Tim Peneliti Fakultas Peternakan IPB University Kunjungi CV Cita Nasional, Belajar Manajemen Industri Susu

Tim peneliti yogurt rosella dari Fakultas Peternakan IPB University berkesempatan untuk mengunjungi CV Cita Nasional, Salatiga, Jawa Tengah, untuk mengikuti pelatihan. Kunjungan dan pelatihan ini dalam rangka meningkatkan manajemen CV Sari Burton, perusahaan yang digandeng Fapet IPB University dalam mengembangkan yogurt rosella.
 
Menurut Prof Irma Isnafia Arief, inovator yogurt rosella mengatakan bahwa pelatihan ini sangat diperlukan guna menyukseskan kegiatan Matching Fund Kedai Reka 2022 yang berjudul "Komersialisasi Produk Olahan Yogurt Rosella Beserta Turunannya dengan Bahan Dasar Susu Sapi untuk Keberlanjutan Kemandirian Pangan Asal Ternak".
 
Ia menjelaskan bahwa CV Cita Nasional dengan brand produknya "Susu Segar Nasional" adalah salah satu industri pengolahan susu yang sudah berdiri sejak tahun 2000. Mereka sudah memasarkan produknya di kota-kota besar di Indonesia. CV Cita Nasional telah menerapkan manajemen industri yang sangat baik sehingga mampu bertahan dan berkembang hingga saat ini.
 
“Untuk itulah, kami berkunjung dan ingin belajar manajemen pengelolaannya. Pelatihan ini akan sangat bermanfaat bagi peningkatan manajemen dan produksi CV Sari Burton. Kami juga berharap dengan adanya pelatihan ini dapat menjadi acuan bagi kami agar dapat memasarkan produk yogurt probiotik rosella ke seluruh wilayah Indonesia," ujarnya.
 
Dari hasil kunjungan, Prof Irma menambahkan saat awal berdiri, CV Cita Nasional memproduksi 5000 liter susu/hari, namun saat ini produksinya sudah mencapai 3 ton/hari. Jenis produk yang awalnya hanya susu pasteurisasi saja, namun saat ini sudah berkembang menjadi beberapa produk yaitu yoghurt, keju mozzarella, dan permen karamel dengan berbagai varian rasa.
 
“Ketersediaan bahan baku utama berupa susu segar sangat diperhatikan oleh CV Cita Nasional. Mereka bekerja sama dengan Koperasi Unit Desa (KUD) di daerah Jawa Tengah untuk memenuhi kebutuhan susu. Selain itu CV Cita Nasional saat ini juga sudah memiliki peternakan sendiri yang mampu mencukupi 10 persen kebutuhan susu. Proses produksi yang dilakukan telah menerapkan Good Manufacturing Practices (GMP), Standard Sanitation Operating Procedure (SSOP) dan telah tersertifikasi ISO,” jelasnya.
 
Menurutnya, keberhasilan CV Cita Nasional tidak terlepas dari proses pemasaran yang dijalankan secara intensif dan terorganisir. Hal ini menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi program Kedai Reka Yoghurt Probiotik Rosella dalam melakukan kegiatan produksi dan komersialisasi produk sehingga dapat dipasarkan di kota-kota besar di Indonesia.
 
Selain itu, pemilik CV Sari Burton juga menambahkan bahwa proses komersialisasi suatu produk tidak terlepas dari peran besar suatu perusahaan dalam menerapkan manajemen industri.  “Manajemen ini sangat diperlukan untuk merencanakan, mengelola dan mengatur sumberdaya yang dimiliki sehingga mencapai tujuan usaha secara efektif dan efisien," jelasnya (ipb.ac.id)