Prestasi

  • Sebanyak 15 proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Fakultas Peternakan IPB  berhasil mendapatkan dana hibah PKM dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti). Adapun jumlah total proposal PKM mahasiswa Institut Pertanian Bogor mendapatkan dana hibah dari DIKTI adalah sebanyak 205 buah.

    Tahun ini setidaknya terdapat sekitar 3.646 proposal dari berbagai perguruan tinggi Indonesia yang lolos mendapatkan dana hibah penelitian PKM Dikti. Seluruh proposal yang didanai nantinya akan bersaing dalam kompetisi tingkat nasional yaitu Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke- 29 di Institut Pertanian Bogor (IPB). PKM ini dilaksanakan bagi seluruh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi se-Indonesia.

    Judul - judul proposal PKM Fapet IPB tersebut adalah :

    1. Scruble Facial Wash" Pembersih muka kaya mineral sebagai anti acne expolation melalui pemanfaatan limbah hasil ikutan ternak dalam upaya peningkatan nilai ekonomi dan meminimalkan limbah lingkungan
    2. Cacha Sumo (Cairina moschata superior mother) eksplorasi penetasan alami embrio entok sebagai optimalisasi pendapatan masyarakat pedesaan
    3. ekskreta burung merpati lokal (columbia livia) sebagai bahan alternatif dalam proses pra penyamakan kulit yang ramah lingkungan
    4. Inovasi carrier premix berbahan ampas rumput laut gracilaria sp sebagai feed additive dalam ransum sapi perah periode laktasi
    5. efektivitas pakan adiktif dari daun akar wangi vetiveria zizanioides dalam menurunkan radikal bebas darah dan meningkatkan performa kambing perah
    6. Peningkatan pemanfaatan limbah pucuk tebu saccarum officinarum dengan teknologi hjauan fermentasi (hi-fer) sebagai pakan untuk penggemukan sapi potong
    7. Pengaruh lactobacilus achidopilus dan Bifidobacterium bifidum sebagai probiotik terhadap konsumsi pakan, PBB dan motralitas anak kambing baru lahir
    8. Pengaruh enzim protease dalam menurunkan kadar amonia pada ekskreta ayam broiler menggunakan getah tanaman biduri (calotropis gigantea)
    9. Pemanfaatan tanaman kacang kupu (clitoria ternatea) sebagai bahan pakan aditif untuk meningkatkan kualitas telur puyuh
    10. Pengaruh penambahan limbah biodiesel kemiri sunan (Reutealis trisperma) sebagai  sumber saponin terhadap karakteristik fermentasi defaunasi protozoa dan produksi gas metana cairan rumen secara in vitro
    11. Formula feed suplement dengan ekstrak pati singkong sebagai probiotik "suplemen +" untuk meningkatkan kualitas karkas ayam
    12. AGRIPEDIA "usaha pertanian berbasis syariah sebagai wadah inovasi pertanian yang solutif dan inovatif
    13. edelweis, Pemanfaatan limbah kelapa sebagai kerajinan inovatif dan fashionable berbasis eco friendly solusi peningkatan daya saing produk lokal dalam persaingan pasar global
    14. CLBK (case lembut dan lentur berbahan bulu kelinci) memberi kenyamanan dan keindahan pengguna gadget
    15. "Masyatik" makanan sehat, bayar plastik, edukasi makanan sehat dan pemanfaatan sampah plastik untuk anak usia sekolah dasar

    Selamat untuk Kelompok PKM Fapet IPB yang berhasil lolos !

  • Dengan membuat disain methane detector dari bentuk sirkuit menjadi digital, Sofyan, S.S, Manajer Teknis Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor (IPB) berhasil mewakili IPB dalam Lomba Akademisi Berprestasi Tingkat Nasional Kategori Pranata Laboran. “Karya saya tersebut sudah didaftarkan di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual. Peluang terbuka bagi saya dapat menjual alat ini jauh lebih murah dibandingkan dengan membeli dalam bentuk utuh, dan sudah ada peneliti dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Loka Penelitian Kambing Potong Kementerian Pertanian, Propinsi Sumatera Utara yang memesan alat methanedetector ini apabila sudah dikomersialisasikan,” ungkap Sofyan.

