IPB University Launching Sorinfer dan Herbal Mineral Blok (HMB), Inovasi Peneliti Nutrisi dan Pakan Ternak dari Fakultas Peternakan IPB untuk pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)

Bertempat di Gedung Rektorat Andi Hakim Nasution, Rektor IPB University, Prof Arif Satria me-launching SORINFER dan Herbal Mineral Blok (HMB) yang merupakan produk hasil inovasi peneliti dari Fakultas Peternakan IPB yang dapat membantu untuk meningkatkan produksi dan imunitas ternak dan mencegah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hari Rabu 29 Juni 2022.

Sorinfer merupakan formulasi pakan komplit berbahan sorgum dan indigofera dengan tim peneliti diketuai oleh Prof Luki Abdullah dan anggota tim yang terdiri dari Prof Panca Dewi Manu Hara Karti, Prof Rudy Priyanto, Dr Adi Hadianto. Ketua Tim Peneliti, Prof Luki Abdullah mengatakan bahwa inovasi ini diharapkan bisa menjadi penentu keberlanjutan usaha peternakan.  Pasalnya, industri pakan komplit untuk ternak ruminansia di Indonesia masih belum berkembang karena terlalu kompleks dalam penyediaan bahan pakan sumber serat.  “Umumnya hijauan pakan diproduksi secara tradisional dan dalam skala kecil oleh peternak bukan produsen khusus, “ ungkapnya.

Dengan kondisi seperti ini, sebutnya, beternak menjadi lebih sulit dan tidak efisien, padahal di sisi lain minat beternak masyarakat terutama generasi milenial semakin tinggi, karena keuntungan yang menjanjikan dari bisnis ini. “Perusahaan peternak yang pemiliknya kaum milenial cenderung lebih menyukai cara beternak yang mudah, praktis namun harus menguntungkan, “ jelasnya.

Ia menambahkan, berdasarkan testimoni di lapangan, Sorinfer disukai ternak. "Sebagian besar ternak yang memulai mengkonsumsi Sorinfer akan langsung memakannya. Hal ini disebabkan oleh aromanya yang wangi seperti aroma tape dan tekstur yang mewakili pakan hijauan berkualitas tinggi perpaduan sorgum dan Indigofera yang dipanen pada waktu yang tepat, sehingga disukai oleh ternak" tuturnya. Dengan kondisi tersebut, sebutnya, peternak tidak perlu repot-repot untuk mengarit atau mencari hijauan pakan, karena produk ini dapat disimpan hingga satu tahun selama plastik kemasannya tidak bocor, sehingga saat musim kemarau pun akan tetap tersedia bagi ternak.

Keunggulan lain adalah kemasan Sorinfer terdiri dari dua jenis, yaitu menggunakan kantong ganda dengan bagian dalam (inner) kedap udara dan air, dan kantong bagian luar yang melindungi kantong bagian dalam. Dengan segala keunggulan yang ada, diharapkan Sorinfer bisa menjadi solusi permasalahan pakan bagi peternak dan memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat perdesaan dalam memasok biomassa sorgum dan Indigofera.

Selain Sorinfer, inovasi menarik dan solutif untuk mengatasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) juga diperkenalkan pada kegiatan tersebut yaituHerbal Mineral Blok (HMB). HMB ini ditemukan oleh para peneliti dari departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi pakan, Fakultas PeternakanProf Dewi Apri Astuti dan Dr Sri Suharti .  Bahan herbal yang telah dicoba untuk dicampurkan dalam pakan antara lain kunyit, jahe, dan lerak. Bahan herbal tersebut digunakan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan mineral sekaligus untuk  meningkatkan imunitas.   Penelitian ini telah dimulai sejak tahun 2008.

Prof Dewi Apri Astuti, Anggota Tim Peneliti HMB IPB University mengatakan, “Pada masa merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) saat ini, kami dari pasukan bidang peternakan mencoba mengantisipasi dalam bentuk usaha preventif/pencegahan dengan pemberian pakan yang dapat meningkatkan imunitas ternak’’ jelasnya.  Selain itu dijelaskan oleh Prof Dewi bahwa pola pemeliharaan ternak ruminansia seperti sapi, kambing, dan domba pada peternakan rakyat yang masih mengandalkan rumput sebagai pakan utama, sering menyebabkan ternak kekurangan nutrien. Kekurangan nutrien tersebut seperti energi, protein dan mineral.

“Mineral merupakan unsur nutrient yang sangat diperlukan dalam proses fisiologis ternak. Mineral dibutuhkan bagi ternak yang sedang tumbuh dan untuk pembaharuan sel-sel yang berlangsung terus-menerus, serta untuk keperluan berproduksi. Apabila ternak kekurangan mineral, dapat menyebabkan kelainan proses fisiologis yang disebut defisiensi mineral, “ ungkapnya.

Dr Sri Suharti, anggota Tim Peneliti lainnya turut menambahkan, salah satu pencegahan defisiensi mineral adalah dengan pemberian mineral blok. Menurutnya, mineral Blok Herbal mengandung mineral baik makro maupun mikro serta bahan herbal. “Bahan herbal tersebut seperti kunyit, temulawak dan bahan anti cacingan.  Bahan lain yang ditambahkan antara lain pollard/dedak sebagai sumber energy, maggot/BSF sebagai sumber protein, molasses sebagai sumber energi dan meningkatkan palatabilitas, garam serta kapur sebagai pengikat sekaligus sumber kalsium. Bahan-bahan tersebut dipres sehingga berbentuk padat yang berfungsi sebagai suplemen pakan untuk menjaga kesehatan ternak dan performa ternak meningkat, “ jelasnya.

Lebih lanjut dikatakannya, pemberian Herbal Mineral Blok untuk dikonsumsi ternak dan diberikan dengan cara digantung di kandang sejajar dengan kepala sapi dan diusahakan agar dapat dijilati atau dijangkau oleh ternak. “Saat sapi menjilat-menjilat, sapi akan mengeluarkan air liur yang efektif sebagai buffer untuk menstabilkan pH rumen. Pada ternak ruminansia, pasokan nutrien lebih banyak bergantung pada mikroba rumen dan produk fermentasinya, “ jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, bahan-bahan yang terdapat pada suplemen blok dapat dijadikan tambahan nutrien dan mineral sehingga diharapkan dapat meningkatkan produksi. “Dalam produk Mineral Herbal Blok ini juga ada tambahan herbal berupa kunyit yang berfungsi sebagai antibakteri patogen alami, meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan nafsu makan, “ tambahnya.

Ia menyebut, pemberian HMB berbahan baku herbal kunyit yang dilengkapi dengan protein asal tepung black soldier fly (BSF) serta mineral Ca, P, Zn, Cr dan Se dapat meningkatkan imunitas. Produk dikemas dalam bentuk pakan blok dengan berat 2,5 sampai 3,0 kilogram per blok. Blok tersebut diberikan pada ternak sapi untuk dijilat sampai habis yang memakan waktu sekitar satu bulan.  Ia berharap dengan pemberian HMB dan pakan utama berupa konsentrat dan hijauan yang kaya vitamin A dan C dapat meningkatkan imunitas ternak sehingga terhindar dari serangan virus PMK.

“Pakan blok ini dapat diformulasikan sesuai kebutuhan, contoh kasus defisiensi Yod, Fe, Mg, Zn ataupun dengan mencampurkan herbal untuk meningkatkan ketahanan tubuh. Herbal Mineral Blok merupakan campuran herbal dan mineral fungsional yang dibuat dalam bentuk pakan padatan (blok/pres), “ jelasnya. (SSI/Femmy)