Selama ini kita semua mengenal susu sebagai minuman yang sangat menyehatkan karena mengandung sejumlah besar nutrisi yang diperlukan oleh tubuh, seperti vitamin, mineral, protein, lemak, dan karbohidrat. Susu adalah sekresi kelenjar ambing hewan mamalia atau dalam hal ini lebih spesifik lagi sapi atau ternak perah lain (kambing, unta, kerbau) yang sehat.
Dr Epi Taufik, SPt, MVPH, MSi, Kepala Divisi Teknologi Hasil Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, IPB University uraikan manfaat konsumsi susu dan produk-produk olahannya.
Secara taksonomi, manusia termasuk dalam kelas mamalia yaitu ditandai dengan adanya produksi susu dari ibu (air susu ibu tentu merupakan susu terbaik untuk bayi karena dapat merangsang pelepasan hormon), kekebalan tubuh, kesehatan mental plus ikatan ibu dan anak. Namun demikian, ketika bayi mulai lepas sapih, kemudian menjadi balita lalu tumbuh dewasa, maka kebutuhan akan susu dapat dipenuhi dari ternak perah.
"Di antara ternak perah, susu asal sapi perah (termasuk produk-produk olahannya) merupakan yang terbanyak dikonsumsi manusia, diikuti dengan susu kambing, kerbau, domba, unta. Bahkan di beberapa daerah susu keledai, kuda dan rusa juga dikonsumsi oleh manusia," katanya.
Lantas untuk apa kita masih harus minum susu, termasuk produk-produk olahannya? Dalam konteks pola makan yang beragam dan berimbang yang telah disinggung sebelumnya, di zaman dulu dikenal konsep 4 Sehat 5 Sempurna. Kesempurnaan tadi itu adalah dipenuhi dengan minum susu. Oleh karena itu minum susu adalah seperti meminum suplemen nutrisi cair yang dibutuhkan dalam pola makan yang beragam dan berimbang tadi.
Para ahli nutrisi pun merekomendasikan untuk meminum susu 1-3 porsi per hari. Satu porsi susu setara dengan sekitar 200 mililiter susu cair. Selain komponen makronutrien seperti protein (kasein dan whey), karbohidrat (gula susu sama dengan laktosa) dan lemak, susu juga mengandung banyak komponen mikronutrien. Susu dianggap salah satu sumber protein yang terbaik selain telur.
Susu dalam segala bentuk olahannya dapat ditambahkan terhadap berbagai masakan bahkan ribuan resep termasuk suplemen olahraga dan body building seperti whey protein. Satu porsi (sekitar 200 mililiter) susu sapi segar penuh (whole fresh milk) menyediakan 146 kalori, 7.9 gram protein, 12.8 gram karbohidrat, 7.9 gram lemak, juga mengandung Omega-3, kalsium, selenium, phosfor, potassium, zinc (seng), vitamin A, C, B kompleks dan D. Vitamin C dan D dapat membantu menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh manusia.
Selain komponen makro dan mikro nutrien tadi, susu juga mengandung komponen bioaktif atau biofungsional yang banyak bermanfaat dalam menjaga kesehatan dan imunitas tubuh manusia. Susu segar misalnya mengandung secara alami bakteri probiotik seperti dari genus Lactobacillus atau Bifidobacterium. Bakteri dari genus ini telah banyak dipelajari dan terbukti sebagai bakteri probiotik yang membantu menyeimbangkan mikroflora usus manusia sehingga manusia tersebut menjadi sehat.
“Terakhir walaupun sering disebut super food, tentu susu juga mengandung kelemahan seperti misalnya kurangnya kandungan serat makanan, relatif tingginya lemak jenuh dan garam. Oleh karena itu semua harus kembali kepada pola makan yang beragam dan berimbang, dengan konsumsi susu yang baik adalah 1-3 porsi per hari maka akan sangat berguna dalam pemeliharaan proses-proses metabolisme tubuh manusia sehingga tubuh akan menjadi sehat dan kuat bagi semua kelompok umur manusia,” ujarnya