    Keunggulan methane detector ini diantaranya: disain lebih praktis dan sederhana sehingga dapat dibawa ke lapangan, metode analisis lebih sederhana, waktu analisis lebih cepat, pemakaian bahan kimia lebih hemat, pengoperasian alat lebih mudah dipahami, akurasi data analisis lebih valid, pelayanan pengabdian masyarakat lebih efektif  dan efisien serta biaya pembelian lebih murah.

    Selain disain methane detector, Sofyan juga membuat inovasi berupa alat-alat laboratorium dari alat-alat yang sederhana yang dipakai ibu rumah tangga sehari-hari di dapur seperti hotplate biasa. Alat-alat tersebut sangat menunjang pelaksanaan praktikum agar  lebih efektif dan efesien. Terlebih jumlah alat-alat laboratorium terbatas tidak sebanding dengan jumlah kelompok praktikum mahasiswa. Alat ini sangat penting pada proses destruksi protein untuk mengetahui kadar protein bahan pakan yakni memanaskan sampel. Kekurangan hotplate biasa ini  adalah proses pemanasannya agak lama. “Namun saya mensiasatinya dengan menambahkan katalisator agar proses destruksi proteinnya cepat. Penggunaan hotplate ini masih mengikuti kaidah ilmiah,” jelas  Mahasiswa S2 Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan  Lingkungan  (PSL) IPB ini.

    Sofyan bersama teman-temanya juga membuat Heater Extractor Apparatus yakni alat analisis kadar serat kasar, kalsium dan fosfor. “Laboratorium kami hanya memiliki enam buah, itu pun sudah berusia tua dan  tidak cukup untuk keperluan praktikum mahasiswa. Saya coba disain alat ini dan meminta bengkel mesin biasa untuk membuatnya dua buah lagi. Hasilnya, Heater Extractor Apparatus sederhana, murah dan buatan lokal,” urai Pranata Laboratorium Pendidikan Berprestasi II Tingkat Fakultas tahun 2014 ini.  Sementara Heater Extractor Apparatus yang ada buatan impor, proses pengadaannya pun membutuhkan waktu lama seperti tender dan belum tentu disetujui. Sedangkan buatan bengkel ini biayanya murah dan pengadaannya cepat. Biaya pembuatannya diambil dari biaya operasional laboratorium. Alat-alat tersebut sudah lulus uji profisiensi atau uji banding dengan 38 laboratorium lain di Indonesia oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Uji profisiensi bertujuan untuk menguji kualitas atau mutu hasil uji suatu laboratorium dengan menggunakan Z-score. (ris - ipbmag)

  • Dua orang Dosen Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan meraih prestasi internasional di akhir bulan Juli 2016. Kedua dosen berprestasi tersebut adalah Prof.Dr.Ir. Yuli Retnani, MSc dan Prof.Dr.Ir. Sumiati, MSc, yang  meraih prestasi The Best Oral Presentation dalam Tropical Animal Science and Production (TASP 2016) pada 26-29 Juli 2016 di Bangkok Thailand.

    Tropical Animal Scence and Production dihadiri peserta dari berbagai negara diantaranya Malaysia, Thailand, Tiongkok, Netherland, Vietnam, Iran, Turki dan Jepang. Dari sekitar 150 peserta yang berpartisipasi dalam seminar ini, dua orang dosen INTP berhasil mengharumkan nama IPB dan Indonesia. Pada kesempatan ini, Departemen INTP mengirimkan empat orang dosen, yaitu Prof. Yuli Retnani, Prof. Sumiati, Prof. Nahrowi dan Dr. Asep Sudarman

    Tim dosen INTP memiliki perhatian khusus pada produk lokal, baik bahan pakan maupun jenis ternak yang dikembangkan. Dalam kesempatan ini, Prof. Yuli mengetengahkan materi berjudul “By Feeding Wafer Feed Supplement Stimulates Performance of Local Calves”. Sedangkan Prof. Sumiati membawakan presentasi berjudul "Performance and Production of Functional Duck's Egg Fed" dan "Diet Containing Indigofera Zollingeriana Leaves Meal and Lemuru Fish Oil". Prof. Nahrowi memaparkan “Performance of Laying Hens on Silage Juice Addition” dan Dr. Asep Sudarman menyampaikan “Feed Additive of Betel Leaves Meal (Piper beile I)Use on Ruminants as One of Methane Mitigation Efforts”. (intp.fapet.ipb.ac.id)

