News

foto : www.msm.nlDelegasi tingkat tinggi IPB, mengunjungi Maastricht School of Management (MSM)  dalam rangka menjalin kerjasama kelembagaan,  dalam pembentukan  Pusat Ilmu Pengetahuan Berkelanjutan  di IPB (30-31 Okt 2017).  Hadir dari  IPB diantaranya  adalah : Wakil Rektor bidang Penelitian dan Kerjasama IPB,  Dekan Fakultas Peternakan, dan  Prof. Luky Abdullah.  Pusat ini diharapkan  akan menjadi jangkar untuk penelitian multi-disiplin dan pendidikan eksekutif.

Kerja sama ini dikembangkan  menyusul atas suksesnya kerjasama antara MSM dan IPB pada beberapa waktu yang lalu, pada bidang pengembangan bisnis dan kewirausahaan yang berkelanjutan yang merupakan kontribusi dari MSM untuk IPB.  kerjasama dengan MSM telah menghasilkan 83 mahasiswa yang telah lulus pada Sekolah Bisnis IPB dengan spesialisasi pengembangan bisnis berkelanjutan tahun 2009.

Adapun Kerja sama yang masih berlangsung sampai tahun ini adalah kerjasama di bidang logistik Peternakan. MSM bersama dengan Universitas Wageningen dan Aeres Group of agricultural education institutes, mendukung IPB dalam menyiapkan program pendidikan logistik peternakan  di Fakultas Peternakan IPB.  Prioritas kerjasama tersebut dilakukan pada bidang penelitian secara bersama-sama.  

International Steering committee dari pihak belanda, menyatakan kepuasan mereka atas hasil yang dicapai pada kerjasama yang telah dilakukan. Dr Anas Miftah Fauzi, selaku Wakil Rektor IPB untuk Penelitian dan Kerjasama Internasional, menekankan bahwa proyek tersebut berada di tengah prioritas nasional, yang mana  atas permintaan Presiden RI, yang meminta agar IPB lebih menekankan pada pendidikan dan penelitian agro logistik.

Lebih dari 500 penangkar burung Kenari dan Love Bird mengikuti kontes Burung Hias Road To The Trophy of SEAMEO BIOTROP Golden Anniversary dengan tema Promoting Sustainable Utilization of Songbird. Kontes diadakan oleh SEAMEO BIOTROP, Fakultas Kehutanan dan Fakultas Peternakan IPB serta didukung oleh Paguyuban Penggemar Burung Kenari (PAPBURI) Klaten Chapter JABODETABEK dan SILOBUR Indonesia. Acara tersebut dilaksanakan pada hari Minggu 29 Oktober 2017 dan bertempat di Convention Hall SEAMEO BIOTROP Bogor.

Dalam kegiatan ini, panitia menggunakan sistem perlombaan burung hias yang baru, sehingga peserta lomba wajib mendaftarkan burung hasil penangkaran yang memiliki catatan silsilah yang jelas. Kontes burung hias ini merupakan langkah awal dalam konservasi burung hias di Indonesia. 

Direktur Seameo Biotrop, Irdika Mansur mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai salah satu upaya konservasi burung yang telah berhasil dilakukan berbagai pihak melalui penangkaran. “Tujuannya, pelepasliaran dan peningkatan populasi burung di alam serta untuk pengembangan hobby dan komersil sebagai burung peliharaan dan burung hias untuk lomba,” kata Irdika, Minggu 29 Oktober 2017 dalam sambutannya. Menurutnya, penangkaran burung di Indonesia telah berkembang dengan baik karena selain sebagai hobby juga dapat menjadi sumber mata pencaharian. Namun demikian, lanjut Dia, dalam praktiknya kegiatan penangkaran dan pemanfaatan burung Indonesia masih mengalami permasalahan menyangkut perijinan, perdagangan dan sebagainya.

Irdika berharap kegiatan ini mampu meningkatkan wawasan berbagi pihak sehingga dapat mendukung pengembangan konservasi dan pemanfaatan burung yang berkelanjutan serta mencari solusi untuk mengatasi permasalahannya.