Bagi sebagian masyarakat, telur merupakan salah satu bahan pangan yang mudah diolah menjadi sajian yang lezat. akan tetapi sangat disayangkan, ada oknum yang melakukan tindakan yang tidak bertanggung jawab dengan memodifikasi telur sehingga dapat dijual dengan harga yang lebih mahal. Salah satunya adalah dengan memalsukan telur ayam kampung yang biasanya berharga lebih mahal dibandingkan dengan telur ayam ras. Pemalsu biasanya memilih telur ayam ras yang berukuran kecil, dan kemudian mengamplasnya sehingga lapisan warna yang berwarna kecoklatan hilang. Kemudian pemalsu merendam telur pada cairan asam, sehingga telur menjadi putih, seperti telur ayam kampung. Selain pemalsuan telur ayam kampung, terdapat pula modus pemalsuan telur bebek yang berasal dari telur ayam. Pemalsu telur asin memilih telur ayam Ras yang berukuran sebesar telur bebek, kemudian diamplas kulitnya. selanjutnya telur direbus dengan menggunakan campuran air dan serbuk pewarna kimia sehingga menyerupai telur bebek. agar terasa asin, telur disuntik dengan cairan garam. Telur yang diolah dengan cara demikian rentan terkontaminasi bakteri yang dapat merugikan kesehatan masyarakat yang mengkonsumsinya.
Guru besar Fakultas Peternakan, Prof Peni Hardjosworo menyatakan bahwa telur yang diamplas kulitnya akan kehilangan lapisan kutikel/kerabang sehingga pori porinya terbuka, yang menyebabkan telur dapat mudah dimasuki oleh kuman atau jamur. "Kondisi lembab, atau pada kerabang telurnya ada kotoran yang menempel lebih memudahkan kemasukan kuman atau jamur", pungkasnya.
Adapun tips memilih telur yang masih baik dengan cara yang sederhana adalah diantaranya dengan mengocok telur, jika terdengar cairan encer, kemungkinan telur sudah rusak. ciri lain telur yang kurang baik adalah jika dipecahkan, kuning telur berbentuk cair, dan sudah tidak berbentuk bulat. Aromanya juga sangat amis. Ketika direbus, telur yang busuk juga dapat ditandai dengan letak kuning telur yang menyimpang, atau rongga udara yang berada di dalam kerabang telur yang terlalu besar.