IPB University dan Forum Logistik Peternakan Indonesia (FLPI) menggelar Pelatihan dan Sertifikasi Kompetensi Bidang Pemotongan Daging (Butcher) Junior sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) di Kampus IPB Dramaga. Pelatihan ini juga didukung oleh Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara dan Lembaga Sertifikasi Profesi Peternakan Indonesia (LSP PI).

Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan, Fakultas Peternakan IPB University, Dr Rudi Afnan mengatakan bahwa pelatihan ini untuk menghasilkan tenaga butcher profesional yang berkompeten dan bersertifikat, sehingga berdaya saing dengan tenaga asing. Selain itu peluang kerja untuk profesi butcher profesional di Indonesia dapat diisi oleh sumberdaya manusia dalam negeri.

“Pelatihan ini tujuannya untuk membangun kapasitas sumberdaya manusia yang terlibat pada aktivitas logistik peternakan, khususnya sapi potong. Penyusunan SKKNI bidang pemotongan daging (butcher) juga bertujuan untuk memberikan acuan baku tentang kriteria standar kompetensi kerja tenaga ahli pemotong daging berdasarkan topografi karkas (butcher) bagi para pemangku kepentingan dalam rangka mewujudkan butcher yang profesional, ” ujar dosen IPB University ini.

Dalam kesempatan itu, Dr Henny Nuraini, staf pengajar Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan IPB University menjelaskan, pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja (K3).  “Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan upaya perlindungan terhadap keselamatan serta kesehatan para tenaga kerja selama mereka bekerja di perusahaan tempat mereka bekerja. Keselamatan kerja ini sangat berhubungan erat dengan proses produksi suatu perusahaan. Terutama di Indonesia yang semakin berkembang negaranya, semakin berkembang pula tingkat kecelakaan kerja yang terjadi,” tutur dosen IPB University ini.

Peneliti IPB University ini menambahkan, masalah jaminan mutu produk yang Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH) yang terkait dengan sistem penyediaan sanitasi yang higienis. Di samping itu harus ada pengawasan dan pemeriksaan yang konsisten. Misalnya pemeriksaan kesehatan hewan dan kesehatan daging di Rumah Potong Hewan (RPH) harus ada penegakan hukum dan adanya sistem kesehatan masyarakat veteriner yang bertanggung jawab terhadap keamanan, kesehatan dan kelayakan pangan asal hewan.

“Untuk menjaga dan menciptakan pangan asal hewan yang ASUH diperlukan perancangan, pengembangan dan implementasi sistem keamanan dan mutu pangan asal hewan. Sistem tersebut ditunjang oleh sarana dan prasarana fisik, sumberdaya manusia, organisasi dan dana yang memadai,” tegas pakar peternakan IPB University ini.

Peserta pelatihan ini berasal dari berbagai tenaga kerja stakeholder yang berpengalaman dari perusahaan ternak di bidang Butcher Yunior dan memiliki sertifikat latih berbasis kompetensi pada jabatan Butcher Yunior (ipb today 275)