Mahasiswa Fakultas Peternakan IPB University angkatan 53 sebanyak 20 orang sebagai penerima beasiswa Japfa Foundation atau disebut JFSC ( Japfa Foundation Scholarship Club) menggelar program pengabdian di desa Neglasari, kecamatan Dramaga, Bogor, tepatnya di GAPOKTAN Neglasari, sabtu pagi (07/12/2019).
Hal ini disambut hangat oleh Kepala Desa Neglasari Bapak Yayan Mulyana “ IPB dan Desa Neglasari semoga tetap menjalin kerjasama dengan baik dan kegiatan ini saya harapkan dapat membantu desa Neglasari menjadi destinasi wisata pertanian’ ujar kepala desa Neglasari dalam sambutannya.
Sebanyak 1600 tanaman Indigofera dan 400 tanaman odot telah diberikan kepada para peternak. Rangkaian acara meliputi penandatanganan kontrak kerjasama antara JFSC dengan Desa Neglasari, kemudian penanaman secara simbolik oleh JFSC, Fakultas Peternakan, Japfa Foundation, dan Desa Neglasari yang diwakilkan oleh Ketua GAPOKTAN.
Indigofera merupakan hijauan ternak jenis leguminosa yang berasal dari Papua dan memiliki nutrisi yang tinggi untuk ternak. Memiliki kelebihan berproduksi tinggi karena daunnya yang lebat apabila dirawat dengan baik. Selain itu mudah ditanam dan bertahan dalam kondisi kering maupun basah. Sedangkan tanaman odot yaitu salah satu varietas rumput gajah (Pennisetum purpureum) yang memiliki keunggulan produksit tinggi, apalagi pada saat musm hujan, batang rumput terasa lunak, sehingga daya suka kambing atau domba bertambah. Selain itu kandungan nutrisi yang tinggi seperti protein kasar rumput odot sebesar 12-14% bahkan ada yang mencapai 17%, kemudian tingkat keceranaan tinggi berkisar 65-67%.
Selain itu mahasiswa juga mengajak para peternak untuk bersama-sama praktik membuat pakan silase. Pelatihan khusus pengawetan pakan untuk peternak ini diharapkan ketika musim kemarau tiba, para peternak dapat menyimpan cadangan pakan untuk ternak mereka. Produk silase hasil fermentasi ini memiliki keunggulan salah satunya selulosa dari hijauan pecah dan ketika dikonsumsi oleh ternak nutrisi mudah diserap.
Pengetahuan lain yang disampaikan oleh mahasiswa yaitu tentang Haylage yang merupakan proses pengawetan tanaman pakan limbah pertanian yang sudah dikeringkan dengan kadar air kurang dari 60% kemudian dilakukan fermentasi yang bertujuan untuk meningkatkan palatabilitas (daya suka) ternak.
Uniknya penyampaian materi dan praktik dipandu oleh mahasiswa langsung yaitu Ika Jenri (INTP 53) Ahmad Sueb (INTP 53), Ones Putra Hulu (INTP 53) dan Kurnia (INTP 53). Wahono Kolopaking (Japfa Foundation) dalam sambutannya mengatakan “ Mahasiswa selain mendapat bantuan dana pendidikan, kami memberikan wadah untuk mereka belajar transfer ilmu pengetahuan dalam project social, sehingga keterampilan mahasiswa dapat terbentuk” ucapnya.
Kegiatan yang dihadiri sebanyak kurang lebih 31 peternak, 20 penerima beasiswa, Dr. Moch Sriduresta S, SPt, Msc selaku Dosen Fakultas Peternakan IPB, Wahono Kolopaking dari Japfa Foundation, Yayan Mulyana selaku Kepala Desa Neglasari dan Sudrajat selaku ketua GAPOKTAN.
Kegiatan berjalan dengan lancar, dan dipenghujung acara mahasiswa mengadakan doorprize dan makan bersama, hal ini diharapkan dapat mempererat hubungan antara mahasiswa dan para peternak desa neglasari agar kedepannya dapat terus bekerja sama dengan baik dalam dunia peternakan.
Seperti yang diucapkan ketua pelaksana Reynaldi Pradipta “ harapannya kegiatan ini dapat bermanfaat tidak untuk saat ini saja, akan tetapi berkelanjutan hingga desa dapat mandiri dan berkembang dalam sector peternakan, serta kedepannya kami mahasiswa dapat membawa program seperti peningkatan produktifitas, pengolahan hasil ternak dan pemasaran.”
Hal ini didukung oleh Dr. Moch Sriduresta S, SPt MSc bahwa “ Mahasiswa dalam pengabdian kepada masyarakat merupakan metode untuk mendekatkan diri agar mahasiswa dapat belajar langsung dilapangan kepada para peternak, dimulai dari hulu sampai hilir, didukung komoditas domba disini kita dapat memanfaatkan produk hasil ikutan seperti wool” ucapnya penuh motivasi. (Irfan Nugraha)