Di era tahun 1990-an, studi tentang pengenalan jenis suara ayam sudah secara intensif dilakukan. Hal ini diungkapkan oleh Prof Ronny Rahman Noor, Ahli Genetika Ternak IPB University. Dalam tulisannya yang diterima Humas IPB University, 30/6, Prof Ronny menerangkan peran Artificial Intelligent (AI) atau kecerdasan buatan dalam mendorong produktivitas ternak dengan optimal. 
 
"Saya masih ingat ketika mengunjungi salah satu lembaga penelitian di Jerman pada era 1990-an. Ada kelompok peneliti yang memfokuskan topik penelitiannya untuk menganalisa suara ayam. Tujuannya untuk mengidentifikasi jenis suara ayam yang dapat menggambarkan apakah ayam tersebut sedang dalam keadaan senang, gelisah atau dalam keadaan stress," ujarnya.
 
Walaupun di era tersebut perkembangan teknologi masih terbatas, tambahnya, namun peneliti sudah berhasil membedakan perbedaan jenis suara ayam yang ditempatkan pada kondisi yang berbeda.  "Dalam pemeliharaan ayam yang dilakukan secara intensif, manajemen pemeliharaan ayam memegang peran dalam menentukan keberhasilan produksinya. Artinya jika manajemen pemeliharaan baik, maka dapat diharapkan produktivitas ayamnya juga tinggi," ungkap Prof Ronny. 
 
Menurutnya, salah satu jenis suara ayam yang berhasil diidentifikasi adalah suara jenis panggilan darurat (distress call) yang dapat dijadikan indikator bahwa ayam tersebut sedang stres.  Prof Ronny menjelaskan, "Jika nantinya hasil analisa suara ini menunjukkan adanya suara jenis panggilan darurat yang frekuensi di luar batas normal, maka akan menjadi tanda bagi peternak bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam kandang dan harus segera diperbaiki agar produktivitas ayam yang dipeliharanya tidak terganggu". 
 
Namun begitu, Prof Ronny menegaskan bahwa keberadaan teknologi pengenalan suara berbasis kecerdasan buatan ini memang tidak dimaksudkan mengganti tugas manusia sepenuhnya dalam budidaya ayam modern.  "Peran manusia dalam melakukan inspeksi harian dalam budidaya ayam masih sangat vital. Paling tidak keberadaan teknologi pengenalan suara ini dapat membantu meringankan tugas peternak dan meningkatkan penghasilannya," tutupnya (ipb.ac.id)