Telur puyuh merupakan salah satu hasil ternak yang banyak digemari oleh masyarakat karena rasanya yang enak dan bergizi. Namun masyarakat khawatir mengkonsumsi telur puyuh karena kadar kolesterolnya yang tinggi dibandingkan telur ayam biasa. Padahal telur puyuh ini dapat berpotensi sebagai penyedia protein hewani nasional.
Kadar kolesterol yang berlebih jika dikonsumsi dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti serangan jantung dan penyempitan pembuluh darah. Melihat kondisi ini, tiga mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) membuat “Jamu Rempah” untuk menurunkan kolesterol dari telur puyuh. Mereka adalah Arrum Andari, Endina Nur Anisa, dan Riska Febri Wulandari.
“Jamu rempah adalah jamu yang terbuat dari bahan rempah-rempah seperti kayu manis, kapulaga, cengkeh, pala, dan bunga lawang. Jamu rempah ini mengandung senyawa aktif seperti alkaloid, flavonoid, dan tanin. Senyawa aktif tersebut dapat menghambat penimbunan lemak dan kolesterol dalam tubuh ternak,” ujar Arrum, selaku Ketua Tim.
Di bawah bimbingan Ir. Dwi Margi Suci, MS, Staf Pengajar di Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan IPB, “Jamu Rempah” menjadi salah satu Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Bidang Penelitian Tahun 2018. Judul penelitiannya adalah “Suplementasi Jamu Rempah pada Ternak Puyuh sebagai Upaya Memproduksi Telur Puyuh Rendah Kolesterol”.
Pemberian jamu rempah dilakukan dengan cara pencampuran langsung dengan air minum sebanyak 1 liter air pada ternak. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian jamu rempah sebanyak 10 ml dalam 1 liter air minum dapat menurunkan kadar kolesterol telur puyuh hingga 49.9%.
Arrum menyatakan keberhasilan dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai langkah awal dalam meningkatkan produksi telur puyuh rendah kolesterol di Indonesia. “Jamu rempah ini juga memiliki potensi dalam bidang sosial dan ekonomi yaitu dapat menciptakan lapangan usaha baru dan meningkatkan pendapatan para peternak puyuh,” katanya.
Menurut Arrum, “Jamu Rempah” ini adalah temuan awal yang akan dikembangkan lagi ke depannya. Rencananya Arrum dan kawan-kawan akan memproduksi telur puyuh rendah kolesterol secara massal, mempublikasikan artikel ilmiah, dan membuat Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan Paten.