Pakan adalah makanan yang diberikan untuk ternak. Zat terpenting dalam pakan adalah protein. Saat ini bahan pembuatan pakan sebagian besar berasal dari bungkil kedelai yang diperoleh dari impor. Salah satu dosen Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Luki Abdullah mengembangkan pakan hijauan (green concentrate) berbahan utama berupa daun tanaman indigofera (polong-polongan) sebagai substitusi bungkil kedelai.
Pakan indigofera mengandung protein tinggi, mampu meningkatkan target produksi ternak, mengurangi biaya produksi dan dapat diberikan pada hampir semua hewan ternak seperti : sapi, kambing, domba, unggas, kelinci serta ikan.
Prof. Luki mengungkapkan pemilihan tanaman indigofera sebagai substitusi pakan berbahan bungkil kedelai melalui tahap penelitian panjang untuk mencari bahan yang tepat. Awalnya banyak sekali kemungkinan dari tanaman lain, lalu terpilihlah tanaman indigofera yang mengandung sekitar 60 persen dari asam amino bungkil kedelai. Selain itu, tanaman indigofera dipilih karena mudah diperoleh, mudah berbiji, mudah menghasilkan benih, mudah dikembangkan dan tersedia di Indonesia, sehingga dapat mengurangi impor.
Saat ini pakan indigofera sudah diproduksi di beberapa koperasi dan kelompok tani seperti di Tulang Bawang Lampung, Garut serta di Sindang Barang Cianjur. Untuk memudahkan pengembangan usaha pembuatan pakan indigofera dibentuk Forum Indigofera yang terdiri dari berbagai stakeholder baik dari pemerintahan, pengusaha maupun peneliti.
Harga jual pakan indigofera ini tergantung dari kualitasnya. Terdapat empat grade pakan indigofera berdasarkan kandungan protein dan seratnya yaitu kualitas prima, kualitas 1 (KW 1), Kualitas 2 (KW 2) dan Kualitas 3 (KW 3). Untuk kualitas prima yang proteinnya diatas 27 persen harganya Rp 4500 per kilogram dan yang paling murah KW 3 dengan protein 22-24 persen harganya Rp 3200 per kilogram.
Inovasi pakan indigofera ini mengantarkan Prof. Dr. Luki Abdullah sebagai peraih Anugerah Inovasi bidang pakan dengan judul “Konsentrat Hijau Indigofera Sumber Protein Lokal Murah untuk Pakan Ternak dan Ikan, Solusi Masalah Pakan” dalam ajang Anugerah Inovasi, Prakasa dan Pelopor Pemberdayaan Masyarakat Jawa Barat 2016. Anugerah ini merupakan bentuk apresiasi dan penghargaan yang tinggi dari Gubernur kepada masyarakat Jawa Barat yang memiliki gagasan, produk dan proses inovatif serta perubahan di masyarakat sehingga menggerakkan pembangunan di Jawa Barat. Khusus untuk anugerah inovasi berfokus pada bidang penelitian yang hilirisasi berhubungan dengan masyarakat.
Prof. Dr. Luki berharap inovasi pakan indigofera dapat dimanfaatkan pemerintah. Menurutnya, penelitian ini merupakan aset Jawa Barat yang dapat dikembangkan menjadi industri berbasis komunitas yang melibatkan masyarakat serta menjadi salah satu kontributor penyerapan tenaga kerja seperti dicanangkan pemerintah. (http://ipbmag.ipb.ac.id)