Guru Besar IPB University di bidang Ilmu Pakan, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan, Prof Dr Yuli Retnani mengatakan bahwa produk utama pertanian (main product) biasanya dikonsumsi oleh manusia. Adapun produk sampingan (by product) dan  limbah (waste product) biasanya dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Namun, dengan berkembangnya berbagai teknik pengolahan dan adanya tuntutan untuk memenuhi kebutuhan manusia, banyak sumber bahan baku pakan yang berasal dari pertanian, yang merupakan by product, dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Hal ini menyebabkan sumber bahan baku pakan ternak sulit didapatkan. 

Selain persaingan dengan kebutuhan untuk konsumsi manusia, menurutnya kebutuhan lahan untuk kegiatan non pertanian cenderung mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan karena terjadinya peningkatan jumlah penduduk dan berkembangnya struktur perekonomian. Keadaan tersebut berdampak pula dengan semakin sempitnya lahan hijauan untuk peternakan. Pada saat ini hampir 70 persen peternak tidak memiliki lahan hijauan yang cukup. Padahal pakan yang berkualitas sangat menunjang terhadap produk peternakan yang dihasilkan. Di samping itu produk peternakan sangat dibutuhkan sebagai penyokong kebutuhan protein hewani.

"Salah satu cara untuk meningkatkan imunitas adalah dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang dengan asupan pangan asal hewan yang aman, sehat dan halal. Pemenuhan kebutuhan hewani tersebut dapat berupa daging, susu dan telur. Saat ini, produk peternakan yang dihasilkan belum memenuhi standar, baik dari segi kuantitas dan kualitas. Salah satu penyebabnya adalah ketersediaan pakan untuk ternak belum mencukupi dalam berbagai aspek. Sehingga harus dipikirkan bagaimana cara pemenuhan pakan tersebut, disamping dengan kondisi lahan hijauan yang semakin lama akan semakin tergerus dengan lahan industrialisasi,” ujarnya. 

Salah satu cara untuk mengatasi kondisi ini adalah dengan pengolahan pakan yang efektif dan efisien. Karena pada masa yang akan datang pakan akan menjadi tumpuan untuk menghasilkan produk ternak yang berkualitas. Mengapa pengolahan pakan sangat penting? 

Prof Yuli mengurai, hasil pertanian sangat melimpah di saat musim panen, tetapi hasil pertanian tersebut mempunyai karakteristik mudah busuk, voluminous, dan musiman, sehingga diperlukan proses pengolahan. Pengolahan pakan dilakukan untuk memanfaatkan sumber daya bahan baku yang melimpah, tidak berdayaguna, terbuang, menjadi pakan yang dapat dimanfaatkan oleh ternak.  

"Daging, susu dan telor sebagai sumber pangan utama harus tersedia sepanjang tahun dengan kualitas yang baik agar ketahanan pangan hewani terjaga, sehingga pakan harus tersedia sepanjang musim dan berkualitas. Pandemi COVID-19 ini mempunyai dampak pada berbagai sektor ekonomi, juga adanya peningkatan jumlah tenaga kerja yang di PHK, tetapi kebutuhan ekonomi keluarga harus tetap terpenuhi. Ketahanan pangan suatu keluarga yang terdampak pandemi COVID-19 ataupun resesi ekonomi tidak boleh dibiarkan terganggu. Sehingga kegiatan kreatif untuk mempertahankan ketahanan pangan keluarga harus ditingkatkan, salah satunya adalah kemampuan menyediakan protein hewani untuk kebutuhan keluarga dengan cara kreatif, bahkan apabila memungkinkan menjadi sumber income baru bagi sebuah keluarga," tuturnya.

Prof Yuli menjelaskan, penyediaan protein hewani yang kreatif, dapat dilakukan oleh keluarga dengan memelihara ternak atau ikan yang dapat cepat menghasilkan produk, membutuhkan lahan yang kecil, berbiaya murah, dan mampu memenuhi kebutuhan konsumsi makan sehari-hari. Kegiatan kreatif tersebut bisa didapatkan dengan membuat ketahanan pangan keluarga yang berasal dari pemeliharaan ayam dan ikan lele. Ternak atau ikan yang dipelihara sendiri dengan pemberian pakan yang berasal dari pengolahan pakan sederhana dan bahan baku yang baik akan menghasilkan protein hewani lebih berkualitas.

"Pengolahan pakan  dapat dilakukan dengan berbagai cara, dimulai dari pengolahan fisik, kimia dan biologi. Pengolahan pakan dapat ditujukan untuk menjaga ketahanan pangan di sepanjang musim ataupun pada saat bencana dengan cara mengolah bahan baku melimpah saat panen, mengolahnya, dan menyimpan sebagai stock cadangan di musim kemarau, bencana maupun musim paceklik. Pengolahan pakan juga dapat dilakukan sesuai tujuan tertentu, misalnya untuk menghasilkan daging berkualitas, telor omega, susu berkalsium tinggi, ayam organik, dan daging rendah kolesterol dan produk berkualitas lainnya," ujarnya.

Pengolahan pakan di masa depan akan menjadi tumpuan harapan bahwa ketersediaan stok pakan akan terjamin, sehingga produk ternak yang dikonsumsi manusia pun menjadi tersedia dan tercapai ketahanan pangan yang berkelanjutan (ipb.ac.id)