  • Tiga orang mahasiswa IPTP berhasil mengharumkan nama peternakan IPB dikancah Nasional. Sherly Wijayanti (D14130018), Irfan Maulona (D14130054) dan Vallen Sakti Maulana (D14130089) berhasil memenangkan Lomba Karya Tulis Ilmiah IV Nasional di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Andalas, Padang. Lomba yang digelar pada tanggal 13-14 Februari 2016 tersebut bertema “Optimalisi Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat” ini memperebutkan hadiah berupa Piala Gubernur Sumatera Barat 2016. Judul Karya yang diusung oleh tiga mahasiswa bimbingan dosen muda Ibu Windi Al Zahra, S.Pt, M.Si ini ialah “BISKIS (Biskuit Kulit Pisang) Inovasi Produk Pangan berbasis Limbah Kulit Pisang sebagai Upaya Ketahanan Pangan dan Alternatif pemenuhan Gizi Balita Indonesia”. Sherly beserta Tim melihat bahwa pemanfatan limbah masih memberikan manfaat jika dikelola dengan baik. Kondisi ini melatarbelakangi mereka menciptakan ide inovatif dibidang ketahanan pangan dan gizi. Selamat untuk Sherly dan Tim, semoga bisa terus meningkatkan prestasi dan memajukan Fakultas Peternakan IPB (waz)

  • Berita membahagiakan dan membanggakan bagi seluruh civitas akademika IPB khususnya, dan seluruh peneliti peternakan Indonesia karena Media Peternakan (MedPet), Journal of Animal Science and Technology, telah berhasil diterima sebagai jurnal yang terindeks SCOPUS pada tanggal 24 Februari 2016. Sudah diketahui bersama bahwa SCOPUS adalah salah satu lembaga pengindeks jurnal internasional terbesar dan bereputasi saat ini.

    Sebagai informasi, MedPet merupakan jurnal ilmiah di bidang ilmu dan teknologi peternakan yang diterbitkan pada bulan April, Agustus, dan Desember dalam edisi cetak dan online oleh Fakultas Peternakan IPB bekerjasama dengan Himpunan Ilmuwan Peternakan. MedPet telah diakreditasi DIKTI sejak tahun 2005 dan telah terdaftar pada beberapa lembaga indeksing jurnal, antara lain Crossref, DOAJ, CABI, EBSCO, Google Scholar, AGRICOLA, Indonesian Publication Index (IPI), dan lembaga pengindeks lainnya.

    Semoga capaian prestasi MedPet ini dapat lebih mendorong publikasi hasil-hasil penelitian bidang peternakan Indonesia dan meningkatkan keterbacaannya di dunia internasional.

  • Institut Pertanian Bogor pada tanggal 2 Juni 2016  menyelenggarakan seleksi Dosen, Ketua Program Studi, dan Tenaga Kependidikan Berprestasi Tingkat IPB Tahun 2016. Prestasi membanggakan berhasil diraih oleh dosen dan tenaga kependidikan Fakultas Peternakan.

    Prof. Dr. Ir. Luki Abdullah, MSc.Agr.  sebagai Dosen Berprestasi Peringkat I dan akan mewakili IPB ke tingkat nasional. Saat ini,  Prof. Luki  bertugas sebagai dosen dan peneliti di Laboratorium Agrostologi, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan IPB. 

    Beliau memiliki sejumlah inovasi dalam penyediaan hijauan pakan ternak berkualitas tinggi dari budidaya tanaman hingga upaya pengawetan, salah satunya adalah Indigofera yang dikembangkan dari hulu sampai hilir sehingga menjadi konsentrat hijau (KoHi).

    Irma Nuranthy Purnama, S.Pt., M.Si. sebagai Tenaga Kependidikan Berprestasi Peringkat I untuk Kategori Administrasi Umum. Beliau bertugas sebagai Technical Editor di Media Peternakan, Journal of Animal Science and Technology sejak tahun 2004. Beliau bertanggungjawab dalam kegiatan administrasi, membantu proses manajemen, dan pengembangan jurnal, serta membantu internasionalisasi Media Peternakan sehingga dapat diindeks salah satu lembaga pengindeks bereputasi,  yaitu SCOPUS, sejak tahun 2016.

