Bojonegoro (Antara Jatim) - Institut Pertanian Bogor (IPB) mendirikan sekolah peternakan rakyat (SPR) di Kecamatan Kasiman, Kedungadem dan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, sebagai usaha membuat pembibitan sapi dengan memanfaatkan induk lokal.
"IPB tidak akan mendatangkan induk sapi dari luar negeri, tetapi tetap memanfaatkan induk sapi lokal dalam melaksanakan pendidikan di tiga SPR," kata Guru Besar IPB, Prof Mulatno, dalam deklarasi pendirian tiga SPS di Bojonegoro, Rabu.
Sesuai persyaratan, katanya, jumlah sapi induk di masing-masing SPR 1.000 ekor, yang dikelola 5.000 peternak, dengan masa pendidikan selama tiga tahun.
"Sifat pendidikan tidak menggurui, sebab peternak sudah berpengalaman, sedangkan ahli peternakan IPB hanya berdasarkan teori," jelasnya.
"IPB tidak akan mendatangkan induk sapi dari luar negeri, tetapi tetap memanfaatkan induk sapi lokal dalam melaksanakan pendidikan di tiga SPR," kata Guru Besar IPB, Prof Mulatno, dalam deklarasi pendirian tiga SPS di Bojonegoro, Rabu.
Sesuai persyaratan, katanya, jumlah sapi induk di masing-masing SPR 1.000 ekor, yang dikelola 5.000 peternak, dengan masa pendidikan selama tiga tahun.
"Sifat pendidikan tidak menggurui, sebab peternak sudah berpengalaman, sedangkan ahli peternakan IPB hanya berdasarkan teori," jelasnya.
Mengenai pelaksanaan pendidikan, menurut dia, juga dilengkapi dengan silabus, dengan pola 95 persen di lapangan, yang bisa dilaksanakan dimana saja, bisa di kandang, warung, juga tempat lainnya, dan peternak akan memperoleh teori hanya sekitar 5 persen.
Ia juga menjelaskan pelaksanaan SPR juga akan melibatkan investor yang memberikan gaji kepada peternak yang memiliki induk sapi dengan jumlah Rp500 ribu/bulan.
"Hasil peranakan sapi yang dihasilkan akan menjadi benih unggul, yang nantinya dibagi dua antara peternak dengan investor," jelasnya.
Menurut dia, perolehan keuntungan, baik peternak maupun investor di SPR jauh lebih besar dibandingkan dengan bunga deposito bank yang besarnya 5 persen per tahunnya.
"Perolehan keuntungan investor bisa mencapai 20 persen per tahun dan peternak lebih dari 25 persen per tahunnya," tandasnya.
Sesuai data di Dinas Peternakan dan Perikanan, jumlah sapi potong 166.489 ekor, pada 2014, meningkat dibandingkan tahun lalu dengan jumlah 160.037 ekor. (sumber : antarajatim.com)