IPB Ciptakan Pakan Ternak Kaya Nutrisi dari Limbah Industri

Guru Besar Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Ir Erika Budiarti Laconi, M.Si mengembangkan sebuah pakan berkualitas berbahan dasar produk sampingan industri perkebunan. Industri yang ikut terlibat dalam pengembangan pakan ternak yaitu industri sawit, kakao dan kelapa olahan. Potensi produk sampingan yang berasal dari perkebunan sangatlah baik, dimana mayoritas masyarakat Indonesia terjun di bidang pertanian, perkebunan, perikanan dan kehutanan.

Pengembangan pakan dari hasil sampingan perkebunan dilakukan dengan berbagai cara mulai dari perlakukan fisik  seperti perajangan, penepungan hingga hidrotermal dan  perlakuan kimiawi (hidrolisis, amoniasi), perlakuan biologis (ensilase dan bio-konversi) serta biofermentasi. Siaran pers Humas IPB, dijelaskan hasil sampingan yang dihasilkan dari industri kelapa sawit berupa daun, pelepah, bungkil inti sawit, lumpur sawit, serabut perasan buah sawit, tandan kosong, dan cangkang.

Hasil sampingan ini setelah dilakukan pengolahan kurang lebih 10 - 40 persen hasil dapat diberikan pada ternak. Pengolahan terhadap kakao dengan memanfaatkan pod kakao, kulit biji kakao dan bubuk kakao yang dapat menjadi sumber energi ternak. Pod kakao yang tertinggal di sekitar tanaman dapat menimbulkan infeksi jamur Phytophtora palmivora yang menyebabkan Black Pod Disease yang menghasilkan kanker pada batang dan daun kakao.

"Pemberian kombinasi ransum yang diperoleh dari hasil sampingan kelapa sawit, kakao, dan kelapa dapat meningkatkan bobot badan rerata sebesar 1,2 - 1,5 kilogram per ekor per harinya. Pakan dapat menghasilkan ternak yang lebih sehat dengan produktivitas meningkat. Dengan aplikasi zero waste dan tidak ada limbah dapat berjalan dengan baik," ujar Prof Erika.

Menurut Prof. Erika, pemberian pakan berkualitas baik dan dapat diterima dengan baik pada ternak menjadi hal penting, agar ternak dapat bertahan hidup dan menghasilkan produk berlebih.

"Dengan adanya pemanfaatan produk sampingan, selain dapat menurunkan biaya pembuatan pakan, juga dapat meningkatkan hubungan antar lintas sektor,” ujar Guru Besar yang akrab disapa dengan Bunda ini. Dengan pemberian pakan yang berkualitas baik sehingga dapat memacu pertumbuhan ternak dengan baik dan mengurangi ketergantungan impor pakan ternak (http://bogor.tribunnews.com)