    Laeli Komalasari, SP, M.Si. sebagai Tenaga Kependidikan Berprestasi Peringkat II untuk Kategori Pranata Laboratorium. Beliau membuat karya inovasi mesin tetas 200 butir yang dilengkapi dengan inverter sehingga mesin tetap beroperasi meskipun listrik padam. Alat ini masih dalam tahap penyempurnaan untuk dapat digunakan secara layak. Beliau bertugas di Laboratorium Ilmu Produksi Ternak Unggas, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan IPB.

    Selamat atas prestasi yang diraih, semoga dapat memacu prestasi-prestasi lainnya dan memajukan Fakultas Peternakan IPB.

  • Rima SH Martin kembali menorehkan prestasi, kali ini prestasi internasional. Mahasiswa Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan (INTP), Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor (Fapet-IPB) ini berhasil meraih 2nd Best Poster Presentation dalam The 5th International Agriculture Students Symposium (IASS) pada Februari 2016 di Universiti Putra Malaysia. Rima berangkat ke Malaysia bersama enam mahasiswa IPB dari berbagai departemen dalam tim delegasi IPB.

    Acara ini dihadiri peserta dari lima negara yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Tiongkok, dan Jepang. Dari 46 peserta yang berpartisipasi dalam lomba ini, Rima dan tim delegasi berhasil mengharumkan nama IPB dan Indonesia. Penghargaan diraih Rima atas karyanya yang berjudul 'Antibacterial Activity of Banana Peel Extract (Musa paradisiaca) Against Mastitis Bacteria by In vitro Method'.

    Karya tulis yang dibuatnya merupakan hasil penelitian dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dengan pembimbing Dr. Despal. Hasil penelitiannya menunjukkan, ekstrak kulit pisang memiliki kandungan antioksidan tersebut digunakan sebagai antibacterial sehingga mampu menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli yang menyebabkan penyakit mastitis pada sapi perah. (nrk - intp.fapet.ipb.ac.id)

  •  

     

    Fakultas Peternakan IPB berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Stand Expo Fakultas Terbaik dalam acara “Get Closer to IPB Season 6”. Acara yang bertujuan memperkenalkan IPB ke pada masyarakat itu diadakan pada hari Minggu, 20/12/2015 di Graha widya wisuda IPB. Stand Expo yang diisi oleh tim promosi dari Departemen INTP dan Departemen IPTP itu ramai dipadati oleh pengunjung siswa dari berbagai sekolah menengah atas yang ingin mengetahui informasi mengenai IPB. Dengan adanya acara tersebut, semoga peminat Fakultas Peternakan akan semakin banyak dan berkualitas. Selamat kepada tim panitia promosi.

  • Kuliah di IPB merupakan suatu kebanggaan buat saya. Banyak pelajaran dan pengalaman berharga yang tidak dapat dilupakan selama berkuliah di IPB, mulai dari mengenal teman dari berbagai macam daerah dan kebudayaan saat di asrama, hingga lulus dari Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan.

    Selama kuliah di IPB saya banyak belajar mengenai manajemen waktu, kemandirian, tanggung jawab, serta toleransi. Keikutsertaan dalam UKM maupun lembaga kemahasiswaan yang ada di IPB juga banyak membentuk softskill saya.

    Yang paling berkesan adalah kehidupan dalam kampus yang sederhana. Kita ditempa oleh pendidik dengan ilmu padi, semakin berisi semakin merunduk. Kita diajarkan untuk bertanggung jawab, dan didorong untuk kreatif dan mandiri.

    IPB memiliki lingkungan belajar yang kondusif, fasilitas belajar mengajar yang memadai, dan biaya hidup yang terjangkau. Selain itu para dosen dan staf yang berada di Fakultas Peternakan juga kompeten di bidangnya serta sangat membimbing dan membantu saya hingga lulus. Terimakasih Fakultas Peternakan, terimakasih IPB. (Awl - http://ipbmag.ipb.ac.id)