Dosen Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Suryahadi, membuat inovasi baru di dunia peternakan. Di tengah isu rendahnya produksi peternakan di Indonesia, ia berhasil membuat palatibility enhancer (PE) untuk meningkatkan mutu konsentrat dan produktivitas sapi potong. Secara sederhana, inovasi dimaksudkan agar ternak lebih “berselera” saat menyantap pakan yang diberikan. Palatability enhancer merupakan bahan-bahan yang mampu merangsang indra perasa dan penciuman sapi.
Menurutnya, bahan-bahan seperti pemanis (sweetener), asam organik dan minyak esensial dapat digunakan sebagai campuran dalam konsentrat dan berperan sebagai peningkat palatabilitas. Bahan ini juga berfungsi sebagai anti-mikroba dan meningkatkan proses fermentasi hewan ternak.
Kepala Pusat Studi Hewan Tropika Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat IPB ini mengungkapkan, munculnya inovasi ini berawal dari jumlah pakan ternak yang terbatas di daerah produksi ternak, sehingga konsentrat banyak beredar di pasaran untuk menggantikan rumput. Konsentrat yang berkualitas rendah, Suryahadi melanjutkan, bisa menurunkan performa ternak dan mengharuskan petani memakai tetes agar ternak mau mengkonsumsinya. Padahal tetes dapat membuat konsentrat menurun kualitasnya dan daya simpan konsentrat menjadi rendah. “Dengan menambahkan palatability enhancer bisa membuat pakan ternak lebih berlimpah. Ternak dapat mengkonsumsi jenis rumput yang dulunya tidak disukai,” kata Suryahadi, dalam keterangannya, Jumat, 11 Agustus 2017. Penambahan PE dapat meningkatkan selera makan ternak, sehingga lebih cepat bertambah berat. Selain itu masalah kesulitan mencari makan bisa diatasi, karena ternak mau memakan rumput apa saja yang diberikan petani.
Proses pembuatan bahan ini cukup mudah dan bisa diterapkan dengan baik pada masyarakat petani. Sudah banyak pelatihan pembuatan PE dilakukan di daerah pedesaan. Beberapa desa di Kecamatan Jasinga dan Ciapus, Kabupaten Bogor menjadi daerah percontohan penerapan inovasi PE, serta dikenalkan ke masyarakat dengan bebagai kegiatan LPPM IPB, seperti Sekolah Peternakan Rakyat (SPR), IPB Goes to Field (IGTF), dan Stasisun Lapang Agrokreatif. Ragam pelatihan pembuatan dan pemakaian PE gencar dilakukan hampir di seluruh Indonesia. Selain itu pengembangan bahan ini terus dilakukan untuk memperoleh hasil yang lebih baik lagi. “Inovasi palatability enhancer mendapatkan penghargaan 104 Inovasi 2015 dan sudah didaftarkan paten. Hingga kini kami berusaha agar inovasi-inovasi ini bisa sampai kepada masyarakat,” ujarnya. (viva.co.id)