News

Indolivestock 2022 Expo dan Forum yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) menghadirkan banyak produk di bidang peternakan, pertanian dan perikanan serta kesehatan hewan. Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University yang menjadi salah satu peserta dalam event ini turut menampilkan beberapa produk dan inovasi.

“Pameran Indolivestock ini sudah kita ikuti sejak beberapa tahun sebelumnya, jadi event ini sangat baik dalam rangka sosialisasi Fakultas Peternakan, tidak hanya sosialisasi terhadap program studi yang ada di Fapet, tapi juga kita memperkenalkan kepada masyarakat luas produk-produk inovasi yang dihasilkan oleh para dosen peneliti di Fapet”ujar Dekan Fakultas Peternakan Dr. Ir. Idat Galih Permana, M.Sc.Agr (7/7).

Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan Fapet IPB Dr. Sri Suharti, S.Pt menyampaikan apresiasi dan kebanggaanya terhadap tim Fapet yang telah berkontribusi dalam pameran Indo Livestock. “Booth-nya luar biasa, paling eye catching dibandingkan dengan booth-booth yang lain. Pengunjung yang datang juga banyak sekali.”ungkapnya. Ia juga menjelaskan bahwa Beragam produk yang ditampilkan menarik perhatian pengunjung, salah satunya adalah  Marzuki yang berasal dari Pekalongan menyampaikan ketertarikannya pada produk pakan ternak sorinfer. “Sebelumnya saya punya ternak ayam, sekarang ingin ekspansi ke ruminansia. Saya akan mencoba sorinfer untuk ternak yang nanti akan dikembangkan” ungkapnya. Pengunjung lainnya, Benazir yang berasal dari perusahaan SMEC grup juga berminat untuk membuka feed mill dan merencanakan untuk bekerjasama dengan produsen Sorinfer. Tidak hanya produk pakan ternak, produk yogurt IPB menjadi primadona di kalangan pengunjung. Selama dua hari pameran, tidak sampai sore yogurt selalu habis oleh pengunjung yang datang.

Selain kalangan umum, pameran ini juga banyak dikunjungi oleh kalangan akademisi bahkan dari warga negara asing. Salah satunya yaitu Andrzej Lozicki, seorang professor dari SGGW University Poland. “Saya melihat begitu banyak produk dan menurut saya sangat menarik karena kebanyakan produk disini memiliki tingkat nutrisi yang tinggi” jelasnya. Lozicki juga berbagi cerita mengenai kerjasama antara universitas dan usaha dan mencoba untuk memproduksi beberapa produk yang sama dalam pameran tersebut. “Kami bekerjasama dengan peternak, dengan usaha kita seharusnya selaras. Karena hal tersebut sangat penting bagi kita dan tentu saja untuk negara” tuturnya. (Femmy)

Fakultas Peternakan (Fapet) berpartisipasi dalam pameran peternakan Indo Livestock di Indonesia yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC) selama 3 hari mulai dari 6 sampai 8 Juli. Opening ceremony dilaksanakan pada hari ini (6/7) dan dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI Dr. Ir. Nasrullah, M.Sc yang mewakili Menteri Pertanian. Dirjen PKH juga menyempatkan untuk mengunjungi booth Fapet IPB bersama Guru Besar IPB Prof. Muladno.

Produk Fapet yang ditampilkan dalam pameran ini antara lain adalah pakan ternak sorinfer, herbal mineral blok (HMB), magot, wafer ternak dan beberapa pakan ternak lain. Selain itu ada juga madu, telur dan makanan berbahan baku daging sapi seperti dendeng dan rendang. Produk olahan susu berupa yogurt juga tersedia di booth Fapet pada acara tersebut.

Indolivestock 2022 Expo dan Forum diselenggarakan oleh PT Napindo Media Ashatama dan tahun ini menjadi kali ke-15 penyelenggaraan acara serta diikuti oleh 200 peserta dari 23 negara. “Kolaborasi dengan pemerintah dalam kegiatan ini untuk bersama-sama mengenalkan teknologi industri peternakan, pertanian dan perikanan secara luas kepada masyarakat dan sebagai wadah informasi dan transfer teknologi di dunia peternakan”jelas Managing Director PT Napindo Media Ashatama, Arya Seta Wiriadipoera.

menjadi wadah berkumpulnya para pelaku usaha dan industri peternakan. Bukan hanya sebagai tempat berkumpul semata, Indolivestock juga menjadi ajang pertukaran informasi inovasi dan teknologi dalam dunia peternakan.

Dalam acara pembukaan tersebut hadir pula Presiden Forum Masyarakat Perunggasan Indonesia (FMPI) Don P Utoyo yang menyampaikan beberapa hal terkait peternakan di Indonesia yang sudah jauh maju ke depan. “Kemajuan ini terjadi berkat kerjasama banyak pihak, antara lain pemerintah, pelaku usaha, akademisi, pers dan publik” ungkapnya. Alumni Fapet IPB angkatan 1 ini juga menerangkan beberapa produk unggulan peternakan di Indonesia yaitu sapi-sapi unggul dari Bali, Madura dan Aceh serta domba Garut. Selain itu teknologi perunggasan ayam yang sudah hampir 70% peternak menggunakan kandang tertutup atau closed house. “Kemajuan-kemajuan teknologi ini bisa ditampilkan di pameran seperti ini”jelasnya. (Femmy)


Lihat Semua Berita >>