Kucing adalah hewan yang sangat menggemaskan. Kucing-kucing yang beruntung tidak sulit untuk mencari makan, karena sang pemilik akan selalu merawat dan menyediakan makanan untuk mereka. Pada umumnya kucing-kucing yang dipelihara ini adalah kucing Ras. Berbeda dengan Kucing liar (stray cat) atau kucing jalanan yang hidup di perkampungan dan perkotaan masih kerap dipandang buruk oleh banyak orang.
Kucing-kucing liar tersebut harus mencari makan sendiri manakala merasa lapar. Tak jarang kucing liar tersebut kerap datang ke tempat-tempat yang banyak orang berkumpul untuk mencari sisa makanan. Namun terkadang orang tidak merasa iba, tetapi justru mengusir dan tak sedikit juga yang melakukan tindakan kasar.
Kondisi kampus yang menerapkan work from home (WFH) membuat kucing-kucing liar ini kehilangan sumber pangan. Seorang dosen IPB University terketuk hatinya melihat nasib kucing-kucing ini.
"Saya adalah pecinta kucing, jadi sudah terbiasa memberi makan kucing jalanan, dengan memberikan makanan ala kadarnya. Termasuk kucing-kucing yang hidup di dalam kampus IPB Dramaga. Pada awalnya memang sudah menjadi kebiasaan saya untuk memberi makan kucing yang sempat ketemu saja dan tidak menyempatkan diri keliling kampus untuk memberi makan kucing," ungkap Iyep Komala, SPt, MSi, salah satu dosen Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan IPB University.
Awalnya, lanjut Iyep, saya memiliki dua ekor kucing Ras, tetapi ketika melihat beberapa kucing yang ada di dalam kampus yang lapar, saya membawa sebagian kecil kucing-kucing tersebut ke rumah. "Sempat ada 23 ekor kucing kampung di rumah dan dua kucing ras. Sekarang kucing kampungnya tersisa 18 ekor," tambah Iyep.
Ia menjelaskan, biasanya kucing-kucing yang tersebar di berbagai wilayah kampus ini mendapatkan makanannya dari sisa-sisa makanan yang ada di kantin, sehingga kucing-kucing tersebut dapat hidup dan berkembang biak dengan baik di kampus. Sejak merebaknya wabah COVID-19 dan diberlakukan Work from Home (WFH), kantin yang ada di kampus tutup. Tidak hanya itu, tempat penampungan sampah di kampus saat ini sudah lama kosong, sehingga kucing-kucing ini tidak lagi mencari makanannya di tempat-tempat yang biasa dikunjungi.
Dampak COVID-19 ini menyebabkan penutupan kampus dan mengakibatkan sebagian besar kucing-kucing yang hidup di dalamnya kelaparan dan kekurangan suplai pakan. Banyak diantara kucing-kucing ini kelaparan dan kurus. Namun juga ada yang sedang memiliki anak dan sedang menyusui sehingga kondisi seperti ini tentunya akan mempengaruhi kesehatan dan pertumbuhan induk dan anaknya.
"Dari kondisi seperti itu akhirnya saya keliling seluruh fakultas dan unit di kampus IPB University untuk memberikan makan pada kucing-kucing tersebut. Dalam satu kali memberi makan kucing dengan berkeliling IPB University, memerlukan waktu kurang lebih 3,5 jam.
Sebagai Dosen, penghasilan saya tidak cukup untuk memberikan makan kucing sekian banyak. Akhirnya saya membuka donasi untuk penyediaan pakan kucing dan alhamdulillah banyak yang memberikan donasi dalam bentuk pakan kucing maupun uang, baik dari pribadi, Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Hewan IPB University, maupun perusahaan," papar Iyep.
Dosen Fapet IPB University itu menjelaskan, kegiatan memberi makan kucing ini dilakukan setiap hari semenjak kampus menetapkan WFH. Ia juga mengajak relawan dari mahasiswa IPB University terutama yang tinggal di dalam kampus untuk bersama-sama membantu memberikan makan kucing secara bergantian.
"Alhamdulillah sudah terbentuk group Komunitas IPB Peduli Kucing, alhamdulillah kita juga bekerjasama dengan semua pihak keamanan di setiap fakultas dan unit. Kalau dihitung sampai saat ini ada sekitar 110 ekor kucing yang diberikan makan setiap hari. Kita juga menitipkan pada security di setiap fakultas dan unit toples-toples dan tempat pakan kucing. Toples-toples tersebut diisi pakan kucing dan bisa diisi ulang apabila sudah habis," tambah Iyep.
Ia mengungkapkan dari hasil donasi berupa uang yang terkumpul, sudah dibelikan cukup banyak pakan kucing, tempat pakan dan toples-toples serta alat kesehatan dan obat-obatan.
Melalui aksinya ini, ia berharap semakin banyak warga IPB University dan masyarakat yang peduli terhadap kucing-kucing liar terutama di dalam kampus IPB Dramaga. Apabila wabah COVID-19 sudah berlalu dan sudah dapat beraktivitas normal lagi, civitas dapat berdonasi langsung dengan mengisi toples-toples yang sudah disediakan dan setiap orang dapat membantu memberikan makan kucing tersebut secara surakela (ipb.ac.id)