Kualitas daging hewan ternak yang disembelih pada hari raya Iduladha terkadang tak sebaik daging yang biasa dibeli di pasaran. Menurut Dekan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Mohamad Yamin, cara memotong dan kebersihan selama proses pemotongan daging sangat memengaruhi rasa daging hewan tersebut.
"Proses pemotongan hewan kurban ini berbeda dari pemotongan biasanya di rumah potong hewan. Hewan yang dipotong di RPH dipastikan kesehatannya. Hewan diperiksa dulu dan dipotong oleh ahlinya, sedangkan hewan kurban oleh warga," katanya di Kampus IPB Baranangsiang Kota Bogor, Kamis, 31 Agustus 2017 sore.
Yamin menyebutkan sejumlah hal yang perlu diperhatikan dalam proses penyembelihan hewan kurban. Selain harus sesuai ketentuan agama Islam, proses pemotongan hewan juga harus diutamakan kebersihannya. Mulai dari kebersihan tempat, pisau pemotong daging hingga kantung plastik untuk membawa daging tersebut.
Setelah disembelih, hewan kurban akan dipotong oleh sejumlah petugas khusus dari elemen masyarakat setempat. Yamin menyarankan daging dipotong di satu tempat yang bersih dan jauh dari kotoran seperti tempat sampah dan sebagainya.
Kuman kaki petugas
Sebaiknya, kata dia, proses pemotongan dilakukan di atas meja bukan di lantai. Meskipun beralaskan terpal, ia meyakini bakteri dan kuman dari kaki para petugas akan mudah menjangkau daging tersebut. "Pemotongan daging dan jeroan juga harus terpisah karena jeroan kan ada kotorannya," kata dia menambahkan.
Pemisahan jeroan dan organ tubuh lainnya juga dilakukan hingga pengemasannya. Menurut Yamin, daging tersebut sebaiknya tidak diwadahi kantung plastik berwarna hitam. Ia beralasan, plastik hitam banyak mengandung bahan kimia beracun. Sehingga pengemasan sebaiknya menggunakan kantung plastik berwarna bening.
"Selama proses pemotongan sebaiknya juga tidak perlu mencuci dagingnya dengan air. Cukup alat-alatnya saja yang bersih," kata Yamin. Ia menjelaskan, daging yang sudah dicuci dengan air beresiko terkontaminasi bakteri, terkecuali dicuci sesaat sebelum dimasak.
Terakhir, ia memperingatkan masyarakat tidak mengonsumsi hewan yang tidak lolos uji kesehatan petugas dinas terkait. Yamin menyebutkan sebanyak lebih dari 750 mahasiswa Fakultas Peternakan dan Kesehatan Hewan IPB diterjunkan ke seluruh wilayah Bogor dan daerah sekitarnya.
Mereka diminta mengawasi kesehatan hewan kurban dari penyakit menular hewan dan zoonosis sejak kemarin hingga sehari setelah Idul Adha (pikiran-rakyat.com)