FLPI Gelar Pelatihan Metodologi Penelitian Logistik Peternakan
Forum Logistik Peternakan Indonesia (FLPI) bekerjasama dengan Fakultas Peternakan IPB menyelenggarakan Pelatihan Logistik Peternakan Indonesia, di Ruang Sidang Fapet IPB, Kampus Dramaga, Bogor pada kamis 08 Februari 2018. Kegiatan yang mengusung tema “Metodologi Penelitian Logistik Peternakan” ini juga didukung oleh beberapa media partner. Dekan Fapet IPB, Dr. Moh. Yamin, mengatakan, kegiatan ini bertujuan membekali para dosen, mahasiswa dan peneliti IPB dan luar IPB yang berminat pada bidang logistik peternakan. “Selain itu juga dalam rangka meningkatkan kapasitas dosen, mahasiswa serta peneliti sebagai upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian dalam bidang logistik peternakan,” ujarnya.
Dr. Yamin menyatakan bahwa logistik peternakan merupakan bidang multidisiplin dalam ilmu-ilmu pertanian dan veteriner yang bertemu dengan logistik pengolahan teknologi rantai pendingin, ekonomi, dan distribusi. Lebih dari itu, bidang-bidang yang konteksnya lebih luas, seperti kesejahteraan hewan, keamanan pangan, kualitas pangan, daya saing dan kesehatan masyarakat yang memerlukan pengetahuan dari domain ilmu-ilmu tersebut. Lebih lanjut Dr. Yamin menjelaskan, Fapet IPB telah memulai program pendidikan dalam logistik peternakan antara lain dibuka Peminatan Logistik Peternakan pada Program Pascasarjana IPTP dan program Sarjana Plus Logistik Peternakan pada T.A. 2017/2018. Namun, mengingat pentingnya program logistik ini, akhirnya diangkat ke tingkat IPB, sehingga ke depan akan dibuka Program Studi Pascasarjana Logistik Peternakan. Dalam rangka pengembangan dan memelihara kompetensi yang berorientasi program pendidikan tersebut, maka diperlukan upaya untuk menghubungkan para dosen dan mahasiswa dengan hal-hal yang bersifat praktis melalui penelitian yang dapat memberikan kontribusi dan pengembangan sektor ini.
Workshop Konsolidasi Sekolah Peternakan Rakyat di IPB
Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) dan Fakultas Peternakan (Fapet) Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar Workshop Konsolidasi Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) di Ruang Sidang Senat, Gedung Rektorat Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga, Bogor (5/2). Ketua Komisi Ilmu Pengetahuan Dasar AIPI, Prof. Dr. Mien Achmad Rifai menyampaikan konsep SPR 1111 yang telah dikembangkan IPB sejak awal 2013 di Indonesia merupakan bentuk konsolidasi ratusan peternak di setiap lokasi SPR dengan skala kepemilikan 2-3 ekor sapi pedaging per peternak, hingga tercatat minimal seribu ekor sapi indukan. Jumlah ini, terangnya, dapat dipenuhi dalam satu desa atau lebih.
“IPB dengan sumberdaya manusia dan Iptek-nya meningkatkan wawasan, pola manajemen dan bisnisnya, serta keterampilan beternak bagi peternak di SPR tersebut, sehingga terbentuk mental peternak yang tangguh, bersatu, militan dalam berbisnis secara kolektif berjamaah,” ujar Prof Mien Achmad.
Untuk itu, Komisi Ilmu Pengetahuan Dasar AIPI memberi perhatian melalui penyelenggaraan Konsolidasi Pengembangan SPR dengan tema “Konsolidasi Peningkatan Kapasitas Peternak Rakyat”. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat lebih siap, khususnya dalam rangka mencerdaskan para peternak yang umumnya berpendidikan menengah ke bawah.
Acara konsolidasi ini merupakan salah satu rangkaian berbagai kegiatan AIPI, yang dilakukan setiap tahun bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi dan lembaga serta Organisasi Ilmiah dalam kerangka Public Outreach dan Science Literacy.