News

Dalam rangka Dies Natalis ke 59, IPB University menggelar Malam Penghargaan IPB tahun 2022 pada (4/10). Acara yang diselenggarakan di IICC Bogor dan disiarkan secara langsung di kanal YouTube IPB TV ini juga sekaligus sebagai penutupan dari seluruh kegiatan Dies Natalis IPB. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai wujud apresiasi IPB kepada para Dosen, Tenaga Kependidikan,  Mahasiswa, Alumni, Unit Kerja dan peran Mitra atas dedikasinya dalam membangun IPB.

Dalam Malam Penghargaan IPB University 2022 ini Fakultas Peternakan turut ambil bagian dalam acara tersebut dengan diraihnya penghargaan sebagai Unit dengan Penelitian Kompetitif Nasional dan Desentralisasi Terproduktif 2022. Penghargaan dan ucapan selamat disampaikan oleh Rektor IPB Prof. Arif Satria kepada Dekan Fakultas Peternakan Dr. Idat Galih Permana.

Dalam kesempatan terpisah Dekan Fakultas Peternakan menyampaikan bahwa penghargaan ini adalah bentuk apresiasi IPB kepada seluruh dosen di Fakultas Peternakan yang selalu bersemangat berkompetisi dalam memperoleh pendanaan serta menjalankan penelitian dengan baik. Dr. Idat lebih lanjut mengatakan bahwa “Sebanyak lebih dari 60 judul penelitian dengan jumlah dana lebih dari 7,5 Milyar yang berasal dari skema kompetitif dan desentralisasi IPB dilaksanakan oleh dosen Fakultas Peternakan.”

Pada Malam Penghargaan IPB University ini Prof. Anuraga Jayanegara mendapatkan penghargaan sebagai Dosen  dengan Kinerja Publikasi Terbaik. Prof. Anuraga adalah dosen dari Fakultas Peternakan yang sangat produktif dalam menulis publikasi internasional. Selain banyak melakukan penelitian, keahliannya dalam Meta Analysis membuatnya semakin produktif menghasilkan publikasi di jurnal internasional terindex Scopus. Dalam portal SINTA yang dikeluarkan oleh Dirjen Dikti, Prof. Anuraga merupakan Penulis dengan urutan tertinggi di IPB. Saat ini Prof. Anuraga memiliki Scopus H-index 21, Google Scholar H-index 27, dan Sinta Score Overall 3.761.

Dosen Fakultas Peternakan yang juga memperoleh penghargaan adalah Prof. Irma Isnafia Arief sebagai Dosen dengan Kinerja Pendidikan Terbaik Fakultas Peternakan Prof. Irma adalah dosen dengan BKD (Beban Kinerja Dosen) yang tinggi serta mendapat nilai EPBM (Evaluasi Penilaian Belajar Mengajar) dari mahasiswa sangat baik. Prof. Irma juga sangat aktif dalam menjalankan penelitian serta produktif dalam menghasilkan publikasi. Pada tahun ini salah satu inovasi hasil penelitian Prof. Irma yaitu Yoghurt Rosela telah dikerjasamakan dengan salah satu perusahaan dalam skema Matching Fund program Kedaireka. “Saya sangat terharu dan berterimakasih kepada Pimpinan IPB, Pimpinan Fakultas Peternakan, kepada kolega dan sahabat dosen, tendik serta mahasiswa yang sangat memberikan support dalam pelaksanaan tugas pendidikan dan Tri Dharma Perguruan Tinggi lainnya. Semoga Allah SWT memberikan keberkahan untuk IPB, Fapet serta semua civitas akademika. Sukses dan lancar menjalankan tugas sehari-hari” ujarnya dalam sebuah wawancara setelah penganugerahan penghargaan tersebut (Femmy).

Tim peneliti program Matching Fund tahun 2022 IPB University berkolaborasi dengan Mitra Peternakan Sinar Harapan Farm Sukabumi. Tema risetnya adalah Aplikasi Sistem Free Range Ayam IPB-D1 Penghasil Daging Fungsional melalui Pemberdayaan Kelompok Ternak.
 
Program yang diketuai oleh Prof Cece Sumantri, Guru Besar Fakultas Peternakan IPB University diawali dengan kegiatan pelatihan formulasi pakan berbasis bahan pakan lokal dan budidaya ayam IPB-D1 sistem free range, (25/9). Kegiatan pelatihan di gelar di Kandang Sinar Harapan Farm, Jampang Tengah, Sukabumi. 
 
“Ada sekitar 65 peserta yang hadir. Mereka adalah peternak, siswa sekolah, mahasiswa, dosen, perwakilan dari pemerintahan desa serta perwakilan dari pemerintah Kecamatan Jampang Tengah,” ujar Prof Cece.
 
Prof Cece berharap pelatihan ini memberikan manfaat bagi peternak sehingga bisa menghasilkan pertumbuhan ternak cepat, daging berkualitas tinggi, tahan terhadap beberapa serangan penyakit.
 
“Peserta mendapatkan materi formulasi pakan berbasis bahan pakan lokal dengan budidaya free range pada ayam IPB-D1. Narasumbernya adalah Prof Sumiati, Guru Besar Fakultas Peternakan IPB University dan Bapak Usep Setiawan, SIP selaku pengelola peternakan di Jampang Tengah,” ujarnya.
 
Dalam paparannya, Prof Sumiati mengatakan pentingnya formulasi ransum agar ransum yang diberikan kepada ternak memenuhi kebutuhan zat-zat nutrisi dan sesuai dengan kemampuan konsumsinya.
 
“Formulasi bahan pakan dapat menghasilkan ayam yang tumbuh dengan kualitas daging yang lebih baik serta mudah dalam mendapatkan bahan-bahannya. Peternak bisa menggunakan bahan pakan yang mudah didapat di sekitar kita, seperti jagung, dedak, ampas tahu, tepung ikan, dan bahan pakan lainnya,” ujarnya saat mempraktikkan pencampuran pakan dengan bahan lokal. Prof Sumiati mencampur jagung kuning, dedak padi, ampas tahu, bungkil kacang kedelai, tepung ikan, minyak sawit, CaCo3, NaCl, premix, mintrex Zn 16.
 
Sementara itu, Usep Setiawan, SIP selaku Pengelola Peternakan di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Peternakan Jampang Tengah menjelaskan tentang pemeliharaan Ayam IPB D-1 Sistem Free Range.
 
“Pemeliharaan ayam dengan sistem free range memiliki beberapa keunggulan. Ayam akan lebih aktif karena leluasa untuk bergerak serta bisa mendapat pakan tambahan seperti rumput, cacing, serangga. Walaupun ayam kampung tapi kualitasnya tidak kampungan," ujarnya (ipb.ac.id)