News

Sebanyak  6 orang mahasiswa asing dari 4 negara mengikuti Summer Course yang digelar oleh Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan IPB. Summercourse yang berlangsung dari tanggal 20 - 28 Agustus ini resmi dibuka oleh Dekan Fakultas Peternakan IPB  di Ruang ruang sidang Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan (20/08/2017). Peserta Summercourse berasal dari Maejo University (Thailand), Kagawa University (Japan), Hebron University (Palestine), dan Women University (Zimbabwe).

Selama 9 Hari, peserta mengikuti rangkaian kegiatan Summercourse yang bertajuk  "Integrated Tropical Livestock Production and Tecnology"  baik di dalam kelas, di Laboratorium, maupun di luar kelas.  Beberapa jadwal kegiatan yang diadakan diantaranya adalah pengenalan sumberdaya ternak dan genetik ternak lokal di indonesia, beserta dengan strategi pemuliaan genetika ternak di masyarakat. peserta juga diajak mengunjungi laboratorium pemuliaan dan genetika ternak di Fapet IPB.  Kegiatan tersebut diadakan pada hari pertama. Hari kedua, peserta diberikan materi tentang pengenalan produksi unggas tropis di Indonesia. Peserta juga diajak untuk mengunjungi kandang produksi unggas tropis di laboratorium lapangan di Fapet IPB. Hari selanjutnya, topik yang disampaikan adalah tentang sistem dan efisiensi pada peternakan tropis terpadu, yang dilakukan di kelas dan di lab lapangan. Hari ke empat, peserta diajak mengunjungi pengolahan produk ternak lokal di sekitar bogor.

Setelah mengikuti rangkaian kegiatan perkuliahan, peserta melakukan presentasi dari hasil pengamatan dan perkuliahan, serta melakukan evaluasi dan diskusi atas kegiatan summer course yang telah dilakukan. Pada akhir kegiatan peserta melakukan kunjungan ke Kebun Raya, Meseum Zoology Bogor, serta mengunjungi tempat tempat bersejarah di Jakarta, sebelum melakukan persiapan untuk pulang ke negaranya masing masing.

 

Prof. Ronny Noor yang baru saja menyelesaikan tugasnya sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan selama 4 tahun di Australia mendapat kehormatan diangkat menjadi Adjunct Professor di almamaternya di University of New England (UNE), Armidale (NSW) Australia.

Berdasarkan surat yang dikeluarkan oleh David Thorsen, Director of Human Resources  UNE, Prof. Ronny Noor akan menjalani peran barunya sebagai Adjunct Professor di School of  Environment and Rural Science, UNE selama 5 tahun mulai tanggal 1 Agustus 2017 disamping tugas utamanya sebagai Guru Besar di Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB). Adjunct Professor adalah seseorang yang diangkat oleh universitas untuk mengajar atau melakukan kegiatan lain bukan sebagai staf tetap, namun memberikan kontribusi secara periodik.

Dalam keterangan kepada wartawan ABC Australia Plus, Sastra Wijaya, Prof. Ronny Noor menyatakan bahwa hal ini merupakan kehormatan besar bagi dirinya yang telah dipercaya oleh UNE  setelah menyelesaikan studi Master dan Doktornya 21 tahun yang lalu di universitas tersebut. "Disamping itu peran ini dinilai sangat strategis dalam pembangunan pertanian di Indonesia khususnya pembibitan ternak mengingat baik IPB  maupun UNE merupakan universitas universitas terkemuka yang memfokuskan dirinya pada ilmu ilmu pertanian dalam arti luas  yang memiliki reputasi internasional." kata Prof Ronny.

Proses nominasi sebagai Adjunct Professor ini memerlukan  proses dan waktu yang cukup panjang, setelah sebelumnya UNE menganugerahkan Distinguished Alumni Award kepada Prof. Ronny Noor pada tahun 2016 lalu karena dinilai telah memberikan kontribusi besar dalam membangun kerjasama pendidikan dan penelitian antara Indonesia dan Australia dalam perannya sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan. Disamping itu nominasi ini juga mempertimbangkan rekam jejak prestasi akademis dan penelitian yang telah dibangun oleh Prof. Ronny Noor selama ini  setelah menyelesaikan studinya di University of New England dalam bidang genetika kuantitatif dan genetika ekologi serta pemuliaan ternak. Dalam peran barunya ini Prof. Ronny Noor akan bermitra dengan para staf pengajar di UNE termasuk dengan  Prof. Julius van der Werf  dan Dr Fran Cowley dari School of Environmental and Rural Science dalam  mengembangkan kerjasama pendidikan dan penelitian dalam bidang  genetika, pemuliaan serta sistem pembibitan  ternak tropis.

Prof. Ronny Noor juga akan melakukan kerjasama pembimbingan mahasiswa kandidat doktor khususnya yang terkait dengan program the ACIAR Indobeef Projects yang saat ini sedang berjalan dalam rangka pengembangan sumberdaya manusia Indonesia di bidang peternakan. Indobeef project merupakan program kerjasama Indonesia dan Australia dalam bidang  pendidikan, penelitian dan pengembangan sumberdaya manusia  untuk pembibitan sapi pedaging di Indonesia.  Disamping itu program ini juga dimaksudkan untuk melakukan peningkatan  value chain peternakan sapi pedaging di Indonesia.

Professor Ronny Noor akan berperan memfasilitasi kerjasama pendidikan dan pengajaran antara Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan UNE dan juga institusi terkait lainnya dalam mengembangkan petanian di Indonesia. Dalam peran barunya ini Prof. Ronny Noor menyatakan bahwa dirinya sangat optimis dapat mengembangkan kerjasama pendidikan dan penelitian lebih jauh lagi dalam upaya untuk memajukan pertanian Indonesia.

Dalam bidang keilmuan Prof. Ronny R. Noor yang mendalami bidang Genetika Kuantitatif dan Genetika Ekologi ini selepas menyelesaikan PhD nya dari University of New England pada tahun 1994. Setelah itu melengkapi bidang keilmuannya dengan melakukan kerjasama penelitian dengan mengikuti program post-doctoral dan trainingnya di Jepang, Amerika, Jerman, Swedia, Malaysia serta Thailand. Selama karirnya Prof. Ronny R. Noor yang tercatat pernah menduduki posisi Dekan dan Wakil Kepala bidang penelitian Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB). Dia juga telah membimbing dan meluluskan ratusan mahasiswa baik di di level S1, S2 dan S3.

Di samping itu kegemarannya menulis telah menghasilkan ratusan judul baik dalam bentuk buku, karya ilmiah dan tulisan ilmiah popular lainnya. Dalam karirnya, Prof. Ronny R. Noor pernah tercatat membantu pengembangan sumberdaya manusia untuk pelestarian sumberdaya ternak di International Livestock Research Institute (ILRI) FAO. (australiaplus.com)