Fakultas Peternakan dan HANTER IPB Gelar Seminar Nasional bertajuk Industri Peternakan di Tengah Isu Resesi dalam Rangka Hari Pulang Kandang 2023
Fakultas Peternakan (Fapet) dan Himpunan Alumni Peternakan (Hanter) IPB menggelar seminar nasional bertajuk Peternakan di Tengah Isu Resesi. Acara ini diselenggarakan di IPB International Convention Center (IICC), Bogor (18/2) dan merupakan salah satu rangkaian acara Hari Pulang Kandang (HPK) 2023. Dalam seminar ini ada 3 narasumber yang hadir untuk membahas bagaimana sebenarnya kondisi peternakan pada saat ini dilihat dari sisi akademisi, praktisi maupun pemerintah.
Dekan Fapet IPB University Dr Ir Idat Galih Permana, MSc. Agr dalam sambutannya menyampaikan beberapa hal terkait bagaimana melihat propek industri peternakan. “Kita dibayang-bayangi dengan permasalahan isu perang Ukraina - Rusia yang kemungkinan berdampak terhadap berbagai permasalahan di setiap kawasan termasuk di Asia Tenggara dan juga Indonesia”ungkapnya. Dr Idat juga menambahkan bahwa kita juga baru terlepas dari pandemi covid 19 dan di Indonesia trendnya sudah hampir melandai. Namun bayang-bayang resesi perlu kita antisipasi.
Ia melanjutkan pada perkembangan saat ini, bahkan pada masa pandemi sekalipun ternyata pada sektor pertanian termasuk peternakan juga masih memberikan pertumbuhan yang positif. Dimana sektor-sektor lain mengalami penurunan, bidang pertanian, peternakan tetap positif. Karena dalam kondisi apapun sebagai pemasok pangan, demikian juga untuk peternakan sebagai pensuplai pangan berprotein yang dibutuhkan oleh masyarakat.”Kita harus waspada terhadap perkembangan resesi, di sisi lain kita juga tetap harus optimis” pungkasnya
Selanjutnya Dr Ir Audy Joinaldy SPt, MSc, MM, IPM, ASEAN. Eng, Ketua Umum HANTER IPB yang juga merupakan Wakil Gubernur Sumatra Barat juga turut memberikan sambutan di hadapan peserta seminar yang sebagian besar adalah alumni Fapet IPB danbeberapa mahasiswa aktif. “Salah satu fakta yang cukup menarik 2023 untuk Indonesia atau ternyata Indonesia atau 2 dari 23 negara G20 yang masih mengekspektasi pertumbuhan positif di 2023 masih ada harapan termasuk di sektor peternakan” ujarnya optimis.
Masuk ke acara inti, Prof. Dr. Ir. Cece Sumantri, M.Agr.Sc. sebagai narasumber memaparkan dari sisi akademisi mengenai Pengembangan Ayam Lokal Pedaging Unggul IPB-D1 berbasis Peternakan Rakyat Membangun Industri Peternakan Berkelanjutan. Prof. Cece mengungkapkan fakta bahwa konsumsi daging nasional masih didominasi ayam broiler. “Atas dasar itu, kami ingin mengembangkan ayam IPB D1 dari tahun 2010 dan sudah melaksanakan hilirisasi bersama mitra dari peternakan rakyat maupun industri peternakan”. Keunggulan ayam D1 sendiri antara lain ketahanan terhadap ND dan salmonella, proporsi daging dada sangat baik antara 20% sampai dengan 23%. Keunggulan lain adalah rataan kandungan mineral daging sangat tinggi.
Aif Arifin Sidhik, S.Pt, M.Sc, selaku praktisi di bidang peternakan hadir sebagai narasumber yang menjelaskan perihal resesi dan kondisi perunggasan di Indonesia. Selama tahun 2022, ada beberapa kendala pada industri peternakan yaitu Covid-19, ketidakseimbangan permintaan dan penawaran, duopoli yang terjadi, harga bahan baku sampai sarana produksi ternak yang masih tradisional.
Berdasarkan kendala tersebut, Aif menyampaikan beberapa solusi seperti efisiensi biaya produksi, peningkatan kualitas dan keamanan produk unggas agar tetap menarik minat dan optimalisasi teknologi tepat guna “Yang tidak kalah penting, harus juga memperkuat manajemen keuangan dan bergabung dengan koperasi atau asosiasi peternak”
Dari sisi pemerintahan, hadir Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Kota Administrasi Jakarta Barat Novy Christine Palit, S.Pt, M.Si. Alumni Fapet ini memaparkan alur, mekanisme dan data-data terkait khususnya ketersediaan ternak di wilayah Jakarta. (Femmy)