dengan sekolah yang betul dan proven sehingga juri harus melihat bukan hanya banyak tapi juga dengan kualitas sehingga dapat menjadi sebuah penghargaan,” ujarnya.

Direktur Operasional MURI, Jusuf Ngadri mengatakan bahwa MURI adalah lembaga yang mencatat karya, karsa dan prestasi yang luar biasa dengan kategori yang pertama inovator. Menurutnya, Gubernur Sumatera Barat adalah seorang anak muda yang multi talenta mulai dari pengusaha, akademisi, politikus dan tokoh milenial.  "Beliau adalah seorang wakil gubernur dengan gelar terbanyak dan tidak kurang dari lima gelar akademik serta dua gelar non akademik,” ucapnya.

Wakil Gubernur Sumatera Barat, Dr Audy Joinaldy mengatakan bahwa dengan banyaknya gelar ini adalah sebuah amanah sekaligus tantangan terutama untuk Sumatera Barat dan Indonesia.  "Semoga bisa memberi inspirasi para milenial dimanapun berada untuk selalu berkarya dan melakukan yang terbaik. Jangan menjadi generasi muda yang taker, jadilah generasi yang giver dalam hal materi, ide, waktu, tenaga dan pikiran” ucapnya (ipb.ac.id)