Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Peternakan IPB (BEM-D) menyelenggarakan acara : KPI - Kajian Peternakan Indonesia, pada hari Sabtu, 27 Mei 2017. Acara yang diselenggarakan di Auditorium JHH Fapet IPB tersebut menghadirkan narasumber : menghadirkan Ir. H. Suswono, MMA (Menteri Pertanian RI ke-26), Drh. Nanang Purus Subendro selaku peternak sapi potong Lampung, dan Prof. Dr. M. Firdaus, S.P, M.Si selaku pengamat ekonomi.
KPI "Kajian Peternakan Indonesia" dengan tema "Mengupas Impor Daging Kerbau dan Mengawal Harga Daging Sapi Menjelang Bulan Ramadhan" merupakan program kerja dari BEM-D yang bertujuan untuk mengkaji secara lebih dalam tentang keadaan peternakan di Indonesia. Kajian yang dimoderatori oleh Tri Wahyudi (Wakil Ketua BEM-D Fapet IPB 2015/2016) menghasilkan beberapa poin penting diantaranya :
- Perlu dilakukan sensus populasi ternak khususnya ruminansia secara tepat dan akurat.
- Kesadaran politik rakyat harus ditingkatkan.
- Impor diperbolehkan hanya untuk memenuhi kekurangan daging dalam negeri
- Penentuan harga impor sebaiknya diberikan juga subsidi
- Untuk mencapai swasembada harus tersedia populasi ternak melalui peningkatan jumlah indukan.
- Untuk meningkatkan daya beli rakyat, peran pemerintah sangat diperlukan misalnya membuka lapangan pekerjaan dan mensejahterakan rakyat
- Usaha feedlot dalam negeri yang hanya mengandalkan bahan pakan dalam negeri sulit untuk berkembang
- Peternak tidak menikmati kenaikan harga daging saat menjelang lebaran
- Kenaikan harga daging mungkin untuk menutupi kerugian harga bahan-bahan lain yang tidak laku saat menjelang lebaran
- Harga daging saat ini, sudah mendapat subsidi dari peternak
- Impor daging kerbau dari India akan merugikan peternakan rakyat
- Kebijakan pemerintah untuk peternakan sebaiknya berkelanjutan
- Kebijakan pemerintah saat ini seperti berkebalikan, pada siwab bertujuan untuk swasembada daging (meningkatkan populasi ternak dan jumlah peternak) sedangkan kebijakan yang satunya adalah mengimpor daging kerbau dari India.
- Kebijakan pemerintah harus sinergi dengan produsen dan konsumen.
Dengan adanya kajian tersebut diharapkan dapat menjadi input positif bagi kondisi peternakan di Indonesia. (Sumber BEM-D Fapet)