News

Himpunan Mahasiswa Rekayasa Pertanian ITB  melakukan kunjungan ke Fakultas Peternakan IPB, Rabu, 21 Desember 2016. Kunjungan tersebut dilaksanakan dalam rangka  studi banding dan silaturahmi serta saling sharing seputar manajemen keorganisasian dan pengembangan keilmuan.

Rombongan yang berjumlah sekitar 12 orang mahasiswa ini diterima oleh perwakilan dari semua Organisasi kemahasiswaan Fapet IPB. Study banding diawali dengan presentasi yang dilakukan di Ruang Kerjasama Fapet IPB. Presentator dari Himarekta ITB diwakili oleh Adna Daniel selaku ketua divisi eksternal. Dari pihak Ormawa Fapet, presentasi dilakukan oleh masing-masing ketua ormawa dari mulai DPM, BEM, Famm Al An'am, Kepal D, Himaproter dan Himasiter. Dalam sesi ini dari masing-masing organisasi memaparkan struktur organisasi dan proker-proker yang ada di masing-masing organisasi.

Setelah sesi presentasi dan diskusi kemudian para peserta studi banding melakukan kunjungan ke tempat-tempat penting di lingkungan fakultas peternakan sampai ke LK Fapet. Para peserta studi banding berkeliling kandang A dan B sambil menikmati dinginnya dan nikmatnya susu Fapet. Sesi terakhir adalah penyerahan kenang-kenangan dari Himarekta ITB ke Ormawa Fapet dan selanjutnya diadakan foto bersama langsung di lahan pastura kandang B. Pukul 17.15 rombongan dengan menggunakan mobil listrik menuju Masjid Al-Hurriyah untuk selanjutnya pulang ke Bandung (Source : DPM-D Fapet IPB).

Institut Pertanian Bogor (IPB) menerima penghargaan juara II pada ajang "Anugerah Cinta Karya Bangsa" atau Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) untuk kategori Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum tahun 2016. Penyerahan dilakukan oleh Menteri Perindustrian RI, Airlangga Hartarto, Selasa (20/12), bertempat di Ruang Garuda, Gedung Kementerian Perindustrian RI.

Penetapan penghargaan pemenang berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 706/M-IND/Kep/11/2016 tanggal 14 November 2016 tentang Pemberian Penghargaan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri Anugerah Cinta Karya Bangsa Tahun 2016. Sekretaris Institut (SI) IPB, Dr. Ir. Ibnul Qayim berkesempatan mewakili Rektor IPB menerima penghargaan tersebut.

Melalui Anugerah Cinta Karya Bangsa, Rektor IPB menyampaikan, semua perguruan tinggi negeri dan swasta turut mendorong pelaku industri nasional agar terus memacu Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), memperkuat basis produk nasional agar mampu bersaing di pasar dalam negeri dan menjadi prioritas bagi belanja pemerintah dan dunia usaha. Terutama menumbuhkan komitmen semua pihak untuk senantiasa meningkatkan penggunaan produk dalam negeri.

Penilaian terdiri dari 4 indikator, yaitu Komitmen, Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pelaporan dalam rangka senantiasa meningkatkan penggunaan produk dalam negeri oleh Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum yang bersangkutan.

Sesuai Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2009 tentang Penggunaan Produk Dalam Negeri dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, setiap instansi pemerintah diwajibkan melakukan langkah-langkah sesuai kewenangan masing-masing guna memaksimalkan penggunaan barang/jasa produk dalam negeri termasuk rancang bangun dan perekayasaan nasional, serta penggunaan penyedia barang/jasa nasional dan memberikan preferensi harga untuk barang produksi dalam negeri dan penyedia jasa pemborongan nasional kepada perusahaan penyedia barang/jasa sesuai ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Perpres Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

Dalam rangka mendorong diterapkannya optimalisasi penggunaan produk dalam negeri, Menteri Perindustrian RI telah menerbitkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pedoman Penggunaan Barang/Jasa Produk Dalam Negeri.

Sesuai pedoman tersebut Kementerian Perindustrian RI melakukan penilaian dan memberikan peringkat setiap tahun kepada Pimpinan Kementerian Negara/Lembaga/Satuan Perangkat Daerah, BI, BHMN, BUMN, BUMD, dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) terhadap penggunaan produk dalam negeri dalam pengadaan barang/jasa pemerintah. (Awl)